Master Sheng Yen Tutup Usia
Bhagavant.com,
Taipei, Taiwan – Sabbe sankhara anicca. Yang Mulia Master Sheng Yen, salah seorang Guru Zen yang paling dihormati di Taiwan, tutup usia pada Selasa di usia 79 tahun di Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan.
“Master Sheng Yen mengalami sindrom gangguan multi organ dan wafat sekitar pukul 4 sore (0800 GMT),” kata salah seorang juru bicara Dharma Drum Mountain, sebuah pusat Zen Buddhisme yang didirikan oleh Master Sheng Yen.
Presiden Taiwan, Ma Ying-jeou mengatakan dalam pernyataannya bahwa ia merasa terkejut dan sedih berita ini. Presiden Ma juga mengatakan bahwa Master Sheng Yen ahli dalam menggunakan bahasa yang dapat menyentuh perasaan masyarakat.
“Konsep konservasi spiritual yang Beliau anjurkan tidak hanya agama tetapi filsafat dan sikap hidup,” demikian kata Ma yang dikutip Bhagavant.com dari AFP, mengenai Master Sheng Yen yang tetap tegas dalam mengupayakan perdamaian dan kesederhanaan dalam hidup.
Pada tahun 1998, Master Sheng Yen dicantumkan namanya oleh Majalah Common Wealth di antara 50 orang yang memiliki pengaruh besar di Taiwan setelah 400 tahun.
Sebagai Guru tradisi Zen, Beliau telah mengajar kepada sejumlah selebriti, termasuk aktor bela diri Jet Li serta pendiri dan direktur artistik Cloud Gate Dance Theatre Taiwan, Lin Hwai-min.
Master Sheng Yen lahir di China bagian timur di propinsi Jiangsu dan menjadi bhiksu pada usia 14 tahun. Beliau bergabung dalam tentara Kuomtiang pada tahun 1949 dan melarikan diri ke Taiwan dengan pasukan Kuomintang setelah mereka dikalahkan oleh pasukan komunis China di akhir perang saudara.
Beliau menajdi bhiksu lagi pada tahun 1959 dan berlatih dalam kesendirian selama enam tahun di bagian selatan Taiwan. Beliau menyelesaikan gelar master pada tahun 1971 dan gelar doktor dalam bidang sastra Buddhis di Jepang pada tahun 1975.
Master Sheng Yen menjadi kepala Vihara Nung Chan di pinggiran kota Taiwan pada tahun 1979 dan pada tahun 1989 mendirikan Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Internasional Dharma Drum Mountain.
—
“Apa yang saya tidak mampu untuk menyelesaikannya dalam masa kehidupan ini, saya bersumpah untuk bergerak maju melalui kehidupan mendatang yang tak terhitung; Apa yang saya tidak mampu untuk menyelesaikannya secara pribadi, saya berharap kepada semuanya untuk menggabungkan kekuatan untuk memajukannya.”
“Sibuk dengan tiada apapun, tumbuh menua.
Menangis, tertawa dalam kekosongan.
Tidak ada “Aku” pada hakikatnya.
Karenanya kehidupan dan kematian dapat ditinggalkan.”
– Yang Mulia Master Sheng Yen –
Kategori: Asia Oseania,Asia Timur,Taiwan,Tokoh
Kata kunci: bhiksu, Mahayana, Master Sheng Yen, sabbe sankhara anicca, Zen
Penulis: