Thailand Ekshibisikan Tripitaka Tertua

Bhagavant.com,
Nakhon Pathom, Thailand – Sebuah koleksi naskah kuno yang dipercaya sebagai Tripitaka tertua di dunia sedang diperlihatkan untuk pertama kalinya pada sebuah ekshibisi di Taman Buddhis Phutthamonthon, propinsi Nakhon Pathom, Thailand, pada 8 November 2010 sampai 5 Januari 2011.

Beberapa naskah Tripitaka yang ditemukan di gua Bamiyan, Afghanistan.
Beberapa naskah Tripitaka yang ditemukan di gua Bamiyan, Afghanistan. Sumber: schoyencollection.com

Ekshibisi ini terwujud atas kerja sama dengan pemerintah Norwegia sebagai pemilik yang memegang peranan penting dalam memindahkan dan mengamankan naskah-naskah kuno tak ternilai tersebut dari serangan Taliban sepuluh tahun yang lalu.

Wakil kepala Vihara Saket Ratcha Wora Maha Wihan, Phra Thammasitthinayok, Kamis (28/10) mengatakan bahwa masyarakat berkesempatan melihat naskah Tripitaka yang diperkirakan berusia hampir 2000 tahun tersebut.

“Selama perjalanan terakhir saya ke Norwegia, orang-orang mengenal saya sebagai seorang bhikkhu, sehingga mereka menunjukkan kitab-kitab tersebut, meskipun mereka selalu merahasiakannya,” demikian kata Phra Thammasitthinayok seperti yang dikuip Bhagavant.com dari Bangkok Post (29/10/2010).

Dalam ekshibisi yang digelar untuk menghormati ulang tahun raja Thailand ke-83 bulan Desember yang akan datang tersebut, terdapat lebih dari 10.000 lembar naskah kuno.

Naskah-naskah Tripitaka yang di antaranya dipercaya ditulis pada abad ke-2 sampai ke-7 Masehi tersebut ditemukan di sebuah gua-gua di Afghanistan oleh penduduk Bamiyan yang melarikan diri dari serangan Taliban dan berlindung di gua-gua dari tahun 1993 sampai 1995. Kemudian penduduk Bamiyan tersebut memindahkan naskah-naskah tersebut ke Pakistan untuk menyelamatkannya dari kehancuran yang dilakukan oleh pemerintah Muslim garis keras Taliban yang berkuasa di Afghanistan sampai tahun 2001.

Kemudian pihak Norwegia dan Inggris secara diam-diam memindahkan naskah-naskah itu ke luar dari Pakistan dari tahun 1997 sampai 2000. Mereka membawa 5.000 naskah lengkap dan 8.000 potongan-potongan naskah rusak yang ditulis pada daun lontar, kulit kayu, kulit dan pelat kuningan.

“Negosiasi sedang dilakukan agar naskah-naskah tersebut tetap berada di Thailand sampai Hari Magha Puja berikutnya di bulan Maret,” demikian kata Amnart Buasiri, ketua pelaksana National Buddhism Office kepada The National (7/11).

Menurut sejarah Buddhis, ajaran Buddha untuk pertama kalinya dicatat pada daun-daun lontar sejak abad pertama Sebelum Masehi. Naskah-naskah tersebut ditulis dengan karakter “Prommi” yang digunakan pada masa Sang Buddha dan berfungsi sebagai bukti bahwa naskah-naskah tersebut merupakan naskah-naskah paling tua di dunia. [Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Arkeologi,Asia Oseania,Asia Tenggara,Seni dan Budaya,Thailand
Kata kunci: ,
Penulis: