Hal-Hal Ini Membuat Dana Kathina Jadi Sempurna
Bhagavant.com,
Jakarta, Indonesia – Dana Kathina (Pali: Kathina Dāna) merupakan satu hal yang tidak terpisahkan dalam perayaan Kathina yang dirayakan umat Buddha di seluruh dunia pada setiap tahunnya.
Selain sebagai ungkapan rasa suka cita kepada para bhikkhu yang telah menjalankan masa vassa (retret musim hujan) serta rasa bakti dan terima kasih kepada mereka atas bimbingan dan nasihat untuk mengembangkan moralitas/etika kepada para umat, dana Kathina juga merupakan sebuah perbuatan bajik yang dianjurkan di momen Kathina karena menghasilkan pahala yang besar.
Namun di balik itu semua ada hal-hal yang membuat dana Kathina tersebut menjadi sempurna atau sebaliknya. Y.M. Bhikkhu Khemanando Thera dalam penjelasannya di Analisa Daily, Kamis (15/10/2015), menjelaskan beberapa pengertian tentang yang disebut Kathina Dana dengan sempurna sebagai berikut:
1. Di vihara itu minimal ada 5 orang bhikkhu yang ber-vassa.
2. Kelima bhikkhu itu harus memasuki vassa yang sama.
3. Harus menyelesaikan masa vassa pada waktu yang sama dan sempurna.
4. Dana Kathina harus diselenggarakan di uposathagara.
5. Pada upacara itu kelima bhikkhu yang ber-vassa di vihara tersebut menerima persembahan Kathina Dusam (kain untuk dibuat jubah Kathina) yang di persembahkan oleh umat.
6. Kelima bhikkhu itu kemudian serentak membuat sanghakamma (upacara), memutuskan siapakah yang berhak menerima jubah Kathina.
Selain enam hal tersebut, Bhante Khemanando juga menjelaskan hal yang terpenting dalam berdana tersebut, yaitu barang atau sesuatu yang akan didanakan bukan barang dari hasil perbuatan yang tidak baik, misalnya; mencuri, merampok ataupun perbuatan tidak baik lainnya. Dalam berdana terdapat tiga faktor yang perlu dipahami oleh seorang pendana, yaitu;
1. Pubbacetana: berbahagia sebelum memberi.
2. Muncacetana: berbahagia saat memberi.
3. Aparaparacetana: berbahagia setelah memberi.
“Buddha bersabda bahwa berdana pada sangha mempunyai nilai Dhamma yang jauh lebih tinggi dibanding dengan berdana pada seorang Bhikkhu (punggala bhikkhu) atau pribadi Buddha sendiri,” demikian jelas Bhante Khemanando.
Perayaan Kathina sendiri dilaksanakan pada bulan Kattika (Pali: Kattikā; Skt: Kārttika) dalam penanggalan kalender Buddhis (sekitar bulan Oktober-November), yaitu setelah 3 bulan sejak awal vassa para bhikkhu pada bulan Asadha. Akhir vassa atau awal perayaan Kathina ditandai dengan Pavarana, yaitu undangan para bhikkhu kepada para bhikkhu lainnya untuk memberikan nasehat kepadanya atas perbuatan-perbuatannya yang keliru.[Bhagavant, 26/10/2015, Sum]
Kategori: Asia Oseania,Asia Tenggara,Seremonial
Kata kunci: Kathina Puja
Penulis: