Indonesia Gelar Konferensi Buddhis Internasional Borobudur
Bhagavant.com,
Jawa Tengah, Indonesia – Pemerintah Indonesia menyelenggarakan untuk pertama kalinya Konferensi Buddhis Internasional mengenai Candi Borobudur di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menjelang Hari Vesak 2560 EB/2016.
Konferensi Buddhis Internasional Borobudur (Borobudur International Buddhist Conference) yang diselenggarakan oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT TWC) tersebut mengangkat tema “Borobudur Mandala Borobudur Mandala Pencerahan dan Perdamaian Dunia” (Borobudur The Mandala of Enlightment and World Peace) dan diselenggarakan di Marga Utama Komplek Taman Wisata Candi Borobudur, pada 19 Mei 2016.
“Candi Borobudur sebagai salah satu magnet untuk perkembangan dunia pariwisata Indonesia. Melalui kegiatan ini diharapkan Candi Borobudur semakin dikenal di mancanegara, yang nantinya akan memberikan multiplier effect bagi wisata Indonesia,” kata Staf Ahli Bidang Multikultur pada Kementerian Pariwisata RI, Hari Untoro, dalam keterangan pers di Hotel Manohara Borobudur, Selasa (17/5/2016) sore.
Dalam konferensi tersebut akan menghadirkan sejumlah pembicara, yakni Y.M. Sri Pannyavaro Mahathera, Sanghapamokkha/Kepala Sangha Theravada Indonesia sekaligus sebagai Kepala Vihara Mendut di Magelang; Y.M. Bhadra Ruci Sthavira, Sekretaris Jenderal Konferensi Agung Sangha Indonesia (KASI); Y.M. Geshe Tenzin Zopa, bhiksu asal Tibet yang mengajar di Losang Dragpa Centre; dan Prof. Dr. Noerhadi Magetsari, pengajar arkeologi Universitas Indonesia.
Konferensi yang akan dibuka pukul 9 pagi tersebut rencananya akan membahas mengenai Candi Borobudur baik dari segi spiritual maupun dari segi arkeologi.
Hari menjelaskan bahwa konferensi mengenai Borobudur tersebut diselenggarakan menjelang Hari Raya Vesak agar para peserta sekaligus menyaksikan umat Buddhis melakukan napak tilas kehidupan Sri Buddha di Candi Borobudur dan sekitarnya. Ia juga berharap acara ini akan menjadi event tahunan yang berskala internasional.
Salah satu pembicara konferensi, Prof. Dr. Noerhadi Magetsari, mengatakan bahwa Candi Borobudur merupakan sebuah mandala Buddhis terbesar di dunia. Mandala yang mempresentasikan Agama Buddha yang tidak mengenal aliran, dan khas tidak ada di tempat lainnya. Mandalan sendiri secara harfiah berarti lingkaran.
“Ada nilai-nilai kearifan dan kebijakan Agama Buddha yang bisa dibawa pulang setelah orang datang berkunjung ke Borobudur. Hal itu bisa melekat pada diri orang dan disebarkan di negaranya,” jelasnya.
Selain konferensi, wisata ziarah (pilgrimage tour) akan diselenggarakan pada tanggal 20 Mei di Candi Borobudur, Mendut, Sewu, Plaosan, dan Kalasan, yang dipimpin oleh Y.M. Sri Pannyavaro Mahathera. Para Peziarah juga dapat melakukan puja bakti pagi hari dan menikmati matahari terbit.[Bhagavant, 18/5/16, Sum]
Kategori: Arkeologi,Indonesia
Kata kunci: Candi Borobudur
Penulis: