Air Misterius di Dalam Rupaka Buddha Ini Digunakan untuk Penobatan Raja Thailand

Bhagavant.com,
Ayutthaya, Thailand – Vihara Toom (Wat Toom), sebuah vihara setempat di provinsi Ayutthaya, terkenal dengan rupaka Buddha kuno, yang oleh masyakakat diklaim sebagai sumber air suci yang misterius.

Luang Phor Thong Suk Samrit
Rupaka Luang Phor Thong Suk Samrit yang mengandung air di dalam bagian atas kepalanya. Foto: Youtube

Vihara ini baru-baru ini menarik banyak pengunjung karena akan menjadi salah satu sumber air suci yang digunakan dalam upacara penobatan Raja Thailand bulan depan.

Vihara Toom terletak di distrik Phra Nakhon Si Ayutthaya, sebuah kota kuno yang merupakan bekas ibukota Thailand hingga tiga ratus tahun yang lalu.

Vihara ini telah lama terkenal di kalangan penduduk yang datang untuk melakukan puja bakti di hadapan rupaka Luang Phor Thong Suk Samrit, sebuah rupaka Buddha dari perunggu dengan mudra bhumisparsha (Bumi menjadi saksi).

Hal menarik dari rupaka Buddha ini adalah bagian atas kepalanya dapat dibuka dan terdapat rongga yang mengeluarkan air setiap saat.

Menurut Wichai Sa-nguanpath, seorang petugas vihara, air tersebut merembes “seolah-olah itu adalah keringat”.

“Airnya tidak pernah mengering,” kata Wichai.

Pada hari pertama Dhammasavana (mendengarkan Dhamma), atau
uposatha setiap bulan, serta hari-hari penting lainnya dalam kalender Buddhis, sebuah puja bakti diadakan untuk membuka bagian atas kepala rupaka Buddha tersebut dan mengumpulkan air di dalamnya.

Air suci tersebut kemudian dicampur dengan air bersih dalam toples besar untuk dibagikan kepada para pengunjung dan umat setempat.

“Beberapa orang menaruh air suci tersebut ke dalam wadah mereka sendiri atau bahkan kantong plastik untuk dibawa pulang. Masyarakat setempat percaya bahwa air suci dari kepala rupaka Luang Phor Thong Suk dapat menyembuhkan penyakit dan membawa keberuntungan,” kata Wichai seperti yang dilansir Bangkok Post, Senin (1/4/2019).

Vihara Bersejarah Ratusan Rahun

Y.M. Phra Sitthi Phatthanodom, kepala vihara tersebut, mengatakan bahwa tidak ada catatan kapan dan oleh siapa vihara itu dibangun, hanya diyakini bahwa vihara tersebut sudah ada sejak sebelum berdirinya Kerajaan Ayutthaya lebih 600 tahun yang lalu.

Vihara itu ditinggalkan setelah kejatuhan Kerajaan Ayutthaya pada tahun 1767.

Vihara Toom kemudian mengalami beberapa renovasi di era Rattanakosin.

Raja Rama IV dan Rama V mengunjungi vihara tersebut untuk melakukan upacara Kathina khusus berupa persembahan jubah kepada para bhikkhu di vihara tersebut, menurut Y.M. Phra Sitthi Phatthanodom.

Vihara itu juga merupakan tempat upacara diadakan untuk menuliskan naskah suci pada Thong Chai Chalermphol, atau Bendera Kemenangan yang diberikan kepada pasukan Siam yang bertempur dalam Perang Dunia Pertama, kata kepala vihara tersebut.

Vihara tersebut didaftarkan oleh Departemen Seni Rupa Thailand sebagai situs bersejarah pada tahun 1934 dan merupakan salah satu dari 108 sumber air suci di seluruh Thailand.

Pada 6 April 2019, akan ada upacara untuk mengambil air dari 108 sumber sakral di seluruh Thailand.

Air tersebut akan diberkati oleh para bhikkhu di vihara mereka masing-masing pada 8 April, dan kemudian dibawa ke Vihara Suthat Thepphawararam (Wat Suthat Thepphawararam) di Bangkok untuk upacara pemberkatan terakhir pada 18 April.

Air suci pemberkatan tersebut kemudian akan dipindahkan ke Vihara Wat Phra Si Rattana Satsadaram (Wat Phra Kaew), atau Vihara Buddha Zamrud, di Istana Raja pada 19 April untuk digunakan dalam upacara penobatan, yang berlangsung tiga hari dari 4-6 Mei.[Bhagavant, 1/4/19, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Asia Tenggara,Thailand
Kata kunci:
Penulis: