Keistimewaan Lain Kaligrafi Sutra Terluas di Dunia yang Ada di Jepang

Bhagavant.com,
Tokyo, Jepang – Lebih dari 40.000 orang telah berbondong-bondong untuk melihat kaligrafi terluas di dunia dari Sutra Hati (Skt: Prajnaparamita Hrdaya Sutra) sejak tahun lalu di Jepang Tengah.

Kaligrafi Sutra Hati karya Shōko Kanazawa di Vihara Ryoun.
Kaligrafi Sutra Hati karya Shōko Kanazawa di Vihara Ryoun. Foto: Kyodo News

Kaligrafi Sutra Hati tersebut berukuran 4 meter dan lebar 16 meter dengan memiliki 276 karakter yang ditulis dengan tinta secara hati-hati namun penuh kekuatan.

Selain ukurannya yang luas, kaligrafi Sutra Hati ini menggugah banyak orang lantaran dibuat oleh Shōko Kanazawa, seorang seniman kaligrafi penyandang Down Syndrome.

“Kaligrafinya mengungkapkan jiwanya yang murni seperti Sri Buddha. Saya ingin sebanyak mungkin orang melihatnya,” kata Koshi Kimiya, ketua pandita berusia 40 tahun di Vihara Ryoun (Ryoun-ji) di Hamamatsu, Prefektur Shizuoka, yang mempertunjukkan karya Kanazawa tersebut.

“(Melihatnya) terasa seperti seseorang dirangkul oleh sutra,” kata Kimiya seperti yang dilansir Kyodo News, Senin (8/10/2018).

Shōko Kanazawa yang kini berusia 33 tahun menyelesaikan karyanya tersebut pada tahun 2015 setelah menyendiri selama beberapa hari di Vihara Senyuu (Senyuu-ji) di Imabari,Prefektur Ehime, Jepang barat, untuk mempersiapkan sebuah pameran untuk merayakan ulang tahunnya ke 30.

Dia memesan lembaran kertas dari Tiongkok yang tingginya 4 meter dan lebar 2 meter, yang kemudian ditempelkan bersama untuk membentuk latar raksasa.

Yasuko, ibunya yang berusia 74 tahun, tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan karya tersebut setelah pameran usai karena ukurannya yang besar, tetapi teman keluarganya, Kimiya, bersedia mengambilnya.

Shōko Kanazawa (kiri) dan Ysuko ibunya (kanan).
Shōko Kanazawa (kiri) dan Ysuko ibunya (kanan).

Awalnya, Kimiya tidak menanyakan ukuran kaligrafi tersebut ketika dia menawarkan untuk menerimanya. Baru setelah karya tersebut dipamerkan di kota Matsuyama di Ehime, ia baru tahu seberapa besar karya itu.

“Di mana saya harus meletakkannya?,” Kimiya bertanya pada dirinya sendiri dengan gelisah tetapi ia percaya bahwa peran vihara adalah “untuk menyebarkan pikiran yang tulus yang tertuang dalam kaligrafi sutra tersebut.”

Kimiya memutuskan untuk meletakkannya di aula nirvana Vihara Ryoun, yang rencana awalnya dibangun untuk menyimpan abu para leluhur.

Setelah ditentukan bahwa aula tersebut harus memiliki panjang 9 meter tanpa kolom untuk dapat melihat seluruh pekerjaan Kanazawa, dan harus ada ruang kosong di sekitar bagian itu, Kimiya berdiskusi dengan arsitek tentang desain dari fasilitas tersebut.

Kanazawa menangis dengan air mata sukacita ketika pertama kali ia melihat karyanya di aula vihara setelah selesai.

Selain karya tersebut, yang dipajang permanen di Vihara Ryoun, sekitar 40 karya kaligrafi karya Kanazawa akan diperlihatkan kepada publik secara gratis di vihara tersebut dari 21 November hingga 3 Desember 2018.

“Saya ingin orang-orang melihat ke dalam hati mereka ketika mereka berdiri di depan kaligrafi tersebut,” kata Kimiya. “Jika hidup pemerhati diselamatkan, karya tersebut akan menjadi lebih hidup daripada itu.”[Bhagavant, 10/10/18, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Jepang,Seni dan Budaya
Kata kunci:
Penulis: