Kebakaran di Kompleks, Vihara Jokhang Dikabarkan Selamat

Bhagavant.com,
Tibet, Tiongkok – Kebakaran terjadi di kompleks Vihara Jokhang yang merupakan Warisan Dunia UNESCO di Lasha, Tibet, Tiongkok, pada Sabtu (17/2/2018).

Api membubung di bangunan dekat Vihara Jokhang, Lasha, Tibet, Tiongkok.
Api membubung di bangunan dekat Vihara Jokhang, Lasha, Tibet, Tiongkok. Foto: Facebook VOA Tibet.

Kebakaran yang melanda di kompleks vihara yang berusia lebih dari 1.300 tahun tersebut terjadi pukul 18.40 waktu setempat dan dikabarkan dapat diatasi dengan cepat.

“Api dengan cepat dipadamkan, tidak ada korban jiwa dan ketertiban telah dipulihkan di wilayah tersebut,” menurut media lokal melaporkan.

Warganet mengunggah foto dan video kebakaran tersebut di media sosial, yang memperlihatkan nyala api yang tinggi ke langit di atas Lhasa.

Kekhawatiran akan kerusakan terhadap Vihara Jokhang merebak dengan adanya foto dan video kebakaran tersebut. Kekhawatiran tersebut bertambah ketika warga Tibet yang tinggal di luar negeri mengatakan bahwa foto dan tulisan di media sosial khususnya Twitter tentang kebakaran tersebut dengan cepat disensor pemerintah Tiongkok. Tiongkok sendiri saat ini memang memblokir Twitter.

Namun, di tengah spekulasi luas tentang kondisi Vihara Jokhang, situs berita Tibet, Phayul, telah mengonfirmasi bahwa kebakaran terjadi memang di kompleks Vihara Jokhang tetapi yang terbakar dan hancur adalah bangunan di belakangnya, bukan bangunan utama Vihara Jokhang.

Vihara Jokhang, yang dianggap sakral oleh masyarakat Tibet dan dibangun oleh kaisar Tibet Songtsen Gampo, tidak mengalami kerusakan yang berarti.

Seorang warga Tibet yang tinggal di Lhasa mengatakan kepada Phayul bahwa tidak ada laporan mengenai kerusakan pada relikui-relikui suci di sana dan penyebab kebakaran belum dipastikan.

Juga tidak ada laporan mengenai jatuhnya korban, mengingat lokasinya berdekatan dengan kuil Jokhang yang biasanya dipenuhi para peziarah dan umat. Saat kebakaran yang merupakan hari kedua Tahun Baru Tibet jumlah peziarah di daerah tersebut cenderung meningkat.

Vihara Jokhang yang masuk dalam daftar situs Warisan Dunia UNESCO bersama dengan Istana Potala pada tahun 2000, merupakan tempat bagi “Jowo Rinpoche” atau “Jowo Shakyamuni, sebuah rupaka suci Buddha Shakyamuni.

Terkait peristiwa kebakaran tersebut, sejumlah warganet di media sosial berusaha untuk menepis informasi yang mengatakan Vihara Jokhang hancur terbakar.

Bangunan yang dilingkari warna merah adalah bangunan yang terbakar, sedangakan yang dilingkari warna kuning adalah bangunan utama Vihara Jokhang.
Bangunan yang dilingkari warna merah adalah bangunan yang terbakar, sedangakan yang dilingkari warna kuning adalah bangunan utama Vihara Jokhang. Foto: FB Tashi Lama

“Saya memiliki saudara laki-laki dan teman-teman di Lhasa, mereka mengatakan kepada saya bahwa ini bukan Vihara Jokhang utama tapi bangunan lain di belakang vihara dan api dari bangunan itu dibawa oleh angin ke puncak (vihara) Jokhang dan bendera dan meterial kayu lainnya di atapnya terbakar tapi untungnya tidak ada dampak di dalam vihara sama sekali,” kata akun Uten Lobsang Tsultrim mengomentari postingan di laman Facebook VOA Tibet.

“Mereka tidak akan pernah mengatakan kepadaku kebohongan karena tidak ada alasan untuk melakukannya. Jadi, jangan khawatir tentang hal itu. Kami berbicara tentang kejadian di telepon saat bencana kebakaran terjadi di sana dan mereka berjalan mengelilingi sudut vihara,” katanya.

Akun FB Tashi Lama memberikan citra satelit dengan penjelasan lokasi letak bangunan yang terbakar dan mengatakan Vihara Jokhang dalam kondisi selamat.

Sedangkan menurut akun FB Tibet Dasang, berita terakhir yang ia dapat dari para bhiksu di sana, yang terbakar adalah bangunan tempat para bhiksu tinggal yang berada di halaman belakang Vihara Jongkhang.

Sementara akun Tenzin Sichoe mengatakan banyak relasi dan teman-teman warga Tibet di Lasha yang telah mengonfirmasikan bahwa Vihara Jokhang tidak mengalami kerusakan. Ia juga mengkritisi pihak editor berita VOA Tibet yang seharusny menulis informasi yang benar.

Vihara paling suci di Tibet tersebut sempat mengalami kerusakan selama revolusi budaya, setelah pasukan komunis Tiongkok menduduki Tibet pada tahun 1959, dan kemudian direstorasi pada tahun 1970-an.[Bhagavant, 18/2/18, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Tiongkok
Kata kunci: ,
Penulis: