Jepang » Seremonial

Mengenal Hana-matsuri yang Dirayakan Buddhis di Jepang

Bhagavant.com,
Tokyo, Jepang – Sebagian besar umat Buddha di Jepang dan diasporanya di luar negeri merayakan Hari Hana-mastsuri pada tanggal 8 April. Apa itu Hari Hana-matsuri? Dan mengapa dirayakan pada tanggal 8 April?

Hana-matsuri, Buddha Birthday

Hana-matsuri atau Hanamatsuri, berasal dari dua kata yaitu “hana” yang berarti bunga, dan “matsuri” yang berarti festival atau perayaan. Jadi secara harfiah, Hana-matsuri berarti “Festival Bunga”.

Hari Hana-matsuri pada dasarnya adalah hari raya Buddhis yang disebut Hari Kanbutsu-e (灌仏会) yang secara harfiah berarti Hari Berkumpul Memandikan Buddha. Hari ini tidak lain adalah hari untuk memperingati kelahiran Pangeran Siddhartha Gautama (calon Buddha Gautama).

Dalam kisah kelahiran Pangeran Siddhartha Gautama, berdasarkan kepustakaan Buddhis, saat dilahirkan ke dunia, Bodhisattva disambut dengan guyuran air surgawi yang menyirami tubuh-Nya yang lahir tanpa noda.

Untuk mengimitasi peristiwa ini, umat Buddha khususnya di Asia Timur menyelenggarakan tradisi pemandian atau penuangan air ke atas rupaka Bayi Buddha. Inilah mengapa hari raya ini kemudian disebut Hari Memandikan Buddha atau Hari Kanbutsu-kai.

Dalam peristiwa kelahiran Bodhisattva Siddhartha juga dikisahkan bahwa saat hari kelahiran tersebut adalah masa saat bunga-bunga bermekaran, saat musim dingin berlalu. Mengambil dari persitiwa bermekarannya bunga-bunga dan kesesuaian dengan iklim di Asia Timur yang juga mengalami musim semi, maka perayaan ini pun disebut sebagai Hari Festival Bunga atau Hana-matsuri.

Misteri tanggal 8

Bulan kelahiran Bodhisattva Siddhartha berdasarkan kepustakaan Buddhis Mahayana Asia Timur, disebutkan jatuh pada bulan ke-4 dari penanggalan lunar (Imlek) atau bulan Mei dari penanggalan Masehi. Sedangkan untuk tanggalnya setidaknya terdapat dua versi yaitu tanggal 15 dan tanggal 8 penanggalan lunar.

Untuk versi pertama (tanggal 15) berdasarkan teks-teks Buddhis Mayahana Asia Timur yang banyak beredar (juga teks-teks dari tradisi lain) yang menceritakan adanya fenomena munculnya Bulan Purnama pada saat Bodhisattva keluar dari rahim ibu-Nya. Sedangkan versi kedua (tanggal 8), hanya ditemukan pada sutra-sutra yang telah diterjemahkan dan diadaptasi dari bahasa Sanskerta ke dalam bahasa Mandarin seperti Sutra Sebab Akibat yang Lampau dan Sekarang (過去現在因果經 – SALS) yang diterjemahan Y.M. Gunabhadra (394–468) asal Magadha dan Buddhacarita karya Aśvaghoṣa (c. 80-150) yang diterjemahkan oleh Bhiksu Baoyun (376–449) asal Tiongkok.

Dalam Sutra SALS disebutkan tanggal 8 bulan ke-4 (四月八日) saat terjadinya konsepsi (munculnya Bodhisattva di rahim ibu-Nya) dan tanggal 8 bulan ke-2 (二月八日) saat keluar dari rahim ibu-Nya. Mengingat Y.M. Gunabhadra adalah seorang bhiksu kelahiran India, maka beliau menerjemahkan penanggalan sesuai dengan penanggalan tempat asal sutra Sanskerta yang beliau terjemahkan yaitu Magadha, India.

Dengan demikian bulan ke-4 dan bulan ke-2 yang disebut dalam Sutra SALS seharusnya adalah bulan ke-4 dan bulan ke-2 dari kalender di Magadha, yaitu bulan Asadha dan bulan Vaisakha, bukan bulan dalam penanggalan lunar Tionghoa (Imlek).

Sedangkan dalam Buddhacarita versi terjemahan Bhiksu Baoyun, kelahiran Bodhisattva dari rahim ibu-Nya disebut pada tanggal 8 bulan ke-4. Dari sini jelas ada perbedaan dalam teks-teks Mahayana Asia Timur itu sendiri. Bahkan dalam teks Buddhacarita versi bahasa Sanskerta dan terjemahannya dalam bahasa lain tidak ditemukan penyebutan tanggal 8.

Keberadaan tanggal 8 yang disebut dalam Sutra SALS yang diterjemahkan oleh Y.M. Gunabhadra dan juga Buddhacarita versi terjemahan Bhiksu Baoyun, hingga kini tidak ada informasi yang dapat menjelaskannya.

Namun ada 3 kemungkinan. Pertama terkait hari Uposatha Antara yang dianggap sedang dijalankan oleh Ratu Maha Maya saat Bodhisattva memasuki rahimnya yaitu jatuh pada tanggal antara Bulan Baru (tanggal 1) dengan Bulan Purnama (tanggal 15), yaitu tanggal 8. Sehingga dianggap setelah 10 bulan dikandungan maka Bodhisattva dilahirkan juga pada tanggal 8.

Kemungkinan kedua adalah terkait adaptasi ilmu perbintangan (astronomi dan astrologi) kuno yang terkait dengan “nakshatra” (Lunar station, perhentian Bulan pada konstelasi tertentu). Dalam teks-teks Mahayana yang masih dalam bahasa Sankserta seperti Sutra Lalitavistara dan Buddhacarita, tidak disebutkan tanggal 8 sebagai hari kelahiran Bodhisattva dari rahim ibu-Nya.

Alih-alih penyebutan tanggal, kedua teks tersebut menyebutkan salah satu nama “nakshatra” (konstelasi) yaitu Puṣya. Nakshatra Puṣya adalah nakshatra ke-8 dari 27/28 nakshatra (perhentian Bulan) dalam ilmu astrologi dan astronomi Brahmanisme. Sederhananya, pada saat kelahiran Bodhisattva, Bulan berada pada posisi konstelasi Puṣya. Dengan demikian, ada kemungkinan konstelasi Puṣya ini diterjemahkan dan diadaptasi menjadi tanggal 8.

Kemungkinan ketiga adalah angka “8” dianggap sebagai angka keberuntungan. Dalam banyak kebudayaan Asia khususnya Tiongkok, angka 8 merupakan angka keberuntungan. Terkait ajaran Buddha, angka 8 juga dihubungkan dengan Jalan Arya Berunsur Delapan.

Apapun alasan dibalik tanggal 8, para leluur Buddhis tradisi Mahayana Asia Timur, sebagian sepakat berdasarkan teks-teks Buddhis yang telah diadaptasi, menyatakan bahwa kelahiran Bodhisattva adalah tanggal 8 bulan ke-4 penanggalan lunar Tionghoa.

Konversi ke Kalender Gregorius

Akibat Restorasi Meiji, pada tahun 1873 Jepang mengadopsi kalender Gregorius sebagai pengganti kalender lunar Tiongkok. Namun, dibutuhkan waktu sekitar hingga tahun 1945, akhir Perang Dunia II, agar perayaan keagamaan mengadopsi kalender baru tersebut.

Di sebagian besar vihara di Jepang, penentuan hari kelahiran Bodhisattva sekarang ditentukan berdasarkan pada kalender lunar Tiongkok yang dikonversi ke kalender Gregorius.

Oleh karena itu, hari kelahiran Bodhisattva atau Hana-matsuri yang awalnya adalah tanggal 8 bulan ke-4 penanggalan lunar Tionghoa (sekitar bulan Mei), berubah menjadi tanggal 8 bulan ke-4 penanggalan Gregorius atau sama dengan tanggal 8 April. Hanya sedikit (terutama di Okinawa) yang merayakannya berdasarkan penanggalan lunar Tiongkok.

Dengan demikian, jika Hana-matsuri tidak lain adalah Hari Raya Vesak (Waisak), maka umat Buddhis di Jepang akan selalu merayakan Vesak lebih dulu dari umat Buddhis lainnya di dunia.

Tradisi Hana-matsuri

Berikut adalah beberapa tradisi Hanamatsuri yang umum dilakukan di Jepang:

1. Memandikan rupaka Buddha: Tradisi utama Hana-matsuri adalah memandikan rupaka Bayi Bodhisattva yang terbuat dari perunggu atau emas. Rupaka Bayi Bodhisattva ini diletakkan di atas altar dan disiram dengan air yang dicampur dengan bunga-bunga. Tradisi ini melambangkan penyucian diri dari kotoran batin dan kelahiran kembali spiritual.

2. Menghias Vihara dengan Bunga: Vihara-vihara dihiasi dengan berbagai macam bunga, terutama bunga teratai, untuk menyambut kelahiran Bodhisattva. Bunga-bunga ini melambangkan kesucian, keindahan, dan kebijaksanaan Buddha.

3. Menyajikan Persembahan: Umat Buddha biasanya mempersembahkan berbagai macam makanan dan minuman kepada Buddha sebagai bentuk rasa terima kasih dan penghormatan. Persembahan ini biasanya terdiri dari buah-buahan, kue-kue, teh, dan dupa.

4. Mendengarkan Ceramah Dharma: Ceramah Dharma tentang kehidupan dan ajaran Buddha disampaikan oleh bhiksu atau pandita kepada umat Buddha. Ceramah ini bertujuan untuk mengingatkan umat Buddha tentang makna dan tujuan hidup yang sebenarnya.

5. Melepaskan Ikan Mas: Di beberapa daerah di Jepang, umat Buddha melepaskan ikan mas ke kolam atau sungai sebagai simbol pelepasan kehidupan dan membawa keberuntungan.

6. Mengadakan Festival Budaya: Di beberapa vihara dan komunitas baik di dalam negeri maupun di luar negeri, diadakan festival budaya dengan berbagai macam pertunjukan dan kegiatan, seperti tarian tradisional, musik, dan permainan. Festival ini bertujuan untuk memeriahkan suasana Hana-matsuri dan menjalin keakraban antar umat Buddha.

Bagi umat Buddha di Jepang dan diasporanya, selamat Hari Raya Hana-matsuri!

Rekomendasikan:

Kategori: Jepang,Seremonial
Kata kunci:
Penulis:
REKOMENDASIKAN BERITA INI:
6sekawanslot cuntogel sejahtera4d petirzeus88 login sejahtera4d slot dana 2024 cuntogel link petirzeus88 situs slot online terbaik situs slot dana 5000 waklabu88 situs slot dana 5000 situs slot dana 5000 cuntogel petirzeus88 petirzeus88 petirzeus88 situs slot dana 5000 situs slot dana 5000 situs slot dana 5000 kunti69 sejahtera4d kunti69 6sekawan slot login waklabu88 login gtcbet bokep indonesia situs slot waklabu88 terpercaya situs slot terpercaya gtcbet situs slot terpercaya kunti69 slot thailand paito togel
https://stibainvada.ac.id/website/?register=togel-3prize https://durmazgroup.com/mail/?slot-qris=gacor777 https://aihv.org/links https://hotellosrecuerdos.com/qris/ https://official.akbidassyifakisaran.ac.id/jarvis/slot-game/ https://akperhusada.ac.id/jarvis/agen-slot/ https://motivacio.hu/.well-known/?mabar88=castletoto https://e-journal.smpalirsyadjakut.sch.id/?play1=RTP-RUPIAHTOTO-LOGIN/ https://info.stikesnurulhasanah-kutacane.ac.id stikesbhaktikencana.ac.id https://akbidaisyiyahbanten.ac.id/?login-mabar88=gubernurtoto https://radiokair.com/mabar88/?login-maxwin88=4danugerahtoto situs slot dana 5000 https://stikes-kharisma.ac.id/pendaftaran/?gacor1=slotqq https://unihar.ac.id/daftar/togel88/ https://stainujakarta.ac.id/kampus/?gameplay=hometogel https://domainhosting.co.id/ https://huntsvilleohio.com/onboard/togeldiskon/?togel-lengkap=togel-diskon https://togel.domainhosting.co.id/?paito=paito-togel https://brokerindofx.com/wp-content/uploads/%20/brokerin/?register=togel-3prize https://wiranurmansyah.com/wp-content/uploads/AAPL/?register=TOGEL-3PRIZE https://stkipsuarbangli.ac.id https://akper-pemprov-kaltim.ac.id https://ijti.org/v2/?paito=togel-diskon-login https://sman14pandeglang.sch.id/siswa/?pokerqq=asustoto4d-login https://qmfinancial.com/wp-mail/?slotgacor=togel-diskon https://asiacitypools.com/qq/?pokerqq=bocoran4d-login slot88-terpercaya