Ajahn Maha Boowa Nanasampanno Wafat
Bhagavant.com,
Udon Thani, Thailand – Sabbe Sankhara Anicca. Setelah dikabarkan mengalami krisis pada Sabtu malam waktu setempat, Yang Mulia Ajahn Maha Boowa Nannasampanno akhirnya wafat pada Minggu pagi, 30 Januari 2011, pukul 03.35 dalam usia 97 tahun.
Dikabarkan oleh media setempat, kondisi dari kepala Vihara Pa Ban Tat (Wat Pa Baan Taad) tersebut mengalami krisis pada Sabtu malam. Tekanan darah dan oksigen dari bhikkhu yang juga sering disebut dengan Luang Ta Maha Bua itu lebih rendah dibandingkan dengan hari sebelumnya. Saat diukur pada pukul 15.45, tekanan darahnya menunjukkan angka 80/35, berbeda jika dibandingkan dengan sebelumnya yaitu 102/48.
Dalam konferensi pers pada awal Sabtu, para pejabat di Rumah Sakit Pusat Udon Thani mengatakan bahwa Y.M. Ajahn Maha Boowa menderita infeksi paru-paru, tekanan darah rendah, dan kadang-kadang detak jantung yang tidak beraturan. Perawatan beliau disesuaikan dengan gejala-gejala yang ada dengan pemberian infus dan masker oksigen sebagai alat bantu pernapasan.

Namun para kerabat dan beberapa siswa mengatakan dalam pernyataannya yang ditanda tangani oleh 89 orang bahwa mereka tidak menginginkan Ajahn dirawat menggunakan antibiotik dan protein albumin karena tidak bekerja pada diri beliau dan bahkan mungkin memperburuk kondisi beliau. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak berniat untuk menghina perawatan dokter dan memutuskan untuk merawat beliau dengan perawatan tradisional.
Pada 3 Desember 2010, Ajahn Maha Boowa dibawa ke Rumah Sakit Siriraj di Bangkok setelah sebelumnya dirawat di rumah sakit di Khon Kaen dan Udon Thani. Beliau kembali ke Vihara Pa Ban Tat pada 3 Januari 2011.
Minggu dini hari, para umat di Vihara Pa Ban Tat, timur laut propinsi Udon Thani mengabarkan bahwa Ajahn Maha Boowa telah wafat. Mereka berkumpul dan melakukan pelimpahan jasa pada pagi hari saat waktu pindapatta. Jasad Ajahn Maha Boowa disemayamkan sementara di aula atas Dhammasala Vihara Pa Ban Tat.
Berkaitan dengan wafatnya Ajahn Maha Boowa, Y.M. Putri Chulabhorn memimpin jalannya upacara ritual kerajaan pembasuhan tangan di Vihara Pa Ban Tat pada pukul 18.00 waktu setempat.
Y.M. Ajahn Maha Boowa Nanasampanno lahir di keluarga Lohitdee pada 12 Agustus 1913 (2456 B.E – ed) di desa Baan Taad, propinsi Udon Thani, Thailand. Pada usia 20 tahun beliau di-upasampada (ditahbiskan) di Vihara Yothanimit. Beliau kemudian menjadi salah satu siswa dari Yang Mulia Ajahn Mun Bhuridatta Thera atau yang dikenal dengan Luang Pu Man Phurithatto, salah seorang pembangkit tradisi Kammatthana (tradisi Hutan), dalam tradisi Theravada.
Salah satu jasa Ajahn Maha Boowa semasa hidupnya adalah melakukan penggalangan dana untuk diberikan kepada Bank Thailand guna membantu memulihkan cadangan keuangan nasional Thailand pada bulan April 1998 saat negara tersebut mengalami krisis keuangan “Tom Yum Kung” pada tahun 1997-1998. Penggalangan dana ini menjadi salah satu faktor lepasnya Thailand dari krisis tersebut.[Bhagavant/Sum]
Kategori: Asia Oseania,Asia Tenggara,Seremonial,Thailand,Tokoh
Kata kunci: bhikkhu, Kammatthana, Theravada, Y.M. Ajahn Maha Boowa Nanasampanno
Penulis: