Y.M. Master Chin Kung dari Taiwan Wafat di Usia 95

Bhagavant.com,
Taipei, Taiwan – Bhiksu terkemuka asal Taiwan, Y.M. Master Chin Kung wafat di usia 95 tahun pada Selasa (26/7/2022) di Tainan, Taiwan.

Y.M. Master Chin Kung dari Taiwan Wafat di Usia 95
Foto: YouTube

Y.M. Bhiksu Chin Kung adalah seorang master dari tradisi Tanah Suci Mahayana dan tokoh terkemuka dalam Agama Buddha kekinian untuk keharmonisan dan perdamaian antaragama. Semasa hidupnya beliau kerap menggunakan teknologi khususnya televisi untuk membabarkan Dharma.

Lahir dengan mana Yae-Hong Hsu pada 15 Februari 1927 di Provinsi Anhui, Tiongkok, Y.M. Master Chin Kung kemudian menjadi salah satu tokoh terpenting dalam Agama Buddha Mahayana Tiongkok kekinian.

Beliau dibesarkan di Provinsi Fukien hingga tahun 1949, ketika beliau melakukan perjalanan ke Taiwan dan bekerja di Institut Shihchien. Selama 13 tahun berikutnya, belajar belajar Agama Buddha dan filsafat di waktu luangnya di bawah bimbingan Prof. Tung-Mei Fang, Master Jia Chang, dan Master Sesepuh Bing-Nan Lee.

Pada tahun 1959, Hsu ditahbiskan sebagai bhiksu di Vihara Linji di Taipei, dengan menerima nama Dharma (Chin Kung (淨空), yang berarti “Kekosongan Murni.”

Meskipun beliau mendedikasikan hidupnya untuk menyebarkan ajaran Tanah Suci dan Avatamsaka Sutra , Y.M. Master Chin Kung juga mempelajari ajaran dari banyak tradisi filosofis dan agama lainnya, yang menganut filosofi “kebaikan, persaudaraan, ketulusan, dan kerendahan hati” dalam semangat “semua dewa adalah satu, agama adalah satu keluarga; perlakukan mereka sama dan hidup dalam harmoni.”

Y.M. Master Chin Kung telah melakukan perjalanan dan mengajar secara ekstensif, khususnya di Taiwan, Hong Kong, Tiongkok, dan Australia, di mana beliau mendirikan sebuah universitas Buddhis besar untuk para calon viharawan.

Selama lebih dari 50 tahun, beliau mengajar dan memberi kuliah tentang Sutra Avatamsaka, serta Sutra Teratai, Sutra Surangama, Sutra Pencerahan Sempurna, Sutra Platform, Sutra Intan, dan lima sutra Tanah Suci, di antara banyak teks dan risalah.

Y.M. Master Chin Kung mendirikan Arama Hwa Dzan, Perpustakaan Buddhis Hwa Dzan, Ruang Kuliah Hwa Dzan, Badan Perusahaan Yayasan Pendidikan Buddhis di Taiwan, dan mendirikan pusat pembelajaran Tanah Suci di seluruh dunia.

Setelah tahun 1990-an, stasiun TV yang berhubungan dengan Buddhis bermunculan di Taiwan, dan Y.M. Master Chin Kung menjadi dikenal luas melalui ceramahnya di Huazang Satellite TV dan World TV.

Pada tahun 2001, Y.M. Master Chin Kung mendirikan Asosiasi Perguruan Tinggi Pembelajaran Tanah Murni di Australia untuk melatih para guru Dharma untuk melanjutkan penyebaran Agama Buddha. Beliau juga mendukung Yayasan Pendidikan Buddhis di Universitas Sydney dan mensponsori proyek Lembaga Perdamaian dan Resolusi Konflik di Universitas Queensland.

Pendukung awal penggunaan teknologi untuk menyebarkan ajaran Buddha, vihara-vihara dalam garis silsilah Y.M. Master Chin Kung dapat ditemukan di seluruh Asia Timur dan Asia Tenggara, serta di dunia Barat.

Atas prestasinya dalam mengadvokasi kerukunan antaragama dan perdamaian dunia, Y.M. Master Chin Kung dianugerahi gelar doktor kehormatan dan jabatan profesor oleh University of Queensland, Griffith University, dan University of Southern Queensland, Australia; dan oleh Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullan, Jakarta. Beliau juga merupakan Pelindung Pendiri Kehormatan dari Pusat Studi Perdamaian dan Konflik Australia di Universitas Queensland. Pada tahun 2005, beliau dianugerahi medali Anggota Ordo Australia oleh Ratu Elizabeth II.

Pada tahun 2009, Y.M. Master Chin Kung diangkat menjadi wali internasional LSM global Religions for Peace. Pada tahun 2017, Asosiasi Teman Chin Kung (Association of Chin Kung’s Friends) di UNESCO didirikan di kantor pusat UNESCO di Paris untuk “mempromosikan persatuan agama, memulihkan pendidikan agama, dan mempromosikan budaya tradisional.”

Sejak akhir 1990-an, Y.M. Master Chin Kung memprakarsai dan berpartisipasi dalam forum antaragama di seluruh dunia, berbicara tentang pentingnya pendidikan. Beliau menekankan bahwa semua guru agama harus bekerja dengan tulus untuk menjadi panutan bagi semua dengan mempraktikkan ajaran orang bijak dan orang suci dalam kehidupan sehari-hari mereka, mempelajari secara mendalam ajaran tradisi agama mereka sendiri, dan dengan rendah hati belajar dari agama lain.

Tema sentral dari ajaran Dharma Y.M. Master Chin Kung adalah pesan abadi dari cinta kasih dan kasih sayang untuk semua makhluk, saat beliau mendedikasikan dirinya untuk membantu semua makhluk untuk mencapai kebahagiaan dan kegembiraan jangka panjang.

Beliau juga menulis sejumlah buku Dharma di antaranya:

  • The Art of Living
  • Buddhism as an Education
  • Buddhism: The Awakening of Compassion and Wisdom
  • The Collected Works of Chin Kung
  • Path to True Happiness
  • To Understand Buddhism

Y.M. Master Chin Kung juga tidak luput dari kontroversi saat beliau mengatakan bahwa Einstein (alih-alih Robert Oppenheimer) menemukan bom atom, sehingga dia menderita ledakan nuklir di neraka. Beberapa sudut pandang beliau juga tidak sesuai dengan ajaran Agama Buddha arus utama.

Pernyataan kontroversialnya yang paling terkenal adalah pada tahun 2017 ketika beliau secara terbuka menyatakan bahwa Presiden Tiongkok Xi Jinping, adalah “inkarnasi seorang bodhisattva,” sehingga Tiongkok menganggap beliau sebagai bentuk “kesesatan dan absurditas yang merambah ke luar negeri.”[Bhagavant, 29/7/22, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Taiwan
Kata kunci:
Penulis: