Vesak 2559 EB / 2015 di Bodh Gaya dan Leh, India

Bhagavant.com,
Bihar, India – Mahavihara Mahabodhi di Bodh Gaya, India, tempat Petapa Gotama mencapai Pencerahan Agung, pada Senin (4/5/2015) pagi telah dipenuhi oleh ribuan umat Buddhis dari seluruh dunia termasuk para bhikkhu dan bhiksu untuk melakukan puja bakti Hari Vesak (Waisak) atau disebut Buddha Purnima.

Komite Manajemen Vihara Bodh Gaya mengatur pengamanan yang ketat di Mahavihara Mahabodhi untuk merayakan hari yang juga disebut dengan Hari Buddha Jayanti (Kejayaan Buddha), yang tahun ini merupakan tahun 2559 Era Buddhis (EB).

Seperti yang dilansir Zee News dari IANS, Senin (4/5/2015), menurut aparat kepolisian distrik, ratusan orang telah berbaris di luar Mahavihara Mahabodhi selama berjam-jam untuk melakukan puja.

Vihara dan halamannya serta daerah di dekatnya dihiasi dengan bendera warna-warni dan benda-benda dekoratif lainnya.

Ketua Menteri negara bagian Bihar, Nitish Kumar, nampak ikut dalam perayaan Vesak dengan menyalakan lilin di dalam Mahavihara Mahabodhi dan menghadiri puja bakti yang diadakan di bawah pohon Bodhi di kompleks vihara.

“Puja bakti khusus yang diselenggarakan di bawah pohon Bodhi untuk perdamaian dunia dan juga untuk mereka yang tewas dalam gempa dahsyat pada tanggal 25 April di Nepal dan Bihar,” kata salah seorang pejabat Komite Manajemen Vihara Bodh Gaya.

Perayaan Vesak dimulai dengan sebuah prosesi dari rupaka Buddha setinggi 80 kaki sampai dengan pohon Bodhi di belakang vihara.

“Ratusan umat Buddhis, termasuk para anggota Dewan Buddhis Internasional, ikut ambil bagian dalam prosesi tersebut,” kata seorang bhikkhu di Mahavihara.

Sementara itu di Leh di negara bagian Jammu dan Kashmir, ribuan umat termasuk anak-anak sekolah, para viharawan dan viharawati, berkumpul di Leh Jokhang / Chokang (Vihara Utama Leh), tempat mereka berjalan melalui jalan yang berbeda menuju Tsemo Gonpa (Vihara Tsemo).

Lapangan Polo Leh yang bersejarah menjadi tempat puncaknya prosesi tersebut dengan sebuah program acara kebudayaan, dan beberapa pembicara berbicara kepada hadirin di pertemuan itu tersebut dan menyoroti kehidupan Sri Buddha.

Pada kesempatan Vesak 2015 tersebut, anak-anak sekolah juga membawakan beberapa tableau (drama tanpa dialog) keagamaan yang menampilkan filsafat Agama Buddha.[Bhagavant, 6/5/15, Sum]