Kamboja Rayakan Magha Puja 2563 EB yang Kini Bukan Hari Libur
Bhagavant.com,
Phnom Penh, Kamboja – Hari Raya Magha Puja (Kamboja: Meak Bochea) merupakan salah satu perayaan yang penting di Kamboja yang umumnya jatuh pada hari purnama kedua tahun Masehi.
Menurut salah satu tokoh Agama Buddha Kamboja, Y.M. Bhikkhu Ku Sopheap mengatakan bahwa Magha Puja adalah perayaan yang diadakan untuk menghormati Buddha dan ajaranNya, dan setiap tahun, umat Buddhis di seluruh negeri memiliki kesempatan untuk berkumpul sepanjang hari. Ini merupakan seremoni istimewa yang luar biasa.
Kegiatan yang dilakukan oleh para umat Buddhis Kamboja dalam merayakan Hari Magha Puja antara lain mengikuti prosesi pindapata dan mempersembahkan bunga lotus kepada Buddha yang dilakukan di stupa-stupa pada pagi hari, mendengarkan ceramah Dhamma pada siang hari.
Pada malam harinya umat Buddhis melakukan pradaksina mengeliling stupa atau pohon Bodhi sambil memegang “pratip” yang terdiri dari bunga, dupa dan lilin. Setelah itu mereka menerbangkan lentera.
Selain di Ibu Kota Phnom Penh, peringatan Hari Magha Puja tahun ini juga dilakukan oleh umat Buddhis di Kamboja, salah satunya dengan menghadiri puja bakti di Gunung Oudong di Provinsi Kampong Speu tempat stupa berisi relikui Buddha berada.
Ratusan bhikkhu menghadiri puja bakti di Gunung Oudong yang juga dihadiri oleh Men Sam An, Menteri Hubungan dan Inspeksi Senat Majelis Nasional, dengan sejumlah besar pejabat tinggi, dan pegawai negeri sipil.
Perdana Menteri Hun Sen mengatakan dalam pesannya di sebuah posting di Facebook bahwa Agama Buddha tidak hanya membuat orang damai secara spiritual tetapi juga memainkan peran penting dalam memperkuat ketertiban umum, perdamaian, stabilitas sosial, pembangunan di semua bidang dan mempertahankan identitas nasional.
Kamboja merupakan negara Buddhis, dengan lebih dari 90% penduduknya beragama Buddha, dan konstitusinya juga menetapkan bahwa Agama Buddha merupakan agama utama. Di seluruh Kamboja ada lebih dari 4.500 vihara. Itulah sebabnya Agama Buddha sangat memengaruhi kehidupan masyarakat Kamboja. Kebanyakan perayaan terkenal di Kamboja sering melibatkan tradisi Buddhis.
Namun, meskipun Agama Buddha memegang peranan penting, pemerintah Kamboja pada tahun 2019 lalu memutuskan untuk meniadakan tujuh hari libur nasional termasuk Hari Magha Puja. Pemerintah beralasan bahwa Kamboja telah terlalu banyak memiliki hari libur yang berdampak pada perekonomian.[Bhagavant, 10/2/20, Sum]
Kategori: Asia Tenggara,Kamboja
Kata kunci: Magha Puja
Penulis: