Buddhisme Berkembang Cepat di Australia
Lankaweb,
Sydney, Australia – Berakhirnya kunjungan Dalai Lama ke Australia baru-baru ini juga termasuk pertemuannya dengan Perdana Menteri Australia, John Howard, sekali lagi menarik perhatian bukan hanya fakta bahwa Buddhisme merupakan agama tercepat perkembangannya di Australia tetapi juga terdapat lebih banyak umat Buddha di ibukota benua tersebut dibanding dengan tempat lain di dunia Barat.
Voice of America melaporkan bahwa sejak 1996 jumlah Buddhis di negara itu meningkat hampir 80 persen dan sekarang terdapat sekitar 350 ribu pengikut dari agama yang pertama kali dibawa oleh para imigran Asia, bukan hanya selama baru-baru ini tetapi juga pada masa dulu seperti 100 tahun yang lalu.
Voice of America melaporkan bahwa Buddhisme sekarang bergerak melampaui komunitas imigran Asia dan menyebar sebagai agama mainstream. Laporan mengatakan, ”para ahli yang mempelajari tren-tren agama di Australia mengatakan bahwa banyak orang yang beralihkeyakinan ke agama Buddha telah menemukan ajaran-ajaran dari beberapa gereja Kristiani terlalu kaku dan tidak bertoleransi terhadap pertanyaan-pertanyaan mengenai keyakinan.
Mereka yang beralihkeyakinan mengatakan bahwa Buddhisme memberikan mereka kemerdekaan yang belum pernah mereka miliki sebelumnya.
Renate Ogilvie adalah seorang guru keturunan Jerman di institusi Buddhis di Sydney. Laporan mengutip perkataannya, ”Dalam Buddhisme anda diperkenankan untuk menanyakan pertanyaan dan sebenarnya anda secara aktif dianjurkan untuk meragukan dan mendiskusikan dan seterusnya,” kata Ogilvie. ”Sang Buddha mengatakan janganlah percaya begitu saja karena Saya (Buddha) sangat terkenal, janganlah percaya begitu saja karena banyak orang percaya apa yang Saya (Buddha) ajarkan. Jadilah seperti pandai emas, seperti yang anda ketahui, memberikan asam (acid) pada emas untuk mengujinya dan asam itu adalah pikiran anda, kecerdasan anda. Jadi dalam pengertian tersebut, ini merupakan manifestasi dari kebebasan intelektual yang merupakan hal yang sangat amat menarik.”
Fasilitas retret Diamond Way di Sydney adalah sesuatu yang khas bagi banyak Buddhis center kecil di seluruh negara tersebut dan telah memiliki 140 anggota, dan seperti grup-grup lainnya, di sini mengikuti tradisi Vajrayana dari tibet, yang merupakan salah satu dari tiga cabang utama Buddhisme selain Theravada dan Mahayana, demikian laporan mengatakan.
Berikut laporan Phil Mercer untuk Voice of America:
Phil Carlisle adalah pimpinan dari perkumpulan Diamond Way.
”Saya pikir Buddhisme benar-benar cocok dengan orang-orang yang memiliki pemikiran mandiri dan yang mungkin merasa ditakut-takuti atau sudah bosan pada agama yang mengajarkan apa yang harus dipercaya dibandingkan dengan memberikan kesempatan untuk melihat bagaimana sesuatu itu cocok untuk mereka. Masyarakat Australia terkenal dengan sikap menentang figur otoritas,” kata Carlisle.
Anthony Hickson adalah seseorang yang baru beralihkeyakinan. Ia dididik di dalam keluarga Katholik yang kuat. Editor yang berusia 27 tahun ini tengah menghadiri pertemuan di Diamond Way center sejak awal tahun ini dan ia mempercayai Buddhisme menunjukkan kepadanya jalan hidup yang baru.
”Saya menduga ketika datang ke sini saya tidak berpikir ada suatu kebenaran,” kata Hickson. ”Saya berpikir ada banyak kebenaran. Saudara lelaki saya sangat aktif di dalam Gereja Katholik dan itu sangat berpengaruh dengan baik bagi dirinya dan saya telah melihatnya tumbuh dan berubah banyak. Jadi saya berpikir, bagi saya Buddhisme hanyalah sebuah jalan yang berbeda dan banyak ajaran yang saya pertimbangkan sebelum saya datang ke sini dan datang ke sini berada di sekitar orang-orang. Ada energi yang baik, ada aura yang baik. Hal yang masuk akal.”
Para bhikshuni memanjatkan doa memohon usia panjang bagi Dalai Lama, pemimpin Buddhisme Tibet. Peraih Penghargaan Nobel Perdamaian tinggal di India sebagai kepala komunitas masyarakat Tibet yang mengasingkan diri ketika China menguasai tanah air mereka.
Kunjungan Dalai Lama ke Australia beberapa hari yang lalu menciptakan banyak ketertarikan bagi umat Buddhis maupun non-Buddhis. Kerumunan besar orang menyambutnya kemana pun ia pergi. Bahkan Perdana Menteri John Howard bertemu dengan salah satu tokoh agama dunia yang sangat terkenal tersebut.
Bagi biarawati Buddhis, Robina Caulton, antusias yang mengelilingi kedatangan Dalai Lama menunjukkan bagaimana keyakinan yang dianutnya telah berkembang di Australia.
”Dalai Lama memiliki pengikut yang besar di sini. Maksud saya, saya telah mengobservasi hal itu diseluruh dunia – sekarang berdasarkan pada negara ini,” kata Caulton. ”Populasi Australia adalah setengah dari populasi Kalifornia dan memungkinkan banyaknya pusat-pusat Buddhis Tibet dan yang salah satunya lebih berkembang dibanding di, katakanlah Amerika Serikat….. Ketika Dalai Lama berada di ibu kota negara tersebut, orang-orang di daerah lain tidak akan mengetahui keberadaannya, tapi dimanapun Dalai Lama berada di Australia seluruh daerah mengetahuinya sehingga ini menjadi sesuatu yang menarik.”
Meskipun ada antusias seperti itu, Australia tetap merupakan negara Kristiani – dimana lebih dari 75 persen dari 20 juta populasinya masuk dalam gereja Kristiani. Beberapa pemimpin Kristen Anglican pernah mengatakan bahwa Buddhisme memiliki sedikit semangat komunitas tetapi mengandalkan pada kebahagiaan individual. Umat Buddhis tidak sependapat. Banyak komunitas Buddhis telah melakukan kegiatan-kegiatan amal, dan umat Buddhis mengatakan bahwa kebahagiaan suatu komunitas tergantung pada kebahagiaan individual yang dapat bertahan lama.
Kategori: Asia Oseania,Australia,Oseania
Kata kunci: beralih keyakinan, perkembangan Buddhisme, Sydney
Penulis: