Arkeolog Masih Lakukan Penggalian di Situs Vihara yang Hilang 1.000 Tahun
Bhagavant.com,
Sichuan, Tiongkok – Arkeolog Tiongkok telah menghabiskan waktu berbulan-bulan menggali situs vihara yang hilang selama hampir satu milenium di pusat Kota Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, Tiongkok.
Vihara Fugan adalah vihara terkenal yang bertahan dari Dinasti Jin Timur (317-420) hingga Dinasti Song Selatan (1127-1279).
Daoxuan (596-667), seorang bhiksu dari Dinasti Tang (618-907) yang terkenal, pernah menulis bahwa sebuah upacara resmi diadakan di depan vihara tersebut untuk melakukan puja agar hujan mengakhiri kekeringan yang terus-menerus, dan hujan akhirnya turun setelah puja tersebut didengar di surga.
Seperti yang dilansir Xinhua awal bulan ini (4/6), kisah tersebut merupakan catatan bagaimana vihara itu mendapatkan namanya yaitu Fugan (福感) yang berarti “merasakan berkah”.
Liu Yuxi (772–842), seorang penyair ternama dari Dinasti Tang meninggalkan sebuah puisi untuk mengenang renovasi vihara tersebut, menggambarkan penampilan surgawinya. Puisi tersebut lebih lanjut mencatat peran penting vihara tersebut pada waktu itu.
Namun, bangunan tersebut mengalami kelapukan selama periode akhir Dinasti Tang dan Song, dan semua jejak vihara tersebut menghilang selama beberapa perang berlangsung.
Pada tahun 2015, para arkeolog menemukan 2.500 meter persegi sisa-sisa taman, termasuk sebuah kanal dengan panjang 90 meter dan sebuah kolam di pusat kota Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, Tiongkok, yang dugaan awalnya berusia 1.200 tahun dan merupakan bagian taman dari situs kompleks vihara tersebut.[Baca juga: Taman Buddhis 1.200 Tahun Ditemukan di Tiongkok]
Para arkeolog menggali lebih dari 1.000 tablet yang bertuliskan teks-teks suci Buddhis dan lebih dari 500 buah arca batu serta ubin mengkilap dengan inskripsi.
“Kami hanya menggali bagian dari area vihara tersebut, tapi sudah melihat sekilas keagungan masa lalunya,” kata Yi Li, yang memimpin proyek penggalian, seperti yang dilansir Xinhua edisi 4 Juni 2017.
Li Yi mengatakan bahwa mereka telah menemukan pondasi, reruntuhan bangunan di sekitarnya, sumur, jalan dan kanal vihara tersebut.
Selama penggalian, para arkeolog menemukan sekitar 80 makam kuno yang tersebar di dekat situs vihara tersebut, berasal dari Dinasti Shang dan Zhou (1600-256 SM). Di lingkungan vihara tersebut, mereka telah menemukan sejumlah besar peralatan rumah tangga dan perkakas serta bahan bangunan yang berasal dari berbagai periode dari Dinasti Song sampai Ming.
Chengdu menjadi pusat ekonomi dan budaya di Tiongkok barat selama Dinasti Sui dan Tang. Penemuan vihara tersebut dapat sangat memberikan kontribusi terhadap studi penyebaran Agama Buddha di Tiongkok selama masa itu, kata Wang Yi, direktur Institut Penelitian Peninggalan Budaya Chengdu.[Bhagavant, 20/6/17, Sum]
Kategori: Arkeologi,Tiongkok
Kata kunci: situs Buddhis, situs purbakala
Penulis: