Bhikkhu Thai Palsu Minta Derma di Singapura
ABN,
Singapura – Para bhikkhu dan bhikkhuni gadungan dari Thailand melakukan pengumpulan derma dari warga Singapura dan menghindari polisi dengan melarikan diri, demikian The Sunday Times melaporkan (8/7).
Dengan berjumlah sebanyak 100 orang, mereka menginap di tingkat empat sebuah hotel di perempatan distrik Geyland.
Tiba melalui saat kunjungan sosial, mereka mengenakan jubah keagamaan mereka dan berkeliling di pagi hari. Kemudian banyak dari mereka menanggalkan jubah mereka dan mengenakan pakaian umat awam, dan menuju ke warung kopi terdekat.
Kelompok besar tersebut segera keluar setelah polisi terlihat di dekat penginapan mereka. Setelah menukar mata uang Singapura dengan Baht Thailand, mereka naik kendaraan menuju Malaysia.
”Saya takut saya akan tertangkap,” kata pria berusia 21 tahun yang dikutip oleh The Sunday Times. ”Jika saya dimasukan ke dalam penjara, saya tidak akan memiliki masa depan.”
Barangsiapa yang mengumpulkan derma atau meminta sumbangan amal sebagai bentuk penipuan dapat didenda sampai 2.000 dollar Singapura (+/- Rp. 11 Juta) atau dipenjara selama 3 bulan, atau kedua-duanya.
Para bhikkhu gadungan beroperasi dari para sindikat yang berbasis di Johor di Malaysia dan di Hatyai di sebelah selatan Thailand, kata juru bicara dari Vihara Buddhis Thailand di Singapura.
Juru bicara tesebut juga menambahkan bahwa para pemimpin kelompok tersebut bekerjasama secara erat dengan rekan-rekan mereka di kota besar, yang mengantongi 30 persen dari pendapatan mereka.
Seorang bhikkhu gadungan bisa mendapatkan sebanyak 800 dollar Singapura (+/- Rp. 4,7 juta) dalam sehari, tetapi biasanya jumlahnya jauh lebih sedikit.
Kategori: Asia Oseania,Asia Tenggara,Singapura
Kata kunci: amal, bhikkhu palsu, dana, derma, komersialisasi agama, sumbangan
Penulis: