5 Hal Tentang Kathina yang Mungkin Belum Anda Ketahui
Bhagavant.com,
Jakarta, Indonesia – Meski banyak yang telah mengetahui tentang Kathina namun tidak sedikit pula yang kurang mengetahui atau memahami mengenai beberapa hal dalam Kathina. Berikut 5 hal tentang Kathina yang mungkin belum Anda ketahui.
1. Arti “kathina”
Secara harfiah, berdasarkan kamus bahasa Pali-Inggris oleh TW Rhys Davids, William Stede, kata “kathina” (Pali, Sanskerta: Kaṭhina) berarti keras, kuat, kaku. Kata ini kemudian digunakan untuk menyebut bingkai kayu yang digunakan untuk menjahit jubah bhikkhu, juga untuk menyebut kain yang terbuat dari bahan katun – kemungkinan karena sifat bahan katun yang kuat. Pada masa kehidupan Sri Buddha, di luar persembahan dari umat, para bhikkhu menggunakan jubah yang berasal dari kain bekas pembungkus mayat yang telah dibuang di dalam hutan.
2. Bukan “hari”
Perayaan Kathina sering salah diartikan sebagai Hari Kathina, seperti dalam ucapan ”Selamat Hari Kathina”. Pada kenyataannya apa yang disebut dengan Kathina merupakan masa atau waktu selama sebulan penuh. Oleh karena itu tidak tepat jika disebut dengan perayaan “Hari Kathina” yang mengacu pada perayaan pada masa selama 1 hari. Ucapan “Selamat Kathina” atau “Selamat Merayakan Kathina” bisa menjadi alternatif untuk memberikan ucapan.
3. Pada bulan Kattika
Perayaan Kathina dilaksanakan antara bulan Assayuja (Skt: Āśvina) hingga bulan Kattika (Pali: Kattikā; Skt: Kārttika) dalam penanggalan kalender Buddhis, yaitu setelah 3 bulan sejak awal vassa (retret musim hujan) para bhikkhu pada bulan Asadha (Pali: Āsāḷha; Sanskerta: Āṣāḍha). Pengucapan pada awal kata yang hampir sama antara “kathina” dengan “kattika” membuat sebagian orang mengalami kerancuan sehingga sering menyebut kathina sebagai nama bulan. Kenyataannya, dalam penanggalan Buddhis maupun India kuno tidak ada nama bulan Kathina, tetapi yang ada adalah bulan Kattika.
4. Tempat puja bakti Kathina
Salah satu kegiatan utama dalam perayaan Kathina adalah pelaksanaan upacara puja bakti Kathina (Kathina Puja). Upacara puja bakti Kathina hanya bisa diselenggarakan satu kali di suatu tempat di mana terdapat lebih dari 4 orang bhikkhu (minimal 5 orang) yang tinggal untuk ber-vassa di tempat tersebut. Dengan demikian suatu vihara yang tidak dijadikan tempat untuk ber-vassa bagi 5 orang bhikkhu, maka vihara tersebut tidak dapat menyelenggarakan upacara Kathina Puja, dan kegiatan yang dilaksanakannya berkaitan dengan Kathina hanya disebut sebagai perayaan Kathina bukan Kathina Puja.
5. Dana Kathina
Dalam Kathina Puja terdapat kegiatan yang disebut dana Kathina (Kathina dana) yang mengutamakan pada Kathina civara dana (persembahan jubah Kathina) kepada Sangha Bhikkhu. Dana Kathina sendiri berarti persembahan yang diberikan kepada Sangha pada saat Kathina. Persembahan jubah atau persembahan lainnya di luar masa Kathina tidak bisa disebut sebagai dana Kathina. Dan hanya ada satu jubah Kathina (Kathina civara) dalam upacara puja bakti Kathina (Kathina Puja).
Dana Kathina memiliki nilai spiritual lebih tinggi dari pada dana yang diberikan kepada sangha di hari-hari biasa, karena dalam dana Kathina, persembahan diberikan kepada bhikkhu yang telah berlatih membina diri secara intensif. Memberikan dana kepada mereka yang telah membina diri dalam kemoralan memiliki pahala yang lebih tinggi dari dana yang diberikan kepada mereka yang tidak membina diri dalam kemoralan.[Bhagavant, 20/10/14, Sum]
Kategori: Pilihan,Tradisi dan Budaya
Kata kunci: 5 Hal, Kathina
Penulis: