Semut Mematikan Mengganggu Para Bhikkhu
The Star,
Penang, Malaysia – Hal yang umum melihat peringatan ”Awas Anjing”. Tapi sebuah peringatan ”Awas Semut Beracun”?
Ironi bagi para bhikkhu di vihara Hong Hock See (kadang dikenal sebagai vihara Ang Hock Si) di Jalan Perak dimana mereka harus hidup dengan para semut dan sengatan mereka karena sebagai bhikkhu mereka tidak diperkenankan untuk membunuh makhluk hidup apapun juga. Semut-semut telah menggigit para bhikkhu dan para umat tetapi para bhikkhu tidak bisa mengangkat jarinya. Mereka hanya bisa berharap semoga semut-semut tersebut pergi.
Bhikkhu kepala, Y.M. Boon Keng, mengatakan bahwa suatu hari seorang umat digigit begitu parah sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
”Kami memilih untuk berada di sini di vihara ini dan kami harus menghormati makhluk hidup lainnya yang juga ada di sini.”
”Mungkin semut-semut menyukai manusia di sini karena mereka tahu kami tidak bisa membunuh mereka,” ia menambahkan bahwa serangga-serangga itu aktif di siang hari.
Y.M. Boon Keng mengatakan bahwa gigitan semut biasanya menyebabkan bengkak selama satu atau dua hari. Bengkak tersebut dapat cepat sembuh jika gosok dengan lotion antiseptik.
”Saya diberitahu bahwa semut tersebut adalah semut api. Saya juga telah melihat semut-semut ini di dekat pohon Bodhi di vihara lain di Penang.”
”Ketika anda kejatuhan semut tersebut, anda tidak bisa mengibasnya atau meniupnya. Jika anda melakukannya, ia akan menggigit untuk bertahan. Anda harus mengguncangkannya. ” katanya.
Ia mengatakan, tahun lalu, seorang siswa menggunakan mesin pembersih untuk menyedot ribuan semut dan melepaskannya ke dalam hutan.
”Kami merasa yakin ratu semut juga telah dipindahkan tetapi masalah tetap ada.”
Y.M. Boon Keng meminta siapa saja yang mampu mengatasi maslaah mengganggu ini untuk menghubungi vihara di 04-228 0503.
Kategori: Asia Oseania,Asia Tenggara,Ekosistem,Lingkungan Hidup,Malaysia
Kata kunci: bhikkhu, gangguan, makhluk hidup, Pancasila Buddhis, Penang, vihara, wihara
Penulis: