Solidaritas Untuk Birma
Bhagavant.com,
Jakarta, Indonesia – Permasalahan sosial yang dihadapi oleh rakyat Birma (Myanmar) berupa penekanan terhadap rakyat Birma oleh rezim junta militer baik dalam hal kebebasan berpendapat dan hak asasi, telah memicu berbagai reaksi dari dalam maupun luar negeri. Terlebih-lebih dalam tiga hari terakhir ini, junta militer dengan menggunakan senjata melakukan kekerasan terhadap para demonstran yang dipimpin oleh ribuan bhikkhu yang sedang melakukan aksi damai.
Laporan terakhir, aksi brutal pihak militer diperkirakan telah menewaskan belasan jiwa diantaranya masyarakat sipil, bhikkhu, dan seorang wartawan asal Jepang, Kenji Nagai (50). Pemerintah junta militer juga telah menahan ratusan warga sipil dan para bhikkhu. Sampai hari ini kepastian akan jumlah korban belum bisa dipastikan karena semua akses informasi termasuk internet telah diputus oleh junta militer.
Kekerasan yang dilakukan oleh pihak militer ini menuai berbagai protes dan kecaman dari berbagai negara seperti Australia, Sri Lanka, Indonesia, Malaysia, Philipina, Jepang, Korea Selatan, Thailand, India bahkan sampai ke negara-negara Eropa seperti Inggris dan Italia dan Perancis.
Aksi solidaritas terhadap rakyat Birma terjadi diberbagai negara dan diungkapkan oleh masyarakat dunia dalam berbagai bentuk, dari aksi demonstrasi damai, mengajukan petisi sampai menggunakan pakaian berwarna merah sebagai simbol dukungan kepada para bhikkhu Birma yang kesehariannya mengenakan jubah berwarna merah ataupun sebagai simbol dari keberanian untuk menentang.
Di Indonesia, aksi solidaritas untuk rakyat Birma sudah dimulai oleh rekan-rekan dari HIKMAHBUDHI (Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia) dan Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda, di Jakarta pada Selasa (25/9) kemarin. Aksi yang diikuti 30-an aktivis berjalan menuju kedutaan besar Birma di bilangan Thamrin, Jakarta Pusat, dengan mengusung pesan agar pemerintah junta militer Birma tidak melakukan kekerasan terhadap anggota Sangha dan rakyat yang berdemonstrasi. Pesan-pesan ini dikemas dalam sebuah petisi. Dua spanduk besar bertuliskan ”Solidarity for Birma, Peace – Freedom – Democracy” menjadi salah satu media penyampai pesan demontrasi damai ini.
Solidaritas terhadap rakyat Birma dan aksi demo mengecam aksi brutal junta Birma juga berlanjut pada Jumat (28/9). Aksi solidaritas ini tidak hanya dilakukan oleh aktivis Buddhis, tetapi juga oleh aktivis lintas agama seperti Islam, Kristen Protestan, Khatolik, dan Hindu. Mereka menggelar doa bersama lintas dunia di depan Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Selain itu, beberapa umat Muslim yang tergabung dalam Pemuda Muhammadiyah dan Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM). Mereka menggelar aksi di kedutaan Birma di Jakarta dengan menggelar teatrikal menirukan aksi brutal militer Birma yang melukai para bhikkhu.
Di Makassar, aksi solidaritas juga dilakukan oleh aktivis Buddhis bersama dengan sejumlah LSM dan Perhimpunan Hindu Dharma. Mereka menggelar aksinya sejak pukul 11.00 Wita di Monumen Mandala, Jl. Jendral Sudirman, Makassar, Sabtu (29/9).
Rencananya, Rabu (3/10/2007) beberapa umat Buddha yang bernaung dalam beberapa organisasi Buddhis akan kembali melakukan aksi damai dalam rangka solidaritas untuk Birma. Bagaimana dengan anda?
Kategori: Birma,Gerakan Buddhis,Indonesia,Solidaritas Buddhis
Kata kunci: Jakarta, kampanye perdamaian, kemelut Birma, Myanmar, solidaritas perdamaian
Penulis: