Rupaka Buddha Ini Mendadak Jadi Perhatian Pecinta Rugbi Jepang
Bhagavant.com,
Tokyo, Jepang – Sebuah rupaka Buddha di sebuah vihara di Jepang mendadak menjadi pusat perhatian warga khususnya para pemain dan penggemar olahraga rugbi karena pose salah seorang bintang pemain rugbi asal Jepang.
Vihara Myo Yuyama Sokyu (Myō Yūyama Sōkyū-ji) atau yang sering disebut Vihara Zenko Seki (Seki Zenkō-ji) di Seki, Prefektur Gifu, Jepang, mengalami lonjakan pengunjung sebanyak tiga kali lipat dari biasanya setelah Piala Dunia Rugbi di Inggris pada pertengahan Oktober 2015, demikian menurut Shunkai Sato, kepala pandita vihara tersebut, seperti yang dilansir Asahi Shimbun pertengahan November lalu.
Hal itu terjadi lantaran rupaka Buddha yang ada di sana memiliki sikap tangan (mudra) yang mirip dengan pose tangan pemain rugbi asal Jepang, Ayumu Goromaru, saat hendak melakukan tendangan pinalti di pertandingan melawan Afrika Selatan yang berakhir dengan kemenangan tim Jepang.
Sebagai contoh pada 10 November, 18 anggota tim rugbi SMA Shoko Seki melakukan ziarah ke vihara tersebut dan memanjatkan harapan mereka atas kemenangan dalam turnamen nasional tahun ini. Sekolah tersebut telah memiliki tradisi panjang olahraga rugby, dan telah berpartisipasi 35 kali dalam turnamen.
“Saya berharap untuk membuat tendangan akurat, seperti Goromaru,” kata Kojiro Ogi, seorang anggota tim rugbi SMA itu.
Rupaka Buddha setinggi 3 meter dan terbuat dari perungu yang dimaksud merupakan rupaka Buddha Vairocana (大日如来 – Dainichi Nyorai) dengan mudra Pencerahan Tiada Tara/Banding (uttarabodhi mudra). Rupaka ini dipercaya dibuat dari Tiongkok pada 500 tahun yang lalu dan datang ke vihara tersebut pada 100 tahun yang lalu.
Meskipun disebut-sebut oleh para penggemar rugbi Jepang bahwa posenya mirip dengan rupaka Buddha di Vihara Zenko Seki, namun Ayumu Goromaru mengaku membuat sendiri gaya posenya tersebut setelah mendapatkan pembinaan yang dilakukan oleh mantan pemain rugbi asal Inggris, Jonny Wilkinson.
“Jonny Wilkinson datang ke Universitas Waseda, tempat saya bermain pada saat itu, untuk memberikan pembinaan tendangan sebagai bagian dari promosi Adidas. Ia mengajarkan saya gaya menendang dan yang membantu memprakarsai gaya saya sendiri,” kata Goromaru seperti yang dilansir ESPN pada Oktober lalu.
Dalam Buddhisme tradisi Mahayana, Vairocana (baca: wairocana) dianggap sebagai tubuh dharma (Skt: dharmakāya) dari Buddha Gotama (Sakyamuni).[Bhagavant, 18/12/15, Sum]
Kategori: Asia Timur,Jepang
Kata kunci: Mahayana, olahraga
Penulis: