Ringkasan Rangkaian Perayaan Waisak 2561 EB di Candi Borobudur
Bhagavant.com,
Jawa Tengah, Indonesia – Perayaan peringatan Hari Trisuci Waisak 2561 EB di Candi Borobudur dihadiri oleh ribuan umat Buddha dari dalam maupun luar negeri, pada 10 dan 11 Mei 2017, di Magelang, Jawa Tengah.
Seremoni perayaan Waisak dimulai dengan pengambilan air berkah di Umbul Jumprit Temanggung dan pengambilan api abadi di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, masing-masing pada 8 dan 9 Mei 2017. Keduanya disemayamkan di Candi Mendut.
Pada Rabu (10/5) pukul 15.00 WIB, setelah mengadakan puja bakti di Candi Mendut, para umat dan para anggota sangha melakukan prosesi kirab menuju Candi Borobudur. Berbagai sarana puja termasuk air berkah, api abadi, relikui, dan kitab suci di bawa oleh dalam kirab tersebut.
Setiba di zona 1 Candi Borobudur sekitar pukul 17.00 WIB, sejumlah kegiatan dilaksanakan untuk menyongsong detik-detik Waisak pada Kamis (11/5/2017) pukul 04.42.09 WIB.
Kegiatan yang dilaksanakan antara lain makan malam pukul 19.00 WIB, puja bakti bersama pukul 20.00 WIB, dan yang dinanti-nanti oleh para umat khususnya para wisatawan adalah pelepasan lampion.
Tahun ini pelepasan lampion diselenggarakan sebanyak 2 kali. Pertama pada Rabu sekitar pukul 21.00 WIB diselenggarakan di perataran Aksobhya yang diperuntukan bagi masyarakat umum termasuk para wisatawan. Sedangkan pada Kamis sekitar pukul 2.00 WIB di pelataran Candi Borobudur untuk para umat Buddha.
Lampion yang dilepas berjumlah sekitar 2.000 buah. Jumlah ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu karena adanya larangan untuk menerbangkan banyak lampion demi keamanan dan keselamatan.
Cahaya Lampion Menerangi Langit Borobudur. Semoga pesan Kerukunan dan Kedamaian terus digelorakan Generasi Muda Indonesia.#BorobudurWaisak pic.twitter.com/WmScHIpZyS
— TWC BOROBUDUR (@BorobudurPark) May 10, 2017
Jelang detik-detik Waisak, para umat bersama-sama menyanyikan lagu-lagu Buddhis yang selanjutnya diisi dengan penampilan spesial konser hidup dari musisi Buddhis asal Malaysia Imee Ooi yang berkolaborasi dengan musisi Indonesia, Dewa Budjana, pada sekitar pukul 1.00 WIB.
Penampilan kedua musisi tersebut sekaligus untuk merilis album lagu Buddhis hasil kolaborasi mereka yang berjudul “In Metta“.
Setelah mengadakan pelepasan lampion sesi kedua, para umat melakukan puja bakti, dan renungan Waisak. Sekitar pukul 4.00 WIB para umat melaksanakan meditasi menyambut detik-detik Waisak pada pukul 04.42.09 WIB yang dituntun oleh Y.M. Bhikkhu Wongsin Labhiko Mahathera.
Sekitar pukul 5.00 WIB, setelah pelaksanaan meditasi, para umat melakukan pradaksina mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali dengan membawa teratai hingga menjelang matahari terbit pukul 6.00 WIB.
Setelah para umat berkumpul kembali di altar utama, seremoni perayaan Waisak 2561 EB di Candi Borobudur ditutup dengan melakukan namaskara atau penghormatan.
Tahun ini, dalam rangkaian perayaan Waisak di Candi Borobudur yang diselenggarakan oleh WALUBI ini, tidak terdapat Dharmasanti Waisak di Taman Lumbhini yang biasanya digelar sebelum atau setelah detik-detik Waisak dan dihadiri oleh para pejabat negara.[Bhagavant, 12/5/17, Sum]
Kategori: Asia Oseania,Asia Tenggara,Indonesia,Seni dan Budaya,Seremonial
Kata kunci: Candi Borobudur, Vesak 2561 EB, Vesak Puja, Waisak, WALUBI
Penulis: