Ladang Peternakan Terpilih Jadi Lahan Vihara Hutan
Bhagavant.com,
New England , Amerika Serikat – Sebuah ladang peternakan kuda di Kota Temple, New Hampshire, New England, Amerika Serikat, dipilih menjadi lahan bagi sebuah vihara hutan yang pertama di wilayah tersebut.
Bulan September lalu, Derbyshire Farm, sebuah ladang peternakan kuda, berada dalam daftar pendek properti di New England sebagai tempat berdirinya sebuah vihara hutan yang berlandaskan pada tradisi Ajahn Chah dan Ajahn Sumedho.
Akhir bulan lalu, Bruce Kantner pemilik peternakan tersebut mengumumkan bahwa propertinya dipilih oleh vihara yang pertama ada di Timur Laut di Amerika Serikat tersebut, setelah pihak vihara melakukan pencarian selama tiga bulan untuk lokasi terbaik bagi vihara baru mereka.
Kantner dan istrinya, Barbara, telah memiliki Derbyshire Farm selama 30 tahun. Seperti yang dilansir surat kabar The Monadnock Ledger-Transcript, Rabu (23/10/2013), dalam suratnya, pasangan Kantner tersebut mengatakan bahwa mereka telah menjalankan berbagai program pendidikan, hidup ramah lingkungan, dan meditasi secara nirlaba. Mereka memperluas ladang peternakan mereka sekitar 14 tahun yang lalu ketika mereka membeli peternakan yang berada di dekatnya, termasuk hutan seluas sekitar 50 hektare. Keseluruhan luas properti yang Kantner sebut sebagai Common Springs, menjadi seluas sekitar 97 hektare.
”Tujuan kami sejak awal mengubah properti ini menjadi sebuah pusat pendidikan dan retret kontemplatif dengan kebun-kebun organik dan sejumlah kecil staf hunian, mungkin hidup dalam sebuah ecovillage (desa ramah lingkungan – ed),” kata Kantner dalam suratnya. ”Kami sudah membayangkan tanah tersebut dirawat dan dilindungi di masa depan dengan program-program yang akan menguntungkan para peserta, masyarakat sekitar dan wilayah New England kita.”
Kantner menulis bahwa saat mereka memasuki usia 70-an, mereka telah mencari orang-orang yang akan menjaga visi tersebut. Pada bulan Juli, mereka bertemu Bhikkhu Jayanto dan Bhikkhu Caganando, dua orang bhikkhu Amerika dari tradisi vihara hutan yang mencari lahan untuk mendirikan sebuah vihara hutan di New England.
Vihara hutan merupakan sebuah kelompok kecil hunian di mana para bhikkhu bertempat tinggal. Seperti namanya, bangunannya dibangun di dalam hutan. Para bhikkhu hidup dengan berselibat, makan sekali di antara pagi dan tengah hari, dan dilarang untuk mengelola uang. Makanan dan kebutuhan disediakan oleh masyarakat di sekitar vihara, sebagai bentuk rasa terima kasih atas puja bakti, meditasi dan bimbingan yang telah diberikan oleh para bhikkhu yang berdomisili.
Vihara yang akan dibangun di Derbyshire akan menjadi tempat tinggal bagi 10 hingga 12 bhikkhu yang masing-masing akan memiliki sebuah kuti di samping sebuah ruang pertemuan pusat dengan sebuah tempat untuk meditasi kelompok dan tempat untuk para pengunjung vihara tinggal.
Kantner sudah tidak asing dengan Bhikkhu Jayanto setelah ia menghadiri 9 hari retret keviharaan yang dipimpin Bhikkhu Jayanto dua tahun lalu. Dalam suratnya Kantner mengisahkan Bhikkhu Jayanto dan Bhikkhu Caganando yang memulai pencarian mereka untuk lahan sebuah vihara baru di Derbyshire Farm, dan segera tertarik dengan properti tersebut. Dan bahkan setelah beberapa bulan mempertimbangkan, lahan milik Kantner berada di atas pada daftar pilihan mereka.
Para bhikkhu tersebut sedang dalam proses penggalangan dan proses pembuatan perjanjian resmi untuk membeli atau menyewa lahan tersebut, kata Kantner. Rencana saat ini adalah memulai pemindahan di pertengahan musim panas tahun depan. Pihak vihara berencana untuk mengambil satu bagian dari properti yang telah Kantner peroleh 14 tahun lalu yaitu properti bekas Jessen Farm and Cliff House.
Pada Sabtu (26/10/2013) Bhikkhu Jayanto dan Bhikkhu Caganando bersama dengan Bhikkhu Viradhammo, kepala Vihara Tisarana di Ontario, Kanada, serta umat kembali mengunjungi Derbyshire Farm untuk melihat-lihat peternakan dan hutan yang akan menjadi lokasi bagi vihara hutan mereka.[Bhagavant, 1/11/13, Sum]
Kategori: Amerika,Amerika Serikat
Kata kunci: perkembangan Buddhisme
Penulis: