Mengenang Joseph Jarman, Sang Musisi Free Jazz yang Menjadi Pandita Buddhis

Bhagavant.com,
New York, Amerika Serikat – Joseph Jarman, seorang musisi dan komposer free jazz yang ikonik, meninggal dunia di usia 81 tahun.

Namanya mungkin tidak terlalu dikenal di dunia Buddhis, namun karena kiprahnya bermusik ia mendapatkan tempatnya di dunia musik Amerika Serikat khususnya di aliran free jazz.

Meskipun karirnya panjang dan terkenal sebagai seorang pemain saksofon jazz perintis, pemain instrumen musik tiup kayu, pemain suling, dan pemain perkusi, sebagian besar waktu Joseph dalam dua dekade terakhir hidupnya didedikasikan untuk pekerjaannya sebagai instruktur aikido dan pandita Buddhis tradisi Jepang Jodo Shinshu (浄土 真宗, juga dikenal sebagai tradisi Shin – tradisi Tanah Suci).

Guru Dharma dari Joseph satunya adalah Pendita Gyoko Saito dari Vihara Higashi Hongan AS. Ia juga mempelajari meditasi Zazen bersama Zenko Heshiki, pendita Zen dan Shihan dari Vihara Chozen Ryu Kempo di Honolulu.

Pada tahun 1990 Joseph ditahbiskan sebagai pendita Jodo Shinshu di Vihara Higashi Hongan, sebuah vihara di Kyoto, Jepang, dan mengambil nama Dharma Pendita Shaku Gyo Joseph Jarman. Juga pada tahun 1990, ia ikut mendirikan Asosiasi Buddhis Brooklyn dengan mantan istrinya, penulis dan cendikiawan Pendita Thulani Davis, membuka dojo Aikido Jikishinkan di gedung yang sama.

Seperti yang dilansir The New York Times, Jumat (11/1/2019), lahir di Arkansas pada tahun 1937, dan dibesarkan di Chicago, Joseph Jarman belajar memainkan drum di bawah asuhan Walter Dyett, yang juga mengajar Nat King Cole dan Bo Diddley. Selama bertugas di tentara pada 1950-an, ia mengambil alto saxophone dan klarinet, yang ia mainkan di Chicago setelah ia diberhentikan pada 1958.

Joseph Jarman adalah anggota pendiri Asosiasi untuk Kemajuan Musisi Kreatif (AACM), sebuah koperasi nirlaba dengan fokus pada musik baru dan artis Afrika-Amerika, dan Art Ensemble of Chicago yang terkenal. Sebagai seorang musisi jazz, Joseph dihormati untuk masa jabatannya di Art Ensemble of Chicago, dari awal berdiri di akhir 1960-an sampai ia meninggalkannya pada awal 1990-an, sebelum bergabung kembali dengan grup tersebut pada awal 2000-an.

Joseph juga seorang penyair, dan tulisannya ditampilkan dalam konser dan rekaman — pada album debut eksperimentalnya tahun 1966 Song For, ia membacakan “Non-Cognitive Aspects of the City.”

Dari sekitar tahun 1967, Joseph menjadi salah satu pemain saksofon pertama yang tampil solo, sebuah langkah yang juga diadopsi oleh anggota AACM lainnya. Jarman memimpin kelompoknya sendiri dari tahun 1966-1968, termasuk bassis Charles Clark, drummer Thurman Barker, dan pianis Christopher Gaddy.

Pada tahun 1967, Joseph rekaman untuk pertama kalinya dengan tiga musisi lain yang bersamanya membentuk Art Ensemble of Chicago: Lester Bowie, Roscoe Mitchell, dan Malachi Favours. Ensemble ini menjadi bagian penting dari lanskap musik eksperimental, menggambarkan inspirasi dari jazz dan blues, serta musik dunia, ritual, dan cerita rakyat. Pada 1969, band ini menjadi outlet kreatif utama Joseph, dan ia melanjutkan dengan Art Ensemble of Chicago hingga 1993.

Setelah meninggalkan ensambel tersebut, Joseph Jarman pensiun dari musik untuk mengabdikan dirinya pada latihan spiritualnya, meskipun ia terus tampil dan merekam pada kesempatan tertentu.

Joseph Jarman meninggal pada 9 Januari 2019 di Lillian Booth Actors Home, New Jersey, Amerika Serikat. Istrinya, Pandita Thulani Davis, mengatakan penyebab kematiannya adalah berhentinya jantung akibat gagal napas.[Bhagavant, 17/1/19, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Amerika Serikat,Tokoh
Kata kunci:
Penulis: