Cintai Semua Makhluk? Ayo Ikut Lestarikan Biota Laut

Bhagavant.com,
Jakarta, Indonesia – Laut yang di dalamnya terdapat biota laut adalah salah satu sumber kehidupan yang penting bagi manusia di Bumi. Tapi tidak jarang manusia sendiri merusaknya hingga berdampak bagi kehidupan manusia itu sendiri.

Salah satu kawasan transplantasi terumbu karang di Kepulauan Seribu.
Salah satu kawasan transplantasi terumbu karang di Kepulauan Seribu.

Biota laut adalah keseluruhan flora dan fauna yang terdapat di dalam laut, baik itu tumbuhan, hewan ataupun karang. Faktanya tingkat kerusakan biota laut di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara.

Berdasarkan data yang dirilis Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 2016, menyatakan hanya tinggal 5,32 persen terumbu karang yang kondisinya sangat baik di Indonesia, 30 persen berkondisi kurang baik. Hal ini berdampak pada rusaknya kehidupan di bawah laut, seperti berkurangnya plankton yang merupakan rantai makanan awal kehidupan laut.

Selain itu, kurangnya tanaman mangrove yang merupakan solusi untuk mencegah erosi dan abrasi pantai, penyeimbang air, udara bahkan iklim di bumi (mengurangi pemanasan global), merupakan masalah yang juga dapat merugikan ekosistem laut termasuk berdampak pada kehidupan manusia yang berada di sekitarnya.

Konservasi laut Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Konservasi laut Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Mengingat kesadaran dan kepedulian masyarakat yang menurun terhadap lingkungan sekitar yang akan berdampak pada pemanasan global, mahasiswa Buddhis dari Keluarga Mahasiswa Buddhis (KMB) Dhammavardana Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta, menggelar aksi berjudul: DV Earth 2017.

Aksi yang menargetkan partisipasi 120 orang tersebut akan digelar di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta, pada 25-26 November 2017 dengan mengangkat tema: “Love for All Beings

“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk turut membantu dalam meningkatkan kelestarian lingkungan Indonesia dan dunia, khususnya perairan di sekitar Kepulauan Seribu,” kata Lenny perwakilan KMB Dhammavardana Binus, dalam surelnya yang diterima Bhagavant.com.

Kegiatan yang dilakukan para peserta tersebut meliputi tranplantasi terumbu karang, membersihkan sampah yang ada di sekitar pantai, penanaman 1.000 pohon mangrove, membangun kesadaran semua masyarakat agar peduli lingkungan, serta membantu meningkatkan perekonomian di Kepulauan Seribu terutama di Pulau Tidung dalam bidang pariwisata.

Panitia aksi tersebut juga mengharapkan dukungan, bantuan, dan kerja sama dari masyarakat luas khususnya umat Buddha baik secara moral maupun materi agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan sukses demi kelestarian biota laut.

Dengan mendukung kegiatan tersebut, umat Buddha khususnya, setidaknya telah membuktikan diri mereka memiliki cinta kasih kepada semua makhluk, salah satunya kepada biota laut. Dan harapan “semoga semua makhluk berbahagia” tidak lagi menjadi hanya slogan semata.

Untuk membantu mendukung acara ini, panitia memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi melalui donasi sebesar Rp. 100.008,- (nominal Rp. 8,- sebagai kode transfer) ke:
BCA 5271481501 atas nama Andrey Cahyadi.

Dengan donasi tersebut digunakan untuk tiga hal sekaligus yaitu, penanaman bibit mangrove di pesisir pantai Pulau Tidung, transplantasi bibit terumbu karang di perairan sekitar Pulau Tidung, dan penyediaan tempat sampah di sekitar Pulau Tidung.

Panitia juga menargetkan kampanye online berupa 500 hashtag #SAVEOUREARTH dan #STOPVANDALISM

Untuk mempermudah para pengguna internet, panitia juga menyediakan cara lain untuk menyalurkan donasi, yaitu dengan mengakses situs web penggalangan dana kitabisa.com/saveourearth

Untuk info lebih lanjut dapat menghubungi:
Andrey Cahyadi
0898 6692 025 (Telepon/SMS)
0812 5828 2824 (WA)

Willy Oktaviano Wijaya
0852 7103 1831 (Telepon/SMS/WA)

Untuk melihat perkembangan kegiatan tersebut dapat dilihat di : instagram.com/dvearth2017

Bhagavant.com mendorong para pembaca yang hendak berpartisipasi berdana untuk mendapatkan konfirmasi lebih lanjut dari pihak panitia penyelenggara mengenai kegiatan ini.[Bhagavant, 8/9/17, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Asia Tenggara,Ekosistem,Indonesia,Lingkungan Hidup
Kata kunci:
Penulis: