Militan Pakistan Mencoba Ledakan Pahatan Buddha
Reuters,
Mingora, Pakistan – Militan di Pakistan telah mencoba meledakan pahatan batu Buddha dari abad ketujuh dalam sebuah penyerangan yang mengingatkan kepada penghancuran patung-patung Buddha kuno di Afghanistan enam tahun yang lalu.
Namun disana tidak terdapat kerusakan pada bentuk dari Buddha-duduk yang terpahat pada batu gunung setinggi 40 meter yang terletak 20 km di utara Mingora, sebuah kota di lembah Swat yang indah, di barat laut ibukota Islamabad.
Sekelompok pria bertopeng mencoba untuk menghancurkan pahatan tersebut pada hari Selasa, kata petugas departemen ilmu purbakala propinsi, Aqleem Khan.
”Para militan membuat lubang-lubang di batu dan mengisinya dengan peledak dan meledakannya,” kata Khan pada hari Rabu.
”Ledakan tersebut merusak bagian atas dari batu tetapi bentuknya sendiri tidak mengalami kerusakan,” ia mengatakan kepada Reuters.
Buddhisme menyebar melalui India utara dan berkembang di daerah yang sekarang disebut sebagai Pakistan dan Afghanistan pada ratusan tahun sebelum kedatangan Islam. Kedua negara tersebut sekarang adalah mayoritas Muslim.
Khan membandingkan penyerangan pada pahatan tersebut dengan penghancuran patung Buddha raksasa di propinsi Bamiyan di Afghanistan pada awal tahun 2001 oleh Taliban.
Taliban meledakkan kedua patung kuno yang dipahat di permukaan jurang tersebut yang dianggap bertentangan dengan Islam, mengacuhkan seruan dari seluruh dunia, termasuk dari pemimpin-pemimpin Muslim, agar kedua patung tersebut diselamatkan.
”Ini seperti cara-cara yang digunakan oleh Taliban dalam bertindak,” katanya.
Khan mengatakan bahwa tidak ada arahan untuk menjaga situs di area Jehanabad di lembah Swat. Polisi telah diberitahukan mengenai penyerangan ini, katanya.
Seperti halnya di bagian lain barat laut Pakistan, para militan telah mengintensifkan aktivitas mereka di dalam lembah untuk memaksa rakyat untuk mengikuti kaidah-kaidah Islam yang keras.
Mereka juga telah melakukan beberapa penyerangan terhadap pasukan keamanan di lembah tersebut pada bulan-bulan terakhir.
Minggu lalu, para militan menghancurkan 60 kios-kios musik, video dan kosmetik di sebuah pasar di lembah tersebut setelah para pemiliknya mengacuhkan peringatan untuk menutup dagangan yang dianggap oleh umat Islam sebagai hal yang tidak Islamis.
Pihak Pakistan Moderat mencemaskan perkembangan pengaruh para militan yang memaksakan penafsiran keras mereka terhadap Islam, terutama di daerah suku Pashtun di barat laut, dalam proses yang dikenal sebagai ”Talibanisasi”.
Kategori: Asia Oseania,Asia Selatan,Pakistan
Kata kunci: Lembah Swat, militan Muslim, rupaka Buddha
Penulis: