Buddhis Myanmar Merayakan Awal Vassa dan Hari Dhammacakka

Bhagavant.com,
Nay Pyi Taw, Myanmar – Umat Buddhis Myanmar merayakan awal Masa Vassa, dan juga Hari Dhammacakka, di sejumlah stupa di Nay Pyi Taw pada Selasa (16/7/2019).

Stupa Uppatasanti dipenuhi oleh para peziarah di Nay Pyi Taw pada Hari Purnama Waso. Foto: Kyaw Zin Hteik

Para umat mempersembahkan jubah dan bunga Waso, melakukan meditasi, mempersembahkan dana sumbangan, dan “menerima” Sila dari para anggota Sangha.

Puja bakti untuk mempersembahkan jubah lotus emas Waso juga diadakan di Stupa Uppatasanti di pagi hari, dihadiri para peziarah, pendonor,dan umat lainnya di Nay Pyi Taw dan dari kota-kota dan desa-desa terdekat darinya.

Demikian pula, Stupa Thatta Thattaha Maha Bodhi di Kotamadya Ottarathiri, dan Stupa Datusaya dan Rupaka Buddha Maha Muni di kompleks Stupa di Kotapraja Zabuthiri juga dipenuhi oleh pengunjung.

Stupa Koe Khan Gyi dan Stupa Loka Marazein di Kotamadya Pyinmana juga mengadakan puja bakti persembahan jubah lotus emas Waso di pagi hari dan penuh dengan para umat dari berbagai tempat.

Pada malam hari, Stupa Uppatasanti mengadakan festival lentera minyak sebanyak 9.000, yang penuh sesak dengan pengunjung. Dalam peringatan Hari Dhammacakka tersebut, grup-grup Dharma melantunkan Dhammacakkapavattana Sutta.

Awal Masa Vassa dan Hari Dhammacakka diperingati Buddhis Myanmar pada hari Purnama di bulan Waso (bulan ke-4 dari kalender Myanmar), untuk itu hari tersebut juga disebut dengan Purnama Waso. Sedangkan dalam penanggalan Buddhis jatuh pada bulan Asalha (Skt: Āsādha), karenanya disebut sebagai Hari Asalha atau Asadha.

Selain memperingati pertama kalinya Sri Buddha membabarkan Dhamma, Purnama Waso atau Hari Asalha juga terkait dengan tiga peristiwa suci lainnya.

Ketiga peristiwa suci tersebut adalah: Bodhisatta muncul dalam rahim Ratu Maya, istri Raja Suddhodana dari Kerajaan Kapilavatthu; Pangeran Siddhattha pada usia 29 tahun meninggalkan istana dan keduniawian; Sri Buddha melakukan Mukjizat Ganda (Pali:yamaka pāṭihāriya; Sanskerta: yamaka prātihārya) untuk menghalau pandangan salah para penganut kepercayaan lain.[Bhagavant, 18/7/19, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Asia Tenggara,Birma
Kata kunci:
Penulis: