Buddhis Jepang dan Diaspora Rayakan Festival Obon 2025
Bhagavant.com,
Hawaii, Amerika Serikat – Umat Buddhis di Jepang dan diasporanya merayakan Festival Obon untuk mengenang dan menghormati mendiang sanak keluarga, pada 13 Agustus hingga 15 Agustus 2025.

Festival Obon 2025 dirayakan mulai 13 hingga 15 Agustus di Tokyo, Kyoto, dan Osaka, sementara banyak wilayah lain di Jepang merayakan tanggal yang berbeda. Festival Buddhis tahunan ini, yang berfokus pada penghormatan kepada leluhur yang telah meninggal, memainkan peran penting dalam kalender budaya dan pariwisata Jepang.
Meskipun bukan hari libur resmi, festival ini menandai periode penting ketika banyak warga Jepang kembali ke kampung halaman mereka untuk berkumpul bersama keluarga, memberikan penghormatan kepada leluhur mereka melalui berbagai upacara, mulai dari tarian tradisional hingga menyalakan lentera.
Perayaan Obon pada dasarnya berakar pada Hari Raya Ullambana yang biasanya diperingati oleh umat Buddhis tradisi Mahayana dengan konteks yang sama yaitu mengenang dan menghormati serta membantu mendiang leluhur yang terlahir di alam preta (Pali: peta).
Selain di Jepang, Obon juga dirayakan oleh diaspora Jepang di luar negeri seperti di Hawaii. Seperti yang diselenggarakan di Vihara (red: mission) Jodo Lahaina di Pulau Maui, Hawaii, pada tanggal 9 Agustus, Obon tahun ini menandai berakhirnya jeda dua tahun di mana festival tersebut diadakan di Lahaina Cannery Mall di dekatnya karena kebakaran hutan yang menghancurkan beberapa bangunan vihara pada tahun 2023.

Festival ini mencakup berbagai acara dan kegiatan seperti stan makanan, tarian Bon, pertunjukan budaya, dan permainan untuk anak-anak. Puja dan upacara Buddhis dipimpin oleh para pemimpin agama dari Vihara Jodo, Vihara Hongwan Lahainia, dan Vihara Shingon Lahaina .
Kemeriahan festival ini ditandai dengan kehadiran rupaka Buddha setinggi 3,7 meter, yang selamat dari kebakaran hutan tahun 2023 dan tetap berada di lokasi selama proses pembangunan kembali. Rupaka ini awalnya dibangun untuk menghormati para buruh Jepang yang datang ke Hawaii pada tahun 1868.
Lahan vihara dibersihkan dan disiapkan untuk perayaan oleh sukarelawan, yang bekerja selama berbulan-bulan untuk persiapan.
Seperti yang dilansir Hawaiʻi Public Radio, Kamis (7/8/2025), Kepala Vihara Jodo Lahaina, Maya Hara, mengatakan tentang acara tersebut: “Ini lebih dari sekadar festival – ini adalah kepulangan. Kami tidak hanya membangun kembali struktur; kami membangun kembali rasa tempat kami, hubungan spiritual kami, dan komunitas kami.”
Beberapa artefak yang telah selamat dari kebakaran sebelumnya di Vihara Jodo Lahaina ditampilkan selama festival. Salah satunya adalah rupaka Buddha kayu di altar vihara yang selamat dari kebakaran di tahun 1960 -an serta kebakaran tahun 2023.
“Sebenarnya, yang benar -benar menakjubkan adalah bahwa rupaka Buddha tersebut diselamatkan dari api vihara pada tahun 1968 oleh ibu saya ketika saya masih bayi, jadi dia berlari ke vihara untuk menyelamatkan rupaka Buddha itu. Jadi rupaka itu telah diselamatkan dari dua kebakaran, dan kami dapat memulihkannya tahun ini oleh tim konservasi Jepang,” kata Maya Hara menjelaskan sejarah rupaka itu.[Bhagavant, 16/6/25, Sum]
Kategori: Jepang
Kata kunci: Hawaii, Obon, Ullambana
Penulis: