Para Siswa Dapatkan Gelar Buddhis

Pendidikan BuddhisVNS,
Ho Chi Minh, Vietnam – Hampir 550 orang siswa yang telah menyelesaikan studi Buddhisme di Universitas Buddhis Viet Nam menerima gelar mereka di hadapan para petinggi Buddhis dari beberapa negara di sebuat upacara yang diadakan di Pagoda Pho Quang di wilayah Tan Binh, kemarin (8/9).

Para tamu undangan termasuk Y.M. Dharmasen Mahathera, Sangharaja Bangladesh, Y.M. Preah Tep Vong, Sangharaja Kamboja, Yang Termuliakan Phra Theppariyattivimol, Rektor Universitas Mahamut Buddhis Thailand, dan Yang Termuliakan Dr. Bhiksu Satyapala, Kepala Departemen Studi Buddhis Universitas Delhi, India.

Mereka disambut oleh Thich Tu Nhon wakil presiden tetap Dewan Eksekutif Sangha Viet Nam (VBS) dan para pemimpin VBS lainnya, para anggota dewan eksekutif universitas, para siswa, keluarga mereka, dan para umat Buddha.

Sebelum memberikan gelar kepada para lulusan, Nhon menganugerahkan gelar doktor kehormatan kepada para tamu undangan atas kontribusi besar mereka pada perdamaian, keadilan, kemajuan pada kehidupan spiritual manusia, dan pada pendidikan Buddhisme diseluruh dunia.

Para lulusan berasal dari enam fakultas – Buddhisme dalam bahasa Pali dan Asia tenggara, Buddhisme dalam bahasa Sanskerta dan Tibet, China-Jepang-Korea Buddhisme, Buddhisme Vietnam, Dunia Buddhisme dan Filsafat Buddhis.

Yang Termuliakan Prof. Dr Thich Tri Quang, rektor universitas tersebut mengatakan tingkat kelulusan bervariasi dari 85 sampai lebih dari 90 persen, tergantung pada fakultasnya.

Falkutas 70

Didirikan pada tahun 1983, universitas yang memiliki sebuah fakultas 70 itu, mayoritas pengajarnya memiliki gelar master dan doktor dari luar negeri, melatih para siswa dari seluruh negeri dari tingkat sarjana muda sampai ke tingkat doktor.

Semasa 4 tahun di universitas tersebut, para siswa mempelajari kekayaan sutta-sutta Buddhis atau teks-teks, sejarah, literatur, filsafat, dan bahasa asing dan bahasa kuno, demikian kata Quang.

“Semenjak gelar kami diakui secara internasional, para lulusan dapat melamar untuk studi yang lebih tinggi di India, China, Jepang, dan Thailand, sama halnya dengan universitas barat,” katanya seraya berkata bahwa universitasnya telah menjalin kerjasama erat dengan institusi di India dan Thailand.

Dr. Thich Buu Chanh, wakil rektor dan kepala fakultas bahasa Pali, mengatakan bahwa para siswa mempelajari bahasa Pali untuk mencari makna asli dari ajaran-ajaran Buddhis dan untuk membandingkan sutta-sutta Pali dengan berbagai versi terjemahan yang ada pada saat ini mengingat bahwa Sang Buddhan berkotbah dalam bahasa Pali.

“Membutuhkan lima tahun lagi studi di India atau Sri Lanka untuk memahami seluruh sutta Pali,” katanya.

Thich Nhuan Dam, 27 tahun, seorang bhikkhu dan siswa Filsafat Buddhis dari Pagoda Bao An wilayah Tan Binh, mengatakan bahwa masa empat tahunnya untuk belajar hanya merupakan perjalanan awal dan intensif dari pencarian makna sejati Buddhisme mengingat bahwa ada sutta-sutta yang menyiratkat makna yang dalam yang membutuhkan tahunan baginya untuk mengurainya.

“Hanya ketika saya menerapkan apa yang telah saya pelajari ke dalam kehidupan sehari-hari maka saya membuatnya berarti,” ia menambahkan bahwa ia sedang mempersiapkan untuk studi mendatang di Thailand.

Thich Nu Thong Tien, 30 tahun, seorang bhiksuni rekan sekelas Dam, mengatakan bahwa Logika Buddhis merupakan subyek yang sangat kompleks dan beberapa konsep dalam sutta klasik “sangat sukar ditangkap”.

Tien, yang telah memiliki gelar dalam Studi Oriental, mengatakan bahwa ia berencana untuk mengambil kusus master di Taiwan sebelum kembali ke rumahnya di propinsi Quang Ngai di Viet Nam Tengah untuk meneruskan “studi panjang terhadap sutta-sutta Buddhis dan melakukan pelayanan kepada umat”.

Do Trong Danh, 34 tahun, mengatakan bahwa ia telah melakukan perjalanan dengan kedua orang tuanya dari propinsi An Giang untuk merayakan kelulusan adiknya.

“Kami senang karena sekarang ia berhasil dan memenuhi cita-citanya,” katanya menambahkan bahwa adiknya merupakan seorang pengagum ajaran-ajaran Buddhis sejak ia masih sangat muda.

Rekomendasikan:

Kategori: Asia Oseania,Asia Tenggara,Pendidikan,Vietnam
Kata kunci: , ,
Penulis: