Belajar Sebab Musabab dari Film Avengers: Endgame
Bhagavant.com,
Jakarta, Indonesia – Salah satu pesan moral dan nilai Buddhis yang dapat diekstrak (bukan dipaksa dicocok-cocokkan) dari film Avengers: Endgame adalah adanya penderitaan yang harus dihadapi.
Dalam artikel sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Endgame memberikan kita renungan tentang realitas penderitaan yang ada dalam kehidupan.
Tetapi, pesan moral dan nilai Buddha Dhamma yang dapat diekstrak dalam film tersebut tidak hanya itu saja. Ada pesan dan nilai yang menarik lainnya yang dibahas dalam artikel di bawah ini.
Time Stone
Kunci dari kemenangan para Avenger melawan Thanos adalah sikap pantang menyerah terhadap kondisi buruk (penderitaan) yang ada dan memanfaatkan sebab musabab yang dilihat oleh salah satu anggota Avenger yaitu Doctor Strange (Stephen Strange).
Seperti yang diketahui dalam film sebelumnya, Avengers: Infinity War, sebelum ikut menghilang karena jentikan jari Thanos, dengan menggunakan Eye of Agamotto (Mata Agamotto) Doctor Strange melihat rangkaian sebab musabab ke masa depan. Dari 14.000.605 rangkaian sebab musabab yang ia lihat, hanya ada 1 rangkaian yang menuju pada kemenangan bagi para Avenger.
Fakta: Eye of Agamotto, sebuah liontin yang digunakan Doctor Strange, didesain oleh artis Steve Ditko yang mendapatkan inspirasi dari sebuah amulet di Nepal yang disebut The All Seeing Eye of the Buddha atau dikenal dengan The Amulet of Snail Martyrs. Di Tibet amulet ini disebut manik Dzi dan di Tiongkok disebut Tiān zhū.
Sebab musabab menuju kemenangan itu di awali dengan diharuskannya Doctor Strange memberikan Time Stone (Batu Waktu) kepada Thanos untuk menyelamatkan Tony Stark.
Barter antara Doctor Strange dan Thanos dengan memberikan Time Stone untuk menyelamatkan nyawa Tony Stark memungkinkan Avenger kembali ke masa lalu dengan teknologi yang diciptakan oleh Tony.
Akibatnya, saat ke masa lampau, Avenger mendapatkan semua Infinity Stone. Namun, berakibat juga pada kematian Black Widow (Natasha Romanova) saat mengambil Soul Stone.
Akibat itu semua, Hulk dapat menjentikan jarinya untuk mengembalikan kembali para Avenger dan setengah isi dunia dengan Infinity Stone yang telah terkumpul. Dan akibat itu juga Tony Stark dapat membuat gauntlet atau sarung tangan yang dapat menarik Infinity Stone yang kemudian ia gunakan untuk menghilangkan Thanos dalam pertempuran akhir. Dan tentu saja itu mengakibatkan Tony Stark tewas saat menggunakan Infinity Stone.
Keharusan Doctor Strange memberikan Time Stone kepada Thanos dan tewasnya Tony Stark sebagai risiko kemenangan Avenger terungkap jelas saat percakapan antara Doctor Strange dan Tony Stark.
Tony Stark : Hey, you said one out of fourteen million, we’d win, yeah? Tell me this is it. ( Hei, kamu mengatakan satu dari empat belas juta, kita akan menang, ya? Katakan ini dia.)
Doctor Strange : If I tell you what happens, it won’t happen. (Jika aku memberi tahu kamu apa yang terjadi, maka itu tidak akan terjadi.)
Avengers: Endgame
Sebab Musabab yang Saling Bergantungan
Lalu apa yang dapat kita ekstrak dari alur kisah Endgame tersebut?
Meskipun hanya film fiksi, namun Endgame disengaja atau tidak, diakui atau tidak, menyajikan runtunan sebab musabab yang saling bergantungan. Dan runtunan sebab musabab yang saling bergantungan ini bukan hanya sebuah fiksi, tetapi benar-benar ada dalam kehidupan nyata. Bahkan terbentuknya sebuah film pun karena adanya sebab musabab yang saling bergantungan.
Dalam ajaran Agama Buddha, sebab musabab yang saling bergantungan disebut juga dengan kemunculan ketergantungan atau Paṭiccasamuppāda (Skt: pratītyasamutpāda).
Prinsip atau hukum dari Paṭiccasamuppāda secara sederhana tertuang dalam kalimat:
“Dengan adanya ini, maka ada itu. Dengan timbulnya ini maka timbullah itu. Dengan tidak adanya ini maka tidak ada itu. Dengan terhentinya ini, maka terhentilah itu.”
Jika diterapkan sebagai contoh dalam kemenangan para Avenger dalam film Avengers: Endgame maka dapat dikatakan: dengan diberikannya Time Stone kepada Thanos, maka ada kemenangan bagi para Avenger. Jika Time Stone tidak diberikan maka tidak akan ada kemenangan bagi para Avenger.
Dalam kehidupan dunia nyata, banyak hal yang muncul dan terjadi disebabkan oleh hal-hal lain yang muncul mendahuluinya. Sebagai contoh, Anda bisa membaca tulisan ini di web situs ini karena adanya internet. Tanpa adanya internet maka tidak ada tulisan di web situs ini.
Begitu juga dengan keberadaan atau munculnya penderitaan yang pasti memiliki sebab musabab yang mendahuluinya. Dengan melihat secara jelas sebab musabab dari penderitaan maka seseorang dapat memahami bahwa ketika penyebab penderitaan tersebut tidak ada maka penderitaan tidak akan ada. Dan ketika seseorang ingin meniadakan suatu penderitaan tersebut, maka ia harus meniadakan penyebabnya.
Maka dari itu, melihat kemunculan ketergantungan atau sebab musabab bergantungan (paṭiccasamuppāda) merupakan salah satu ajaran yang terpenting dalam Agama Buddha dalam rangka mengakhiri penderitaan (dukkha).
Ia yang melihat Paṭiccasamuppāda, juga melihat Dhamma. Ia yang melihat Dhamma, juga melihat Paṭiccasamuppāda
Mahāhatthipadopama Sutta
Untuk melihat paṭiccasamuppāda tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun bukan berarti tidak mungkin untuk melihatnya.
Oleh karena itu, setelah melihat paṭiccasamuppāda, Ia Yang Tercerahkan Sempurna (Buddha) dapat melihat sumber atau awal penderitaan (dukkha), Ia mengajarkan Kebenaran Kedua dari Empat Kebenaran Mulia, yaitu mengenai awal dari munculnya penderitaan (dukkha).
Dalam Kebenaran Kedua tersebut menyebutkan bahwa penyebab dari penderitaan seseorang adalah kehausan/ketagihan (Pali: taṇhā; Skt: tṛṣṇā) terhadap kenikmatan indra, terhadap penjelmaan dan pemusnahan diri.[Lebih lengkapnya]
Untuk itu, bagi mereka yang ingin mengakhiri penderitaan maka sangat perlu untuk melihat penyebab penderitaannya dan meniadakan penyebabnya itu.
Bersambung…
Artikel ini merupakan bagian kedua dari “Mengekstrak Nilai Buddha Dhamma dari Film Avengers: Endgame” dalam rangka menyambut Hari Suci Asalha 2563 EB/2019.[Bhagavant, 3/7/19, Sum]
Kategori: Seni dan Budaya
Kata kunci: film
Penulis: