Ribuan Buddhis Ikuti Pindapata Nasional STI Sambut Vesak 2567 EB
Bhagavant.com,
Jakarta, Indonesia – Ribuan umat Buddha di Jakarta dan sekitarnya mengikuti prosesi Piṇḍapāta Nasional dalam rangka menyambut Hari Vesak (Waisak) 2567 EB / 2023.

Prosesi Piṇḍapāta Nasional yang diselenggarakan oleh Sangha Theravāda Indonesia (STI) dan didukung oleh Keluarga Buddhis Theravada Indonesia, diselenggarakan di Kemayoran, Jakarta, pada Minggu (28/3/2023).
Kegiatan yang merupakan acara pembuka dari acara Gema Waisak Naisonal 2567 BE/2023 tersebut di awali dengan acara peresmian yang diselenggarakan di Mega Glodok Kemayoran, Kemayoran, Jakarta Pusat pada pukul 06.20 WIB.
Peresmian acara dimulai dengan mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan sambutan dari ketua umum panitia Gema Waisak, Y.M. Bhikkhu Ratanadhiro.
Sambutan juga diberikan oleh Kakorbinmas Baharkam Polri, Irjen. Pol. Hary Sudwijanto, S.IK., M.Si. dan Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha, Nyoman Suriadarma, S.Pd.,M.Pd., M.Pd.B.
Acara peresmian kemudian dilanjutkan dengan pelepasan dua rangkaian balon bersama-sama dan juga pelepasan hewan atau fangsheng yang diiringi dengan pembacaan paritta-paritta suci oleh para bhikkhu Saṅgha.
Prosesi Piṇḍapāta Nasional mulai diselenggarakan pada sekitar pukul 07.15 di sepanjang jalur cepat yang ada di sepanjang Jl. Benyamin Sueb, Kemayoran dari Indogrosir hingga Bundaran Benyamin Sueb kemudianb kembali lagi ke Indogrosir.

Prosesi di awali dengan parade kesenian ondel-ondel dengan orkes tanjidornya. Kemudian disusul oleh parade barongsai dan reog Ponorogo.
Dalam prosesi Piṇḍapāta Nasional yang diikuti oleh 67 anggota Saṅgha Theravāda Indonesia tersebut, tampak Y.M. Dhammasubho Mahathera memimpin di depan dari barisan para bhikkhu dan diikuti oleh Y.M. Phra Sombat Pavitto Mahathera.
Para umat dari berbagai usia dan kondisi sangat anusias berbaris menanti para bhikkhu yang akan melewati jalan yang telah ditetapkan untuk menerima dana makanan. Untungnya cuaca sangat mendukung dengan kondisi yang tidak panas sehingga para bhikkhu dan umat dapat mengikuti prosesi piṇḍapāta dengan baik.
Hampir semua umat mempersembahkan makanan yang tahan lama yang disarankan oleh panitia. Hal ini dilakukan mengingat tidak semua persembahan makanan dari para umat yang jumlahnya sangat banyak itu dapat dikonsumsi semua oleh para bhikkhu. Kelebihan dana makanan yang dipersembahkan umat akan di danakan kepada mereka yang membutuhkan.
Setelah prosesi piṇḍapāta selesai, masih ada rangkaian acara lainnya yang diselenggarakan oleh pihak panitia, seperti bakti sosial, pengobatan gratis, dan donor darah.[Bhagavant, 28/5/23, Sum]
Kategori: Asia Tenggara,Indonesia
Kata kunci: pindapata, Vesak 2567 EB, Waisak
Penulis: