Tingkatkan Wisata, Tiongkok Revitalisasi Situs-situs Buddhis
Bhagavant.com,
Zhejiang, Tiongkok – Pemerintah Provinsi Zhejiang, melakukan revitalisasi situs-situs Buddhis untuk meningkatkan wisata di daerah tersebut.
Provinsi Zhejiang di Tiongkok Timur telah dianugerahi oleh sejarah dengan sumber daya wisata Buddhis yang kaya, mulai dari Gunung Putuo di Gunung Zhou (Zhoushan), hingga Gunung Xuedou di Ningbo.
Begitu juga dengan Vihara Lingyin di Hangzhou, Provinsi Zhejiang terkenal karena keberadaan lebih dari 4.000 vihara yang dibangun pada banyak era seperti Dinasti Jin Timur (317-420). Pada zaman dahulu, tempat-tempat ini merupakan tujuan suci bagi umat Buddha, tetapi kini tempat-tempat ini telah menjadi tujuan wisata yang populer.
Dibandingkan dengan situs Buddhis lainnya di Provinsi Zhejiang, Gunung Putuo selalu populer dan ramai dikunjungi pengunjung. Namun, untuk memanfaatkan sumber dayanya dengan lebih baik, situs tersebut telah memulai strategi terperinci.
Berfokus pada pengelolaan tempat-tempat wisata, kawasan Longsha di Gunung Putuo mengeluarkan rencana terperinci pada bulan Agustus 2024.
Dokumen tersebut berfokus pada perlindungan tempat-tempat wisata dan pengelolaan kawasan pemukiman di dekatnya. Selain itu, dokumen tersebut juga menetapkan bahwa total 22 jenis fasilitas yang terkait dengan perjalanan, wisata, dan akomodasi akan dibangun di kawasan tersebut.
Dokumen tersebut merupakan rencana terperinci pertama yang disetujui dan dilaksanakan sejak didirikannya Kawasan Wisata Gunung Putuo pada tahun 1982.
Dengan memanfaatkan industri inovatif yang maju di Provinsi Zhejiang, sumber daya pariwisata Buddhis setempat berupaya memadukan teknologi dan digitalisasi.
Untuk memberikan dukungan menyeluruh kepada sejumlah besar pengunjung, kawasan wisata Gunung Putuo telah meluncurkan aplikasi “Perjalanan Sesuai Permintaan”. Aplikasi ini memiliki beberapa fungsi seperti kode untuk mengakses beberapa bagian kawasan wisata, dan sistem reservasi yang mendukung pemesanan hotel, tur berpemandu, dan penanganan barang bawaan.
Di Hangzhou, situs Buddhis paling terkenal di kota ini adalah Vihara Lingyin. Di sini, sistem kreatif yang disebut “1+6+N” telah dirancang dan digunakan untuk manajemen digital situs tersebut.
Data tentang kondisi vihara tersebut secara real-time, arus lalu lintas, dan potensi masalah keamanan dikumpulkan oleh sistem tersebut. Di kantor pusat situs tersebut, yang juga dikenal sebagai “kabin kontrol data,” layar digital besar juga telah dipasang, yang memungkinkan anggota staf untuk segera mengatasi keadaan darurat apa pun di lokasi. Teknologi ini juga mendukung upaya untuk melestarikan warisan budaya Buddhis di situs tersebut.
Sejak 2015, Vihara Lingyin telah menggunakan teknologi pencitraan 3D untuk melakukan pelestarian digital tiga dimensi dari peninggalan budayanya. Pekerjaan ini meliputi pengambilan foto dan pembuatan gosokan batu dari lebih dari 200 prasasti tebing di sekitar Puncak Feilai, tempat wisata paling ikonik di Vihara Lingyin.
Untuk lebih menarik minat pengunjung, dan khususnya wisatawan muda, Vihara Linying juga telah memperkenalkan berbagai produk kreatif, termasuk teh susu, gelang mala puja, dan produk kopi yang mengusung estetika Buddhis seperti hiasan bambu dan gambar-gambar Buddhis. Produk-produk ini telah mendapatkan perhatian di media sosial, menarik lebih banyak pengunjung ke kuil tradisional tersebut.
“Budaya-budaya Buddhis tradisional tidak bertentangan dengan budaya masyarakat modern; sebaliknya, budaya tersebut harus merangkul kemajuan zaman, terutama perkembangan modern di Tiongkok,” kata Ou Yufen, seorang cendekiawan Buddhis seperti yang dilansir Global Times, Jumat (25/10/2024).[Bhagavant, 26/10/24, Sum]
Kategori: Tiongkok,Travel
Kata kunci: situs Buddhis
Penulis: