Vihara Dibakar di Bangladesh Karena Foto di Facebook
Bhagavant.com,
Chittagong, Bangladesh – Ratusan hingga ribuan orang diduga Muslim aliran keras di kota Ramu, Bangladesh membakar setidaknya 5 vihara , merusak 3 vihara serta puluhan rumah pada Sabtu malam (29/9) hingga Minggu pagi (30/9).
Seperti yang dilaporkan oleh AFP, Minggu (30/9), pihak berwajib mengatakan bahwa massa sekitar 25.000 orang membakar setidaknya lima vihara dan belasan rumah di kota Ramu dan di desa-desa sekitarnya seperti di Patia (Patiya), sekitar 350 km dari ibukota Dhaka.
Massa terpengaruh oleh foto yang diunggah di jejaring sosial Facebook yang mereka anggap menghina Al Quran dan dianggap berasal dari akun seorang pemuda Buddhis Bangladesh.
“Mereka menjadi sukar dikendalikan dan menyerang rumah-rumah Buddhis, membakar dan merusak rumah ibadah mereka dari tengah malam hingga Minggu pagi,” kata pejabat setempat, Joinul Bari kepada AFP.
“Setidaknya 100 rumah rusak. Kami memanggil tentara dan penjaga perbatasan untuk meredam kekerasan,” kata Bari menambahkan bahwa pihak berwenang telah melarang untuk sementara orang-orang untuk berkumpul di tempat umum di daerah tersebut untuk mencegah bentrokan lebih lanjut.
Pertama, Sabtu sekitar 11 malam, massa menyerang desa kecil di Ramu dan membakar Vihara Sima Ramu di Merong Loa yang berusia 300 tahun. Massa melakukan aksinya hingga Minggu pukul 4 pagi. Massa menyerang beberapa vihara dan juga dua pura Hindu di Cox’s Bazar, wilayah Ukhia Upazila. Seperti yang dilansir bdnews24.com (30/9).
Warga setempat mengatakan Vihara Paschimratna Sudarshon, Vihara Uttar Borobil, Vihara Paschim Maricya Shraddhangkur, dan Vihara Lakhara Abhoy dibakar oleh massa, sedangkan Vihara Rajapalong Zadimura, Vihara Rejur Kul Dhormashok dan Vihara Rotnangkur Kolagaon dirusak. Sedangkan 2 pura atau mandir Hindu yang mereka serang adalah Mandir Nobarun Sangha Durga Kolagaon dan Mandir Matri di Jele Para.
Massa tidak hanya merusak dan membakar vihara dan rumah, mereka juga membakar toko dan juga menjarah isinya.
Uttam Barua, pemuda yang diduga memiliki akun di Facebook tersebut mengatakan kepada media lokal bahwa ia tidak mengunggah gambar atau foto tersebut dan bersikeras mengatakan bahwa orang lain telah me-“tag” akunnya dengan gambar tersebut di Facebook.
Kembali seperti yang dilansir oleh surat kabar online Bangladesh, bdnews24.com (30/9), Menteri Dalam Negeri Mohiuddin Khan Alamgir yang tiba di bandara Tejgaon setelah mengunjungi tempat kejadian mengatakan bahwa foto yang diunggah (post) di Facebook berasal dari luar Bangladesh. “Foto tersebut dibagikan ke salah satu akun Facebook Uttam Barua. Foto tersebut tidak dipost oleh Uttam.”
Sebelumnya pada hari Minggu, beberapa pengguna Facebook juga mengatakan bahwa Uttam, pemuda asal Ramu yang dituduh telah memfitnah Al Quran, tidak memposting foto yang menyinggung Islam. Mereka mengatakan bahwa nama Uttam telah di tag pada foto yang berasal dari sebuah ID Facebook bernama ‘Insult Allah’.
Berita terakhir dikabarkan 26 orang yang dicurigai melakukan penyerangan vihara dan pura di Patia telah ditangkap. Petugas kepolisian Patia, Aminur Rashid, mengatakan kepada bdnews24.com bahwa mereka yang ditangkap adalah para pekerja di sebuah perusahaan perkapalan, Western Marine Shipyard, di Chittagong.
Buddhis di Bangladesh yang hanya berjumlah 0.7% persen dari total populasi Bangladesh tidak jarang mengalami diskriminasi. Tahun 2007 dan 2008, berapa oknum militer melakukan penyerangan ke vihara dan melakukan intimidasi. Begitu juga pada tahun 2010 terjadi penyerangan terhadap vihara di Rangamati.[AFP, bdnews24.com, Bhagavant, 1/10/12, Sum]
Kategori: Asia Selatan,Bangladesh
Kata kunci: kekerasan pada agama, kriminalitas
Penulis: