Penemuan Ini Bukti Agama Buddha Menyebar Hingga Mesir
Bhagavant.com,
Kairo, Mesir – Sebuah penemuan rupaka Buddha berukuran 71 sentimeter yang diyakini berasal dari abad kedua Masehi di Mesir, membuktikan Agama Buddha telah menyebar hingga ke negara piramida tersebut.
Sebuah misi arkeologi, yang dipimpin oleh para peneliti Amerika dan Polandia, menemukan rupaka batu Buddha di sebuah kuil utama periode Romawi awal yang didedikasikan untuk Dewi Isis. Penemuan tersebut memberikan bukti baru adanya interaksi antara peradaban kuno India dan Mesir.
Menurut Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir, detail berupa halo atau nimbus di sekitar kepala rupaka Buddha yang mewakili sifatnya yang luar biasa, merupakan hal yang tidak biasa karena menampilkan latar belakang melingkar dan sinar, yang menunjukkan “pikiran yang bersinar”.
Rupaka yang dipercaya oleh para peneliti dibuat di Aleksandria tersebut kehilangan bagian sisi kanan dan kaki kanannya. William Dalrymple, sejarawan seni asal Skotlandia yang berbasis di Delhi, India, dalam laporannya di situs Hyperallergic (27/4/2023), menyatakan bahwa rupaka itu diukir dari “marmer Mediterania terbaik dalam gaya India-Gandharan, gaya Romano-Mesir.”
Dalrymple juga mencatat adanya kombinasi ikal di rambut dan pancaran sinar matahari di belakang kepala rupaka tersebut.
Mariusz Gwiazda, seorang arkeolog dari Universitas Warsawa dan pemimpin tim Polandia yang mengerjakan proyek tersebut, berpendapat bahwa batu untuk rupaka tersebut dapat diambil dari daerah dekat Istanbul, sementara rupaka itu sendiri mungkin telah dipahat di Berenike dan dipersembahkan ke kuil Isis oleh para pedagang India.
Dilansir oleh France24, (27/4/2023), Mostafa al-Waziri, kepala dewan purbakala tertinggi Mesir mengatakan bahwa rupaka Buddha itu memiliki “indikasi penting atas adanya hubungan perdagangan antara Mesir dan India selama era Romawi.
Profesor sejarah di University of Delaware yang merupakan wakil direktur Proyek Berenike, Steven Sidebotham, mengatakan ada kemungkinan rupaka Buddha itu dibuat secara lokal oleh orang-orang dari Asia Selatan yang tinggal di Berenike. Meskipun prasasti Sansekertanya rusak, tampaknya rupak aitu merupakan dedikasi untuk sesuatu dan berasal dari zaman kaisar Romawi Marcus Julius Philippus (lebih dikenal sebagai “Filipus si Arab”), yang memerintah dari tahun 244 hingga 249 Masehi.
“Prasasti Sansekerta yang baru dan temuan terkait dengannya sekarang menunjukkan dengan jelas bahwa ada komunitas para pedagang India yang menetap, bukan hanya pedagang yang lewat,” kata Richard Salomon, profesor emeritus bahasa Sanskerta di University of Washington di Seattle yang tidak terlibat dalam penemuan tersebut, seperti yang dilansir Live Science, Selasa (2/5/2023).
Philip Almond, profesor emeritus di Institute for Advanced Studies in the Humanities di The University of Queensland di Australia yang tidak terlibat dengan penemuan tersebut, menyebut penemuan tersebut sebagai “penemuan yang sangat menarik”. Almond menekankan bahwa catatan sejarah kuno menunjukkan bahwa ada warga India yang tinggal di Aleksandria, dan penemuan ini menunjukkan bahwa beberapa warga India yang tinggal di Mesir adalah penganut Agama Buddha.[Bhagavant, 6/5/23, Sum]
Kategori: Arkeologi,Asia Oseania
Kata kunci: Mesir
Penulis: