Asia Oseania » India » Seremonial

Perayaan Kathina 2560 di Stupa Emas Arunachal Pradesh, India

Bhagavant.com,
Arunachal Pradesh, India – Perayaan Kathina 2560 EB juga diselenggarakan oleh umat Buddhis di negara bagian Arunachal Pradesh, India, dengan menyelenggarakan upacara persembahan jubah Kathina kepada Sangha Bhikkhu.

Perayaan Kathina 2560 EB di Stupa Emas di Noi Cheynam, Distrik Namsai, Arunachal Pradesh, India, pada 13-14 November 2016
Perayaan Kathina 2560 EB di Stupa Emas di Noi Cheynam, Distrik Namsai, Arunachal Pradesh, India, pada 13-14 November 2016. Foto: thedawnlitpost.com

Perayaan yang diselenggarakan selama dua hari, dimulai pada Minggu, 13 November tersebut dilaksanakan di Stupa Emas (Kongmu Kham) yang berada di Noi Cheynam, Distrik Namsai, oleh komunitas Buddhis asal Thailand.

Seperti yang dilansir The Eastern Today, Senin (14/11/2016), kegiatan diawali dengan pengibaran bendera Buddhis oleh Y.M.Bhikkhu Saddadhikho dari Thailand di hadapan para bhikkhu dan umat lainnya.

Pada sore hari, relikui suci Sri Buddha yang tiba di sana pada 11 November bersama rupaka Buddha yang dikenal sebagai Por Bpor Ror juga dihadirkan dalam prosesi yang dilaksanakan di sekitar kompleks stupa.

Rupaka Por Bpor Ror dikonsepkan dan dirancang oleh mendiang Raja Thailand Bhumibol Adulyadej untuk memperingati hari kelahiran Sri Buddha ke-2500. Rupaka tersebut disimpan di Vihara Bowonniwet (Wat Bowonniwet) di Thailand sebelum dibawa ke sana. Vihara Bowonniwet adalah vihara tempat kediaman Sangharaja Thailand.

Diinformasikan bahwa mendiang Raja Bhumibol Adulyadej sebelumnya telah memberikan persetujuan untuk menghadiahkan rupaka tersebut kepada Stupa Emas di Arunachal Pradesh pada hari ia wafat.

Setelah prosesi puja bakti, ceramah dhamma disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Dhammadipo. Setelah ceramah dhamma, rupaka Buddha Mucalinda diresmikan oleh Wakil Ketua Menteri Chowna Mein. Rupaka Buddha Mucalinda disumbangkan oleh Ibu La-Ong Boonprasert dari Thailand. Rupaka tersebut didesain menyerupai posisi meditasi Sri Buddha selama satu minggu setelah mencapai pencerahan.

Kemudian, Y.M. Bhikkhu Dhammadipo mengadakan sesi meditasi singkat dengan para umat. Y.M. Bhikkhu Dhammadipo sendiri adalah guru meditasi Cittanupassana, yaitu jenis meditasi dengan metode perenungan terhadap pikiran.

Setelah itu ada sebuah sesi pemberian cendera mata oleh para bhikkhu termasuk foto berbingkai dari mendiang Raja Bhumibol Adulyadej kepada Wakil Ketua Menteri Chowna Mein dan Y.M. Bhikkhu Vimalatissa, kepala Vihara Stupa Emas.

Dalam ucapan terima kasihnya Chowna Mein mengatakan pemberian relikui suci asli Sri Buddha adalah hadiah dhamma untuk semua masyarakat di Timur Laut India. Ia mengucapkan terima kasih atas nama seluruh umat kepada para bhikkhu dan Yayasan Relikui Buddha Thailand atas hadiah yang berharga tersebut.

Ia menambahkan ada kepercayaan di dalam masyarakat Thailand bahwa Raja Rama Kelima pernah mengunjungi negara bagian India tersebut, meskipun hal tersebut diperlukan penelitian lebih lanjut dan ada banyak sarjana peneliti yang berantusias melakukan penelitian tentang hal yang sama.

Relikui-relikui tersebut tiba di sana bersama dengan dua puluh enam anggota delegasi Thailand atas undangan dari Chowna Mein dan Y.M. Bhikkhu Vimalatissa.

Acharapan Phiboonsuvan, salah seorang delegasi wanita asal Thailand mengatakan bahwa di sana ia merasa seperti kembali ke rumah, dan mengatakan bahwa ia akan mengunjungi kembali Stupa Emas di masa mendatang. Dia juga memuji keramahan orang-orang yang ada di sana.

Kemudian di malam hari, ratusan lentera langit (Thai: โคมลอย, khom loi /khoom fay) dilepas terbang menerangi Stupa Emas dan program budaya yang diselenggarakan oleh Tai Khamti Heritage & Literature Society (TKHLS) memberikan pesona dalam perayaan tersebut.

Perayaan Kathina 2560 tersebut diakhiri pada hari Senin dengan menyelenggarakan Kathina Puja yang di dalamnya termasuk kegiatan mempersembahkan jubah Kathina (Kathina civara dana), dan melantunkan paritta untuk perdamaian dunia.[Bhagavant, 22/11/16, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Asia Oseania,India,Seremonial
Kata kunci:
Penulis:
REKOMENDASIKAN BERITA INI: