Konferensi Internasional Ke-3 Warisan Buddhis di Pakistan Diadakan pada 2026
Bhagavant.com,
Islamabad, Pakistan – Sebuah konferensi internasional ke-3 mengenai warisan Buddhis di Pakistan akan diselenggarakan pada tahun 2026.

Pusat Penelitian Buddhisme Humanistik di Universitas Quaid-i-Azam bersama Silk Road Centre di Islamabad mengumumkan bahwa Konferensi Internasional Ketiga Warisan Buddhis Pakistan akan diselenggarakan di Islamabad pada 27–31 Maret 2026, bersamaan dengan Festival Budaya dan Pariwisata Gandhara.
Acara tersebut diadakan bekerja sama dengan Fo Guang Shan Education Centre, Pakistan Tourism Development Corporation, Direktorat Jenderal Arkeologi dan Museum Khyber Pakhtunkhwa, Green Tourism, dan IDot Cool. Para peneliti dan peserta yang berminat dipersilakan untuk mengirimkan tulisan mereka untuk ditinjau.
Tema dari Konferensi Internasional Ketiga tentang Warisan Buddhis Pakistan adalah “Menelusuri Warisan Buddhis Pakistan melalui Riset Multidisipliner.”
Forum ini akan menjadi kesempatan berharga untuk belajar dari para cendekiawan dan pendidik terkemuka melalui dialog interaktif, sesi panel dengan tanya jawab, serta diskusi terarah.
Selain itu, acara ini juga menawarkan jadwal fleksibel untuk kunjungan lapangan ke situs-situs penting warisan Buddhis dan museum di Mardan, Peshawar, Swat, serta Taxila.
Konferensi tahun ini dirancang untuk melibatkan berbagai pihak—mulai dari akademisi, tokoh agama, pakar konservasi, penyedia layanan wisata, generasi muda, hingga komunitas—dalam pengembangan pengetahuan, diskusi pelestarian, pendidikan, pelatihan, serta dialog keterlibatan masyarakat guna menjaga sekaligus mempromosikan warisan Buddhis Pakistan yang berakar sejak abad ke-3 SM.
Tema-tema turunan yang akan dibahas dalam simposium meliputi: Buddhisme di Gandhara dan Penyebarannya ke Luar Wilayah; Warisan Gandhara—Penggalian, Penemuan, dan Interpretasi Baru; Konservasi dan Pengelolaan Situs Buddhis—Tantangan dan Peluang; Dampak Perubahan Iklim terhadap Warisan Budaya; serta Pemanfaatan Teknologi dan Inovasi dalam Konservasi Warisan Buddhis.

Panitia konferensi menyampaikan bahwa para penulis diundang untuk mengirimkan abstrak penelitian mereka untuk ditinjau oleh Komite Akademik Konferensi, yang terdiri dari para peneliti dan akademisi.
“Komite tidak akan menerima naskah penuh kecuali abstrak yang diajukan telah diperiksa dan disetujui. Penulis yang karyanya terpilih akan diberitahu dan diminta untuk menyerahkan naskah lengkap dalam batas waktu yang ditentukan. Abstrak harus sudah dikirimkan paling lambat pada 30 Oktober 2025,” demikian pernyataan resmi panitia.
Mereka juga menegaskan bahwa Pakistan adalah twmpat penting bagi jutaan umat Buddhis di seluruh dunia. Negeri ini merupakan tempat lahir seni dan ikonografi Buddhis Gandhara yang masyhur, serta tanah kelahiran filsuf dan guru spiritual Buddhis ternama seperti Asanga, Vasubandhu, Guru Rinpoche, dan Bhiksu Marananta.
Gandhara di Pakistan menyimpan stupa dan biara Buddhis kuno yang sangat sakral, yang tersebar di Lembah Taxila, Mardan, Swabi, Swat, dan berbagai wilayah lainnya.
Selain itu, naskah-naskah Buddhis yang ditemukan di Gandhara, bertanggal abad ke-2 Masehi, merupakan koleksi teks Buddhis tertua yang masih lestari di dunia. Sebagai tempat penting Buddhisme, Pakistan memiliki warisan Buddhis yang tak ternilai—baik bagi umat, para cendekiawan, maupun pelajar Agama Bdudha untuk dipelajari dan dijelajahi.[Bhagavant, 18/10/25, Sum]
