Saat Magha Puja 2563 Ada Supermoon Pertama di 2020
Bhagavant.com,
Jakarta, Indonesia – Pada peringatan Hari Raya Magha Puja 2563 Era Buddhis, langit akan dihiasi oleh fenomena supermoon (Bulan super) yang pertama kali muncul untuk tahun 2020 ini.
Menurut Almanak Pertanian, suku-suku asli di Amerika timur laut menyebut bulan purnama kedua dari musim dingin tersebut sebagai Bulan Salju (Snow Moon) karena salju yang tebal di bulan Februari.
Tahun ini, fenomena supermoon saat Magha Puja 2563 ini akan menjadi salah satu penampakan bulan terbesar tahun 2020 dan akan terlihat sangat besar saat terbit dan terbenam.
Seperti yang dilansir situs web NASA, Selasa (4/2/2020), supermoon yang juga disebut Storm Moon dan Hunger Moon ini akan lebih awal muncul dalam posisi “berlawanan” dengan Matahari (dalam garis bujur berdasarkan Bumi) pada hari Minggu, 9 Februari 2020 pukul 2.33 pagi EST atau pukul 14.33 WIB.
Berpusat di sekitar jam yang sama, Bulan akan muncul secara penuh selama sekitar tiga hari dari Jumat (7/2) pagi hingga Senin (10/2) siang.
Bagi umat Buddhis, munculnya bulan purnama ini menandakan peringatan Hari Raya Magha Puja (Pali: Māgha Pūjā). Hari Raya Magha Puja sendiri merupakan salah satu dari 4 hari besar yang penting dalam Agama Buddha selain Vesak, Asadha, dan Kathina.
Secara umum, Magha Puja dirayakan untuk memperingati 4 peristiwa yang muncul secara bersamaan dalam satu hari di hari Bulan Purnama di bulan Magha (bulan ke-11 kalender Buddhis). Keempat peristiwa itu adalah:
1. Berkumpulnya 1.250 Bhikkhu
Seribu dua ratus lima puluh bhikkhu tanpa diundang, berkumpul untuk menemui Sri Buddha di Vihara Veluvana (Hutan Bambu), di Rajagaha, Magadha.
2. Ehi Bhikkhu
Kelompok bhikkhu tersebut merupakan siswa Sri Buddha yang ditahbiskan sendiri oleh Sri Buddha dengan penahbisan (upasampada) dengan perkataan mengundang: “Ehi, Bhikkhu” (“Kemarilah, Bhikkhu”).
3. Para Arahant
Kelompok bhikkhu tersebut semuanya adalah Arahant (orang yang mencapai tingkat kesempurnaan batin tertinggi) yang memiliki Pengetahuan Lanjut Beruas Enam (chalabhiññā).
4. Bulan Purnama
Keseluruhan peristiwa tersebut terjadi di hari yang sama pada hari bulan purnama di bulan Magha setelah masa vassa (retret musim hujan) yang pertama.
Pada kesempatan tersebut Sri Buddha membabarkan Nasihat Menuju Pembebasan (Pali: Ovāda Pāṭimokkha; Sanskerta: Avavāda Prātimokṣa) yang isinya merupakan prinsip-prinsip ajaran para Buddha. Nasihat ini sama seperti yang tercantum dalam Dhammapada 183, 184, dan 185.
Selain 4 peristiwa itu, perayaan Magha Puja juga menjadi penting karena terdapat sejumlah peristiwa penting lainnya yang terjadi di hari purnama bulan Magha pada tahun yang berbeda. Di antaranya adalah peristiwa saat Sri Buddha memutuskan untuk wafat secara mutlak (parinibbana) 3 bulan kemudian sejak keputusan-Nya itu.[Bhagavant, 6/2/20, Sum]
Kategori: Sains
Kata kunci: astronomi, Magha Puja
Penulis: