Vesak 2566 / 2022 Ada Gerhana Bulan Darah Total Tapi …

Bhagavant.com,
New York, Amerika Serikat – Gerhana Bulan total akan menjadi fenomena yang menghiasi Hari Trisuci Vesak atau Waisak 2566 EB / 2022 yang jatuh pada Senin, 16 Mei 2022.

Vesak 2566 / 2022 Ada Gerhana Bulan Darah Total Tapi ...
Foto: YouTube

Gerhana Bulan total adalah fenomena alam yang terjadi di langit saat Matahari, Bumi dan Bulan berada dalam kesejajaran yang sempurna dengan posisi Bumi berada di antara Matahari dan Bulan yang membentuk bayangan Bumi (disebut umbra) yang menghalangi sinar Matahari untuk memantul dari permukaan Bulan.

Meskipun demikian, Bulan tidak sepenuhnya menghilang. Di daerah yang terlewati titik pusat umbra, Bulan akan sangat samar, bahkan bisa luput dari penglihatan jika tidak mengikuti proses gerhana tersebut. Sedangkan di daerah di luar titik pusat umbra, Bulan akan berubah menjadi warna merah tembaga yang cerah.

Warna merah disebabkan oleh efek bias dan sebaran atmosfer Bumi. Partikel dan gas di atmosfer menyebarkan sinar matahari ke segala arah, dalam proses yang disebut hamburan Rayleigh. Karena warnanya yang merah kadang fenomena ini sering disebut dengan fenomena Bulan Darah (Blood Moon)

Fenomena Bulan Darah yang akan terjadi di akhir 15 Mei dan awal 16 Mei merupakan fenomena Bulan Darah pertama untuk tahun 2022 dan peristiwa astronomi tersebut terjadi setelah hampir satu tahun. Terakhir terjadi pada 25-26 Mei 2021.

Sumber: timeanddate.com

Tapi, tidak semua warga Bumi akan dapat melihat fenomena gerhana Bulan total ini. Masyarakat di Indonesia juga tidak dapat melihat fenomena ini, karena pada saat terjadi gerhana yaitu pada pukul 11.13.46 WIB (Detik-detik Vesak), posisi Bulan di Indonesia berada di bawah horizon atau masih tenggelam. Kita hanya dapat melihat Bulan Purnama pada malam awal dan malam akhir Hari Trisuci Vesak 2566, dan itu pun Bulan Purnama akan tampak bersinar seperti biasa meskipun tidak 100 persen (ingat Purnama penuh terjadi saat siang hari 11.13.46 WIB) dan tentu saja jika cuaca tidak mendung berawan.

Warga Bumi yang dapat melihat fenomena gerhana Bulan total ini di antaranya yang berada di Eropa Selatan dan Barat, Asia Selatan dan Barat, Afrika, Sebagian besar Amerika Utara, Amerika Selatan, Pasifik, Atlantik, Samudra Hindia, dan Antartika.

Jika totalitas selama gerhana Matahari dapat berkisar dari beberapa detik hingga beberapa menit. Namun, selama gerhana bulan, totalitas bisa bertahan lebih lama, seperti yang terjadi pada 16 Mei 2022, terjadi selama 85 menit.

Hal ini karena Bumi jauh lebih besar dari Bulan, sehingga bayangan yang dilemparkan oleh Bumi ke Bulan, menutupi Bulan lebih lama. Sebaliknya, gerhana matahari terjadi ketika bayangan Bulan menutupi Bumi (yaitu Bulan menghalangi Matahari), sehingga durasi gerhana Matahari jauh lebih singkat. Waktu gerhana relatif terhadap ukuran benda yang membentuk bayangan.[Bhagavant, 8/5/22, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Sains
Kata kunci: , ,
Penulis: