Inilah Kelenteng Kaisar Giok di Vietnam yang Dikunjungi Barack Obama
Bhagavant.com,
Hanoi, Vietnam – Dalam kunjungannya ke Vietnam, Presiden Amerika Serikat Barack Obama, menyempatkan diri mengunjungi sebuah kelenteng berusia tua di Kota Ho Chi Minh, pada Selasa (24/5/2016).

Dipandu oleh Bhiksu Thich Minh Thong yang bertanggung jawab atas kelenteng itu dan seorang penerjemah, Presiden Obama melihat-lihat bangunan kelenteng yang terletak di Jalan Mai Thi Luu 73 di Distrik 1, Kota Ho Chi Minh, tersebut. Di sana Presiden Obama juga menyempatkan diri melakukan penghormatan kepada rupaka Buddha yang ada di salah satu ruangan.
Kelenteng berusia 124 tahun tersebut memiliki nama asli yaitu Kelenteng Kaisar Giok atau Chùa Ngọc Hoàng Điện (Chùa Ngọc Hoàng) dalam bahasa Vietnam atau Yù Huáng Miào (玉皇庙) dalam bahasa Tionghoa. Meskipun tidak berbentuk menara, kelenteng ini juga disebut sebagai Pagoda Kaisar Giok (Jade Emperor Pagoda) – salah satu kesalahan konsepsi mengenai pagoda.

Berdasarkan buku lokal berjudul “Lễ hội Việt Nam” (Festival di Vietnam) karya Le Trung Vu dan Le Hong Ly, kelenteng tersebut dibangun pada tahun 1892 oleh seorang pria etnis Tionghoa bernama Lưu Minh (Liu Ming) dan selesai pada tahun 1900, namun peresmiannya baru dilakukan pada tahun 1906.
Kelenteng yang juga disebut Chùa Đa Kao (Kelenteng Da Kao) oleh bangsa Perancis pada masa kolonial tersebut kemudian berganti nama menjadi Phước Hải Tự (Fú Hǎi Sì) yang berarti Vihara Lautan Kebajikan pada tahun 1984 setelah bergabung menjadi bagian dari Sangha Nasional Vietnam (Giáo hội Phật giáo Việt Nam – GHPGVN) pada tahun 1982, dan dikepalai oleh Y.M. Thich Vinh Khuong, salah satu bhiksu anggota GHPGVN.

Meskipun telah berganti nama dan sebutan, namun saat ini masyarakat masih menyebutnya sebagai chùa (kelenteng) dengan nama Chùa Ngọc Hoàng (Kelenteng Kaisar Giok) atau Chùa Phước Hải (Kelenteng Lautan Kebajikan).
Karena bermula dari sebuah kelenteng yang merupakan tempat ibadah kepercayaan Tionghoa yang melakukan pemujaan kepada para dewa yang ada dalam tradisi Tionghoa, maka tempat ibadah yang menjadi monumen arsitektur nasional Vietnam ini juga memiliki ruang-ruang serta altar-altar bagi para dewa dan dewi non-Buddhis.
Secara keseluruhan terdapat sekitar 300 rupaka termasuk figur Buddhis maupun non-Buddhis di dalam kelenteng yang memiliki luas sekitar 2.300 meter persegi tersebut, dan kebanyakan terbuat dari kayu.
Setelah gapura utama, di halaman kelenteng terdapat dua kolam ikan dan kura-kura serta sebuah tempat dupa besar di depan pintu masuk utama. Ruang dan altar Buddha berada di paling depan di jalur tengah saat memasuki bangunan. Pada altar tampak rupaka Buddha Bhaisajyaguru yang berada di dalam kotak kaca. Di sinilah Presiden A.S. Barack Obama memberikan penghormatan.
Sesuai dengan nama aslinya, maka di dalam bangunannya terdapat ruangan dan altar pemujaan Kaisar Giok (Yù Huáng) sebagai dewa utama bersama dengan dewa-dewa non-Buddhis berderajat tinggi lainnya seperti Dewa Xuan Wu (Xuan Tian Shang Di), yang letaknya di belakang ruangan altar Buddha.
Tempat ibadah yang telah lama menjadi tujuan wisata religi baik dari dalam maupun luar negeri itu, banyak dikunjungi oleh umat Buddhis, Taois dan umat Kong Hu Chu ataupun penganut ketiga keyakinan (San Jiao) tersebut.
Kelenteng akan dikunjungi sejumlah besar umat selama sejumlah hari libur tradisional, termasuk Tahun Baru Imlek, Festival Pertengahan Musim Gugur/Festival Kue Bulan (hari ke-15 bulan kedelapan kalender lunar), dan Hari Vesak.[Bhagavant, 27/5/16, Sum]
Kategori: Tradisi dan Budaya,Travel
Kata kunci: kelenteng
Penulis: