2.000 Janin Ditemukan R. Jenazah Vihara Thailand
Bhagavant.com,
Bangkok, Thailand – Kepolisian Thailand, Jumat (19/11), menemukan lebih dari 2.000 janin tersembunyi di sebuah ruang jenazah di sebuah kompleks vihara di Thailand. Nampaknya janin-janin tersebut berasal dari kiriman klinik-klinik aborsi ilegal.
Dalam penyelidikan awal pada Selasa di vihara Bangkok tersebut, polisi menemukan tumpukan kantung plastik yang berisi lebih dari 300 janin. Dikutip dari Associated Press, Letkol Polisi Kanathud Musiganont mengatakan bahwa para pekerja mengeluarkan lebih banyak lagi janin dari ruang jenazah vihara tersebut pada Jumat. Diperkirakan lebih dari 2.000 janin telah dikeluarkan dari liang lahad yang secara tradisional sebagai tempat penguburan sementara sebelum jenazah di kremasi, dimana dalam keadaan tertentu proses kremasi tesebut akan dilaksanakan setelah beberapa tahun sejak kematian.
Di Thailand aborsi merupakan hal yang ilegal kecuali dalam tiga kondisi yaitu jika seorang wanita diperkosa, jika kehamilan mempengaruhi kesehatan atau jika janin tersebut tidak normal.
Beberapa orang telah ditangkap dalam kasus tersebut, yaitu dua orang pengurus pemakaman karena menyembunyikan jenazah untuk menyembunyikan penyebab kematian, dan seorang karyawati klinik aborsi dengan tuduhan menjalankan sebuah klinik medis tanpa izin dan melakukan aborsi. Para pengurus pemakaman masing-masih dapat terkena hukuman penjara selama satu tahun dan denda 2.000 baht (sekitar Rp. 600 Ribu). Karyawati klinik yang menurut polisi mengaku telah mengantarkan janin-janin tersebut kepada para petugas pemakaman sejak awal tahun ini, menghadapi hukuman 5 tahun penjara dan denda sebesar 10.000 baht (sekitar Rp. 3 Juta).
Kolonel Polisi Sombat Milintachinda mengatakan bahwa janin-janin yang ditemukan pada hari Jumat nampaknya sudah ada dalam waktu yang lama dibandingkan dengan yang ditemukan di awal minggu tersebut.
Menurut polisi, salah seorang pengurus pemakaman, Suchart Poomee, 38, setelah diperiksa oleh polisi pada Selasa, mengaku bahwa ia telah disewa oleh klinik-klinik aborsi ilegal untuk memusnahkan janin-janin tersebut. Pria tersebut mengatakan bahwa ia telah mengumpulkan janin-janin tersebut sejak November tahun lalu. Tidak jelas mengapa mereka belum melakukan kremasi terhadap janin-janin tersebut.
Meskipun memiliki industri seks yang besar dan aktif, banyak masyarakat Thailand secara umum bersifat konservatif terhadap masalah seksual, dan khususnya para aktivis Buddhis menentang liberalisasi undang-undang aborsi.
Menteri Kesehatan Thailand, Jurin Laksanavisith, mengatakan bahwa aborsi ilegal merupakan cerminan dari sebuah masalah dalam masyarakat. “Hal ini membutuhkan usaha bersama dari pemerintah dan pihak swasta untuk mempromosikan pemahaman yang lebih baik mengenai seks di antara kaum muda Thailand,” kata Menteri Kesehatan tersebut.[Sum]
Kategori: Asia Oseania,Asia Tenggara,Thailand
Kata kunci: aborsi, kriminalitas
Penulis: