Earth Hour, Kera Sakti Asal Jepang Muncul di Borobudur
Bhagavant.com,
Jawa Tengah, Indonesia – Pemukulan gong menandai dimulainya kegiatan Earth Hour 2016 di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada Sabtu (19/3/2016) tepat pukul 20.30 hingga 21.30, dan diwarnai dengan kemunculan Kera Sakti asal Jepang.

Suasana gelap menyelimuti Candi Borobudur setelah prosesi switch-off dengan pemukulan gong di Lapangan Aksobya, kompleks Candi Borobudur, yang menandakan dimulainya kegiatan Earth Hour 2016 dengan mematikan lampu di Candi Borobudur.
Suasana gelap tersebut disusul dengan kemunculan Kera Sakti, sebuah drama teater yang merupakan karya baru dari kelompok teater asal Jepang, Ryuzanji Company, yang hadir dalam rangka ikut memeriahkan kegiatan tahunan tersebut sekaligus memperingati 25 tahun Borobudur dinyatakan sebagai Warisan Budaya Dunia.
Dalam versi teaternya yang disutradarai oleh Tengano Amano, kelompok Ryuzanji Company membuat cerita menjadi lebih filosofis, tanpa meninggalkan sisi menghiburnya.
Garis besar kisah yang ditampilkan dalam versi drama teater ini tidak jauh berbeda dengan versi yang lain, hanya lebih berkesan filosofis dan beberapa perubahan nama tokoh-tokohnya dengan memasukkan unsur-unsur budaya Jepang.
Pekan lalu, produser pertunjukan Kera Sakti tersebut, Show Ryuzanji (Shoji Fujioka) mengatakan bahwa kisah dalam teater ini mengajak penonton berpikir mengenai perjalanan hidup manusia.
“Naskah ini mengajak para penonton berpikir tentang perjalanan hidup manusia. Manusia tidak pernah tahun ke mana arah tujuannya,” katanya seperti yang dilansir MetroTVNews, Sabtu (12/3/2016).
Pertunjukan teater Kera Sakti berdurasi sejam lebih tersebut ditampilkan dalam bahasa Jepang, namun ada beberapa kata yang diucapkan dalam bahasa Indonesia yang membuat kisah tersebut lebih lucu. Meskipun dalam bahasa Jepang, namun ada juga teks terjemahan bahasa Indonesia yang ditayangkan di layar.
Aslinya, kisah Kera Sakti ini merupakan salah satu cerita karangan Wu Cheng’en asal Tiongkok berjudul Xīyóu jì (Catatan Perjalanan ke Barat) atau yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan judul Journey To The West (Perjalanan Ke Barat).[Bhagavant, 19/3/16, Sum]
Kategori: Indonesia,Kesenian,Seni dan Budaya
Kata kunci: Candi Borobudur, perubahan iklim
Penulis: