Drama Musikal Siddhartha Menyambut Vesak

Seni dan Budaya BuddhisBhagavant.com,
Jakarta, Indonesia – Dalam rangka menyambut Hari Vesak (Waisak) 2551 B.E yang jatuh pada tanggal 1 Juni 2007, akan diadakan sebuah Pergelaran Drama Musikal bertajuk: Siddhartha, yang akan di pentaskan di Jakarta International Exhibition Center (JITEC), Mangga Dua Square, Jakarta Pusat, pada tanggal 12-13 Mei 2007.

Pementasan ini akan dimainkan oleh On Stage Company, satu- satunya performing arts company yang ada di Asia Tenggara.

Ketua Umum Pergelaran Drama Musikal Siddhartha, Daud Dharsono, kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (21/4) mengatakan pementasan drama ini merupakan yang pertama kalinya diadakan di Indonesia.

Seperti dikutip oleh kantor berita Antara, Daud Dharsono mengatakan bahwa pemeran Siddhartha adalah salah seorang penyanyi terbaik Malaysia, yaitu Yang Wei Han. Pertunjukan ini disutradarai oleh Ho Lin Huay yang juga berasal dari Malaysia.

“Ada sekitar 30 artis Malaysia akan tampil dalam pertunjukan ini,” kata Daud. Drama musikal Siddhartha bercerita tentang perjalanan hidup Siddhartha Gautama, seorang Pangeran dari Kerajaan Kapilavatthu (India) yang meninggalkan kehidupan mewah untuk menjadi petapa. Dia mencari kebenaran hidup, hingga akhirnya tercerahkan menjadi guru agung dunia, Buddha.

Penggagas drama musikal Siddhartha adalah Y.M. Shih Man Ya (Suhu Man Ya). Beliau adalah seorang biksuni kelahiran Taiwan tahun 1955 dan kemudian tinggal di AS sejak tahun 1983 serta menjadi Kepala Vihara Hsi Lai di Texas (AS) dan Kepala Vihara Fo Guang Shan di Malaysia.

Suhu Man Ya mengatakan bahwa pesan yang ingin disampaikan dari pementasan drama musikal itu adalah perdamaian dan cinta kasih sebagaimana diajarkan Sang Buddha kepada pengikutnya untuk menjadi manusia yang mulia.

“Buddha tidak mengharapkan manusia menyebut Buddha sebagai orang yang mulia, melainkan mengharapkan semua orang menjadi mulia, karena semua manusia sama,” kata Suhu Man Ya. Drama Musikal Siddhartha ditampilkan perdana di Kuala Lumpur, Malaysia, tahun 1999, lalu di Singapura tahun 2000, tahun 2002 di Kuala Lumpur dan tiga kota di Afrika Selatan, yakni Durban, Johannesburg, dan Capetown.

Drama Musikal Siddhartha ini akan dipentaskan selama kurang lebih tiga jam, yang dibagi dalam dua sesi, masing-masing terdiri dari 23 skenario. Dalam Drama Musikal Siddhartha ini akan menggabungkan antara unsur klasik dan modern yang didukung juga oleh desain panggung dan kostum yang indah. Musiknya tersusun dari 40 komposisi musik klasik dan populer karya Imme Ooi, komposer dari Chant of Metta. Dan setiap dialog dalam drama ini juga diucapkan dengan bentuk dinyanyikan dalam bahasa Mandarin. Tetapi dalam pementasan ini juga disediakan teks terjemahan di panggung, sehingga para penonton akan memahami apa yang disuguhkan dalam pementasan.

Rekomendasikan:

Kategori: Asia Oseania,Asia Tenggara,Indonesia,Kesenian,Seni dan Budaya,Seremonial
Kata kunci: , ,
Penulis: