Peringatan Vesak 2012 di Malaysia

Buddhisme di MalaysiaBhagavant.com,
Kuala Lumpur, Malaysia – Berbeda dengan di Indonesia, peringatan Vesak 2012 di Malaysia telah dimulai pada Sabtu (5/5) kemarin.

Umat Buddha di Malaysia memperingati kelahiran Bodhisatta Siddhattha, pencapaian pencerahan Petapa Gotama, dan parinibbana Sang Buddha dengan mengunjungi vihara-vihara pada pagi hari, mengikuti pelantunan paritta, bervegetarian, dan ada juga yang mengambil bagian dalam pelayanan kepada masyarakat.

Seperti yang dilaporkan oleh The Star Online, Y.M. Bhikkhu Saranankara Mahathera, Kepala Vihara Buddhis Sri Lanka di Malaysia, mengatakan bahwa umat Buddha selain hanya membeli dupa (hio) dan bunga yang dipersembahkan, tetapi juga bisa mengenang dan menghormati Sang Buddha dengan memahami ajaran-Nya dan terpenting adalah melaksanakannya dalam praktik. Setiap agama memiliki sebuah rangkaian ajaran yang indah, tetapi kita semua harus belajar untuk mempraktikkannya dan memahami filsafat yang terkandung di dalamnya.

Anda dapat mengunjungi seratus vihara pada Hari Vesak dan hal itu tidak ada gunanya bagi Anda jika Anda tidak mengetahui ajaran Sang Buddha, demikian kata Y.M Saranankara Mahathera.

Beliau menambahkan bahwa seseorang harus mempraktikkan Dana, Sila dan Bhavana tidak hanya pada saat Vesak, tetapi mempraktikkannya sebagai kegiatan keseharian.

Orang-orang sering salah paham terhadap konsep Dana ini. Dana bukan hanya berarti member makan para bhikkhu, tetapi juga member dalam hal materi, spiritual, dan juga menyumbangkan dalam bentuk apa saja, dari darah hingga organ Anda, tambah beliau.

Beliau mengatakan bahwa di Sri Lanka, donor kornea mata menjadi populer karena para pendonor percaya bahwa mereka akan menerima penglihatan yang lebih baik di dalam kehidupan selanjutnya.

Tahun ini, bhikkhu berusia 59 tahun tersebut akan berpartisipasi pada kampanye donor darah bersama dengan rekan-rekan para bhikkhu dan juga umat.

Beliau mengatakan bahwa praktik tersebut telah diperkenalkan pada tahun 1986 dan menjadi acara tahunan di vihara tersebut untuk perayaan Vesak dan Kathina. Y.M. K. Sri Dhammaratana Mahathera, Sangha Nayaka Malaysia mengatakan bahwa Vesak adalah hari saat umat seharusnya terlibat dalam kegiatan keagamaan daripada mengubah hari tersebut menjadi sebuah pesta.

Sayangnya, saat Anda berkunjung ke vihara dewasa ini, situasi yang terlihat seperti karnaval, kata Y.M. K. Sri Dhammaratana Mahathera merujuk pada jalan di luar Maha Vihara Brickfields dimana beliau berdomisili. Beliau mengatakan bahwa adalah baik melihat para umat dari segala usia berkunjung ke vihara, tetapi beliau berharap mereka juga lebih banyak menghabiskan waktu mereka untuk memahami agama dengan baik.

Kita juga harus menghentikan diri dari berbicara buruk mengenai orang lain dan mencoba melakukan perbuatan baik atau terlibat dalam kegiatan yang negatif. Sebagai umat seseorang setidaknya harus mengetahui ajaran dasar dari guru besar mereka, dan mencoba untuk mempraktikkannya, kata beliau.

Diperkirakan lebih dari 30.000 umat Buddha dari seluruh Lembah Klang berpartisipasi dalam prosesi kirab tahunan yang dimulai di Maha Vihara Brickfields di Jalan Berhala pada Sabtu pukul 19.00 waktu setempat, melalui Jalan Tun Sambanthan, Jalan Petaling, Jalan Raja Chulan, Jalan Bukit Bintang, Jalan Pudu dan kembali ke Jalan Tun Sambanthan.

Minggu (6/5), Persatuan Buddhis Chempaka menyelenggarakan sebuah prosesi pada pukul 6 sore di vihara mereka di Petaling Jaya, Selangor, Malaysia.[Bhagavant, 7/5/12, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Malaysia,Seremonial
Kata kunci:
Penulis: