Ditangkap Karena Adakan Doa Untuk Suu Kyi
The Irrawaddy,
Yangon, Birma – Polisi khusus daerah Yangon menangkap Naw Ohn Hla dan tiga wanita lainnya yang secara berkala melakukan pelayanan doa untuk Daw Aung San Suu Kyi dan mendakwa mereka di sebuah pengadilan khusus di Penjara Insein.
Mereka didakwa melakukan kegiatan menghasut untuk merusak ketertiban umum, di dakwa di bawah hukum pidana pasal 505 (B), demikian menurut pengacara U Kyaw Hoe.
Hoe mengatakan bahwa wanita yang ditangkap pada 3 Oktober lalu secara berkala mengadakan pelayanan keagamaan untuk Suu kyi pada setiap hari Selasa. Mereka ditahan di Penjara Insein. Kasus ini disidangkan pada hari Senin, katanya.
Jika terbukti bersalah, wanita tersebut bisa dijatuhi hukuman hingga dua tahun penjara.
Polisi khusus daerah mengatakan bahwa Naw Ohn Hla telah membawa sebuah salinan Kammavaca, sebuah kitab Buddhis yang dibacakan pada pelayanan kebiaraan, katanya.
Wanita lainnya yang ditangkap adalah Ma San San Myint, Ma Cho Cho and Ma Cho Wai Lwin. Para wanita tersebut ditangkap di pasar San-Pya di daerah Thin-Gan-Gyun di Yangon saat dalam perjalanan pulang mereka dari sebuah vihara setelah mendanakan makanan kepada para bhikkhu.
Naw Ohn Hla, merupakan salah seorang mantan anggota Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) telah sering ditahan oleh pihak berwenang untuk aktivitas politiknya.
Pengacaranya mengatakan bahwa wanita tersebut hanya melakukan kegiatan upacara keagamaan secara pribadi.
“Kammavaca hanya merupakan sebuah kitab keagamaan, dan tidak ada alasan untuk menangkap orang karena memilikinya,” katanya.
Salah seorang bhikkhu di Yangon, setelah diceritakan mengenai penangkapan tersebut mengatakan bahwa hal itu merupakan pelanggaran terhadap kebebasan beragama.
“Saya merasa simpati mendengar berita ini,” katanya. “Ini merupakan tindakan ekstrem yang menunjukkan ketidakhormatan terhadap kebebasan beragama di negara kami. Ini murni pelanggaran terhadap kebebasan beragama. Hampir setiap umat Buddha biasanya menyimpan sebuah rupang Buddha, beberapa mantra atau ajaran keagamaan didekatnya. Tindakan ini didasarkan pada prasangka dan ini membuat pemerintah terlihat buruk di mata komunitas internasional.”
Asosiasi Bantuan bagi Tahanan Politik Birma yang berlokasi di Thailand mengatakan 2.168 tahanan politik di tahan di penjara-penjara Birma.
Kategori: Asia Tenggara,Birma,Gerakan Buddhis,Sosial
Kata kunci: junta militer, kekerasan pada agama, Myanmar
Penulis: