Nepal Adakan Konferensi Buddhis Internasional 2016 di Lumbini

Bhagavant.com,
Kathmandu, Nepal – Konferensi Buddhis Internasional selama dua hari dalam rangka memperingati Buddha Jayanti atau Vesak 2560 EB diselenggarakan di Lumbini, Nepal, pada 19-20 Mei 2016.

Perdana Menteri Nepal K.P. Sharma Oli (tengah) di Perayaan Buddha Jayanti 2560 dalam Konferensi Buddhis Internasional di Nepal, 19-20 Mei 2016.
Perdana Menteri Nepal K.P. Sharma Oli (duduk di tengah) di Perayaan Buddha Jayanti 2560 dalam pembukaan Konferensi Buddhis Internasional di Nepal, Kamis (19/5/2016). Foto: ekantipur.com

Konferensi yang diresmikan oleh Perdana Menteri Nepal K.P. Sharma Oli dan dihadiri oleh sekitar lebih 1.200 delegasi dari 28 negara, mengangkat tema: “Lumbini, Nepal: The Birth Place of Lord Buddha and The Fountain of Buddhism and World Peace” (Lumbini, Nepal: Tempat Kelahiran Sri Buddha dan Sumber Buddhisme dan Kedamaian Dunia).

Pembukaan konferensi diawali dengan lantunan merdu dari suara Ani Choying Drolma yang menyanyikan himne Buddhis dan lagu populernya yang berjudul “Phoolko Aankhama“.

Dalam peresmian konferensi tersebut Perdana Menteri Sharma Oli mengatakan konsep jalan tengah adalah ajaran inti Sri Buddha yang sama relevannya hari ini seperti pada era Buddha lebih dari dua ribu lima ratus tahun yang lalu.

“Buddha mengajarkan kita untuk mengadopsi jalan tengah dalam hidup dengan menghindari ekstrimisme dalam segala bentuk,” katanya seperti yang dilansir Press Trust of India, Kamis (19/5/2016).

“Empat kebenaran mulia dan jalan berunsur delapan yang dikemukakan oleh Buddha adalah cara untuk hidup yang membantu mencapai kebahagiaan tertinggi dalam hidup,” tambahnya.

“Harmoni, toleransi dan perdamaian merupakan komponen utama dari ajaran Buddha. Buddha tidak hanya cahaya Asia, tetapi juga terang dunia,” kata Perdana Menteri.

Y.M. Bhadanta Rahula Bodhi Mahathera, ketua organisasi Bhikkhu Sangha’s United Buddhist Mission dari India mengatakan, “Kaisar India Ashoka dan cendekiawan besar India B.R. Ambedkar telah memainkan peran besar dalam menyebarkan pesan Sri Buddha di berbagai negara di dunia.”

Penampilan Ani Choying Drolma di dalam pembukaan Konferensi Buddhis Internasional di Nepal, Kamis (19/5/2016).
Penampilan Ani Choying Drolma di dalam pembukaan Konferensi Buddhis Internasional di Nepal, Kamis (19/5/2016). Foto: ekantipur.com

Sedangkan Wakil Ketua Asosiasi Buddhis Tiongkok, Y.M. Yin Shun, menyebutkan adanya manuskrip dari Tiongkok yang menyebutkan bahwa Lumbini adalah tempat kelahiran Sri Buddha.

Tujuan utama dari penyelenggaraan acara ini adalah untuk menekankan Lumbini sebagai tempat kelahiran Sri Buddha dan sumber dari Buddhisme, di arena internasional, untuk membangun Lumbini sebagai pusat agama dan dialog perdamaian serta mengembangkan Nepal sebagai sumber perdamaian dunia.

Selama konferensi, sekitar dua belas cendekiawan Buddhis dan para bhikkhu dan bhiksu ternama akan mempresentasikan makalah tentang berbagai topik seperti, “Pemerintahan yang baik dan Buddhisme”, “Buddhisme pada Awal dan Kesinambungannya”, dan “Tiga Tubuh Buddha”.

Sebuah program khusus akan diadakan pada peringatan Buddha Jayanti di Lumbini, Sabtu (21/5/2016). Dan Presiden Nepal Bidya Devi Bhandari akan menjadi tamu utama pada kesempatan tersebut. Sekitar 10.000 orang diperkirakan akan tiba di Lumbini untuk memperingati Buddha Jayanti tersebut.

Presiden Nepal juga direncanakan akan mengumumkan peraih dari “Gautam Buddha International Peace Award” senilai 50 ribu dolar Amerika Serikat.

Konferensi ini diakhiri dengan sebuah deklarasi berdasarkan presentasi dari para cendekiawan Buddhis nasional dan internasional di Lumbini pada hari Sabtu.[Bhagavant, 20/5/16, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Nepal,Seremonial
Kata kunci: , ,
Penulis: