Saat Magha Puja, PM Kamboja Puji Dampak Agama Buddha
Bhagavant.com,
Phnom Penh, Kamboja – Perdana Menteri Kamboja Hun Sen memuji manfaat yang dibawa Agama Buddha terhadap negara Kamboja.
Pujian tersebut diungkapkan dalam akun resmi Perdana Menteri Hun Sen saat peringatan Hari Magha Puja 2562 pada Selasa (19/2/2019).
“Agama Buddha tidak hanya membantu masyarakat Kamboja hidup bersama secara spiritual dan damai, tetapi juga memainkan peran dalam memperkuat ketertiban, stabilitas dan pembangunan, dan menjaga identitas nasional,” kata perdana menteri seperti yang dilansir The Phnom Penh Post, Rabu (20/2/2019).
PM Hun Sen mengingatkan para umat Buddhis bahwa Hari Magha Puja (bahasa Khmer: Meak Bochea) merayakan hari ketika Sri Buddha mendeklarasikan terbentuknya “Agama Buddha” pada tahun 588 SM pada hari bulan purnama dari bulan Magha atau Meak dalam bahasa Khmer – setelah sembilan bulan Ia mencapai Pencerahan.
Pada hari Selasa, ribuan umat Buddhis dari provinsi Kandal, Kampong Speu dan Kampong Chhnang dan Phnom Penh berkumpul di gunung Gunung Phnom Oudong (Preah Reach Troap) di provinsi Kandal untuk merayakan Hari Magha Puja.
Juru bicara Kementerian Agama dan Kepercayaan, Seng Somony mengatakan, presiden Majelis Nasional, Heng Samrin, beserta Sangharaja dan para bhikkhu senior lainnya, pejabat pemerintah dan Duta Besar Jepang juga hadir pada puja bakti Magha Puja.
Somony mengatakan ada sekitar 30.000 hingga 50.000 orang menghadiri acara di “Gunung Kerajaan” di distrik Oudong provinsi Kandal.
Somony berkata bahwa Agama Buddha memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat Kamboja, terutama instruksi dari para bhikkhu dalam mendapatkan kebajikan.
“Dengan Agama Buddha, para bhikkhu dan umat awam telah berkontribusi terhadap perkembangan sosial Kamboja,” katanya.
‘Hindari perbuatan buruk’
Kepala polisi distrik Oudong Khim Samon mengatakan puja bakti untuk memperingati Hari Magha Puja diperluas tahun ini.
“Masyarakat datang dari [sejauh] provinsi Kampong Chhnang dan Kampong Speu.”
“Tahun ini, itu sedikit berbeda karena di distrik Oudong, setiap stupa merayakan acara tersebut, sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya kami mengadakannya hanya di Gunung Kerajaan,” katanya.
Y.M. Bhikkhu Kou Sopheap, profesor di Universitas Pannasastra Kamboja, mengatakan bahwa kaum muda lebih memperhatikan Agama Buddha daripada sebelumnya, terutama pada Hari Magha Puja dan Hari Vesak Puja.
“Prinsip-prinsip Agama Buddha memberi tahu kita untuk menghindari melakukan perbuatan buruk, yang menyebabkan masalah bagi keluarga dan masyarakat. Jika banyak perbuatan buruk dilakukan, kita tidak bisa hidup bahagia dan damai,” kata Y.M. Kou Sopheap.[Bhagavant, 22/2/19, Sum]
Kategori: Kamboja
Penulis: