Doa Para Bhiksu Untuk Indonesia di Borobudur

Buddhisme di IndonesiaBhagavant.com,
Magelang, Jawa Tengah, Indonesia – Seminggu yang lalu (17/7), bencana kemanusiaan kembali muncul, di mana teror bom kembali mengguncang ibukota Jakarta. Bom yang meledak di dua tempat di daerah Mega Kuningan, yaitu Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton, menewaskan 9 orang dan melukai lebih dari 50 orang.

Untuk mendoakan perdamaian dan situasi kondusif di Indonesia, puluhan bhiksu dari negara yang berbeda, berkumpul di Candi Agung Borobudur, Kamis (23/7).

”Kami datang ke sini untuk berdoa bagi perdamaian dan kesejahteraan, dan percepatan pemulihan kondisi kondusif di Indonesia setelah trauma dari teror bom yang baru ini terjadi,” demikian kata juru bicara para bhiksu, Bhiksu Prajnavira Mahastavira, setelah mereka melakukan upacara termasuk prosesi pradaksina, yang dikutip dari Antara News.

Para bhiksu datang ke Candi Borobudur juga untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa meskipun telah terjadi pemboman, situasi di Indonesia secara keseluruhan relatif tetap aman, demikian kata Bhiksu Prajnavira.

”Kami tidak merasa takut untuk berkumpul di sini dan hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih aman untuk dikunjungi. Bahkan ada di antara kami yang berumur 80 tahun dan 90 tahun,” kata beliau.

Para bhiksu dari 24 negara, dengan mengenakan jubah kuning khas mereka, rencananya akan berkunjung ke Surabaya, Jawa Timur untuk menghadiri peresmian Vihara Mahavira Graha pada 25-26 Juli.

Kehadiran para bhikkhu dan bhiksu dan puja bakti di Candi Borobudur merupakan sebuah daya tarik tambahan bagi wisatawan domestik dan asing yang mengunjungi candi Buddhis terbesar di dunia yang dibangun pada abad kedelapan.

Salah seorang pendamping robongan tersebut, Erika Santoso, mengatakan bahwa mereka berasal dari sejumlah negara termasuk Korea, China, Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, dan Taiwan.

Setelah dari Candi Borobudur, mereka juga akan mengunjungi Candi Mendut, Plaosan, dan Sewu.

Rekomendasikan:

Kategori: Asia Oseania,Asia Tenggara,Gerakan Buddhis,Indonesia,Sosial
Kata kunci: , , , , ,
Penulis: