India Resmi Mengakui Bahasa Pali sebagai Bahasa Klasik

Bhagavant.com,
New Delhi, India – Pemerintah India secara resmi mengakui bahasa Pali sebagai bersama dengan bahasa Prakrit, Bengali, Marathi, dan Assam, sebagai salah satu bahasa klasik India.

India Resmi Mengakui Bahasa Pali sebagai Bahasa Klasik

Pengakuan yang telah lama ditunggu oleh para cendekiawan dan sejarawan budaya ini, menegaskan pentingnya bahasa Pali yang mendalam dan abadi, tidak hanya bagi India tetapi juga bagi wilayah-wilayah Asia yang luas.

Dikenal sebagai bahasa ajaran Buddha (Buddhavacana), bahasa Pali telah memberikan dampak yang mendalam pada lanskap keagamaan, filsafat, dan bahasa di banyak negara sejak abad ketiga SM.

Keputusan tersebut menggarisbawahi pentingnya Pali secara historis dan budaya, menyelaraskannya dengan bahasa-bahasa India kuno lainnya, termasuk bahasa Sansekerta, Tamil, dan Kannada, yang telah membentuk peradaban.

Pali adalah bahasa kuno India yang memainkan peran penting dalam melestarikan dan menyebarluaskan ajaran Sri Buddha. Meskipun asal usul Pali masih menjadi bahan perdebatan akademis, secara umum diterima bahwa Pali terkait erat dengan bahasa Prakrit yang digunakan di sebagian besar wilayah India utara pada masa SriBuddha.

Tidak seperti bahasa Sansekerta yang utamanya digunakan oleh para cendekiawan dan pendeta Brahmana, bahasa Pali lebih mudah dipahami dan muncul sebagai media populer untuk menyampaikan ajaran etika, filosofis, dan spiritual Sri Buddha kepada masyarakat luas.

Penggunaan bahasa Pali yang paling terkenal dan bertahan lama adalah sebagai bahasa Tipiṭaka, kitab suci Agama Buddha tradisi Theravāda. Tipiṭaka (yang secara harfiah berarti “tiga keranjang”) memuat ajaran Buddha tentang etika, psikologi, dan hakikat realitas.

Teks-teks ini diwariskan secara lisan selama berabad-abad dan kemudian ditulis dalam bahasa Pali di Sri Lanka pada abad pertama SM. Peran bahasa Pali sebagai bahasa liturgi Agama Buddha tradisi Theravāda telah memastikan bahwa bahasa ini terus dipelajari dan digunakan di negara-negara seperti Sri Lanka, Myanmar, Thailand, Kamboja, dan Laos.

Di India, suatu bahasa secara resmi diakui sebagai bahasa “klasik” berdasarkan beberapa kriteria utama yang ditetapkan oleh pemerintah. Dimulai pada tahun 2004, kriteria ini menekankan kekunoan bahasa tersebut, warisan budayanya yang kaya, dan dampaknya yang signifikan terhadap budaya, sastra, dan filsafat. Agar memenuhi syarat sebagai bahasa klasik, suatu bahasa harus memenuhi kriteria tersebut.

Bahasa tersebut harus memiliki asal usul kuno, dengan sejarah yang membentang setidaknya 1.500–2.000 tahun. Teks dan literatur dalam bahasa tersebut harus berasal dari periode ini.

Alasan lainnya adalah bahwa bahasa tersebut harus memiliki tradisi sastra yang luas dan abadi, yang menampilkan karya sastra penting yang telah memengaruhi budaya dan pemikiran selama berabad-abad.

Bahasa tersebut harus memengaruhi budaya, agama, dan struktur sosial daerah tempat bahasa tersebut digunakan. Bahasa tersebut juga harus berbeda dari perkembangan linguistik modern, mempertahankan lintasan independen dalam literatur dan ekspresi budayanya.

Keputusan untuk menyatakan bahasa Pali sebagai bahasa klasik menghormati tempatnya sebagai bahasa kuno yang telah memenuhi kriteria ini melalui perannya dalam membentuk tidak hanya warisan spiritual dan intelektual India tetapi juga budaya Asia pada umumnya.[Bhagavant, 12/10/24, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Seni dan Budaya
Kata kunci:
Penulis: