Tidak Ada Kirab Perdamaian Saat Vesak 2564 di Bodh Gaya

Bhagavant.com,
Bihar, India – Dengan adanya lockdown yang diperpanjang kedua kalinya, pada Senin (4/5/2020), ribuan umat Buddhis akan kehilangan tradisi Kirab Perdamaian dan makan Sujata kheer (puding beras) saat Vesak 2564 EB.

Prosesi kirab Buddha Jayanti atau Hari Vesak 2563 menuju Mahavihara Mahabodhi, Bodh Gaya, India, Sabtu (18/5/2019). Foto: IANS

Seperti dalam riwayat Buddha Gotama, seorang wanita bernama Sujata mempersembahkan susu dan nasi saat Sri Buddha mengakhiri puasa ekstremnya selama 6 tahun, dan menjelang Pencerahan Sempurna-Nya.

Dan berdasarkan hal itu, khususnya kheer (puding) dibagikan dalam perayaan peringatan Hari Vesak setiap tahunnya. Tahun ini kheer juga dibuat tetapi tidak dibagikan dan hanya dipersembahkan kepada Sri Buddha melalui rupaka Buddha perunggu yang ada di dalam Maha Vihara Mahabodhi di Bodh Gaya.

Selain sebagai simbol persembahan kheer, jubah pada rupaka Buddha tersebut juga diganti dengan yang baru.

Secara tradisi ratusan bhikkhu akan mendapatkan persembahan (sangha dana) berupa makanan dan persembahan jubah (civara dana). Namun tahun ini, karena wabah COVID-19, sangha dana dan civara dana ditiadakan.

Menurut Distrik magistrate (GM) Gaya, yang juga ketua anggota Komite Manajemen Vihara Bodh Gaya (BTMC), Abhishek Singh, puja bakti Hari Vesak akan oleh 13 orang bhikkhu Vihara Mahabodhi dengan tetap melakukan jaga jarak fisik.

Permintaan Y.M. Pragya Deep, Presiden Dewan Buddhis Internasional (International Buddhist Council) untuk jumlah batas bagi para bhikkhu yang mewakili berbagai vihara luar negeri yang berbasis di Bodh Gaya telah ditolak. Dengan demikan maka ada ketidakterwakilan negara-negara luar dalam perayaan Hari Vesak di Vihara Mahabodhi.

Sesuai jadwal para bhikku/bhiksu akan melantunkan teks-teks suci dari tradisi Theravada dan Mahayana.[Bhagavant, 6/5/20, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: India,Tradisi dan Budaya
Kata kunci: ,
Penulis: