Junta Masih Memerangi Para Bhikkhu

Solidaritas untuk PerdamaianThe Irrawaddy,
Yangon, Birma – Perang terhadap para bhikkhu masih berlangsung di Birma, pembalasan atas demonstrasi damai para bhikkhu pada tahun 2007. Junta militer melanjutkan tekanan terhadap para bhikkhu dan anggota keluarga mereka, tempat-tempat dilarangan untuk mengajarkan Dhamma, dan menerapkan pembatasan berpergian.

Ashin Thavara sekretaris Komite Perwakilan Seluruh Bhikkhu Birma di India (ABMRC), mengatakan kepada The Irrawaddy pada hari Selasa (24/11): “Orang tua saya pergi untuk melapor ke pihak berwenang daerah setiap bulan, dan pihak berwenang memerintahkan keluarga kami untuk memberitahukan kapan saya menghubungi mereka. Mereka juga menekan pekerja orang tua saya agar mereka dipecat dari pekerjaannya.”

Ashin Thavara, 26, memainkan peranan penting dalam demonstrasi dan anggota pendiri dari ABMRC, yang melakukan demonstrasi bersama dengan organisasi-organisasi bhikkhu lainnya.

“Pihak berwenang Birma menyita semua barang-barang saya pada Pebruari 2009, mereka telah memaksa para bhikkhu untuk meninggalkan vihara saya, Vihara Zeya Theikdi di Yangon di daerah Thingankyun. Sekarang hanya tinggal seorang bhikkhu tua.”

Pada 27 September 2007,pemerintah militer menindak para demonstran dan banyak para bhikkhu terpaksa meninggalkan vihara mereka untuk menghindari penangkapan. Puluhan bhikkhu meninggalkan negara itu.

Menurut data resmi, sekarang ada lebih dari 400.000 bhikkhu di Birma, dan komunitasnya, Sangha, dianggap sebagai salah satu lembaga yang paling kuat dan dihormati di negara itu.

Ashin Issariya, salah satu pendiri Aliansi Seluruh Bhikkhu Birma (ABMA), mengatakan: “Junta militer masih menindas dan menghina para bhikkhu dan agama Buddha. Saat ini lebih dari 250 bhikkhu dan lebih dari 20 anagarini di penjara di Birma untuk aktivitas politik mereka.”

Kementerian Agama pemerintah rezim berupaya untuk mengontrol para bhikkhu melalui Komite Maha Nayaka (sebuah organisasi para bhikkhu yang disponsori oleh negara), yang telah mengeluarkan perintah pembatasan berpergian dan kemampuan untuk memberikan ajaran Dhamma.

Pihak berwenang juga melarang para bhikkhu individual, seperti Shwe Nya War Sayadaw, dekan Universitas Buddhis Shwe Nya War di Yangon untuk menyampaikan ceramah Dhamma.

Seorang bhikkhu yang belajar di Universitas Buddhis tersebut mengatakan kepada The Irrawaddy pada hari Kamis: “Shwe Nya War Sayardawgyi telah dilarang untuk kegiatan ceramah Dhamma di Yangon sejak tahun lalu, karena dua CD Dhamma berjudul “Kemerdekaan Sejati” dan “Jangan Takut.” Baru-baru ini ia juga dilarang untuk menampilkan ceramah pada hari uposatha di daerah Hledan dan daerah Kyee Myin Daing pada 19 November.”

Kementerian Agama juga menghentikan pengeluaran surat rekomentasi yang dibutuhkan bagi seorang bhikkhu untuk melakukan perjalanan ke luar negeri.

Salah seorang bhikkhu di Yangon, Ashin Panyarsarmi, mengatakan, “Sekarang pihak berwenang sedang mengawasi para bhikkhu dengan ketat, dan sangatlah sulit untuk mendapatkan visa dan beasiswa.”

Ashin Nayminda, yang memainkan peran utama dalam demonstrasi 2007, mengatakan bahwa pihak berwenang mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa jika mereka menghubungi dirinya, maka mereka bisa di tangkap.

“Beberapa teman saya yang mengambil bagian dari demonstrasi itu telah menjauh dari saya dan kembali kekehidupan awam,” katanya, “Semua barang-barang saya di vihara di daerah Dawbon di Yangon telah di sita.”

Seorang kepala vihara di wilayah Mandalay mengatakan kepada the Irrawaddy pada hari Kamis: “Petugas keamanan berbaju biasa mengawasi secara ketat beberapa bhikkhu dan vihara.”

Ia mengatakan bahwa empat pemuda yang mengadakan kontak dengan para bhikkhu di Mandalay telah ditahan pada bulan September. “Keluarga dan relasi mereka tidak mengetahui dimana mereka sekarang,” katanya.

Pihak berwenang negara telah menutup Vihara Maggin didaerah Thingankyun, Yangon pada Nopember 2007 setelah kepala vihara, Sayadaw U Indaka, ditangkap atas keterlibatannya dalam demonstrasi tersebut. Para bhikkhu dan umat bersama serta beberapa pasien HIV/ AIDS yang menerima perawatan di vihara kala itu, diusir.

Pada bulan Oktober 2009, Aliansi Seluruh Bhikkhu Birma mengeluarkan Jenderal Senior Than Shwe dari keyakinan Buddhis karena ia telah gagal untuk melakukan permintaan maaf terhadap perlakukan kejam terhadap para bhikkhu dan agama Buddha. [Arkar Moe]

Rekomendasikan:

Kategori: Asia Oseania,Asia Tenggara,Birma,Gerakan Buddhis,Solidaritas Buddhis
Kata kunci: , , ,
Penulis: