Belajar Teks Buddhis Harus Paham Tradisi

Pendidikan BuddhisSakaal Times,
Sarnath, India – Mempelajari teks-teks Buddhis tidaklah lengkap tanpa pemahaman yang tepat terhadap tradisi-tradisi, demikian kata Prof. Geshe N Samten, wakil rektor Universitas Pusat Studi Tibet, Sarnath, pada sebuah seminar internasional baru-baru ini mengenai tentang Teks-Teks Buddhis dan tradisi-tradisi di Universitas Pune (UoP) sebagai bagian dari perayaan hari peringatan emas universitas tersebut.

Lebih dari 29 peserta, termasuk para ahli dari negara asing, berpartisipasi dalam seminar itu. Ketua, Dewan Sekolah Tinggi Pengembangan Universitas, Pandita Vidyasagar meresmikan seminar terebut.

Prof. Shrikant Bahulkar, anggota seminar tersebut, menggarisbawahi perlunya untuk memahami interpretasi dan pentingnya keterkaitan pada berbagai teks-teks Buddhis di berbagai negara.

Para ahli mempresentasikan 29 makalah penelitian berhubungan dengan meditasi Buddhis, Buddhisme Tibet, Buddhisme Theravada, Buddhisme Mahayana maupun di dalam Tantraisme, leksikografi (perihal penyusunan kamus – red), seni dan arsitektur di dalam tradisi-tradisi Buddhis.

Ravindra Panth, wakil rektor Nava Nalanda Maha Vihara, Universitas Nalanda menekankan pada sangat dibutuhkannya untuk melestarikan dan memublikasikan naskah-naskah Buddhis dan menerjemahkannya dalam bahasa daerah.

Sarjana Buddhis terkemuka Prof. M G Dhadphale dianugerahkan dengan Manjushree Award oleh Indian Society of Buddhist Studies. Dan sebuah buku mengenai dekrit Asoka yang ditulis oleh Prof. Meena Talim diterbitkan pada kesempatan itu.

Rekomendasikan:

Kategori: Asia Oseania,Asia Selatan,India,Pendidikan
Kata kunci: , , , , , ,
Penulis: