Y.M. Phong Samaleuk, Sangharaja Laos Mangkat di Usia 100 Lebih
Bhagavant.com,
Vientiane, Laos – Yang Mulia Phra Maha Phong Samaleuk (Piyadhiro), Sangharaja Laos, mangkat di usia 100 tahun lebih 6 bulan, pada Rabu (7/10/2015), pukul 17.11 waktu Laos.
Seperti yang disampaikan Organisasi Persaudaraan Buddhis Laos (Lao Buddhist Fellowship Organization – LBFO) Y.M. Phra Maha Phong Samaleuk yang juga merupakan Presiden organisasi tersebut serta kepala Maha Vihara Ong Teu (Wat Ong Teu Mahawihan) wafat setelah menderita sakit selama dua minggu dan dirawat di Rumah Sakit Mahosot, Vientiane.
Umat Buddha di Laos memberikan penghormatan kepada mendiang Sangharaja Laos yang jasadnya kini disemayamkan di Maha Vihara Ong Teu, Vientiane, dan upacara kremasi akan diadakan sekitar 100 hari ke depan.
Pada Minggu (11/10/2015), umat Buddha Laos melakukan upacara pelimpahan jasa untuk mendiang Sangharaja Laos dengan melakukan pembacaan Abhidhamma di Maha Vihara Ong Teu.
Upacara tersebut dihadiri oleh perwakilan Sangha Thailand atas nama Plt. Sangharaja Thailand Y.M. Somdet Phra Maharatchamangkalacharn yang dipimpin oleh Y.M. Phra Brahmasiddhi dari Komite Dewan Sangha Agung Thailand bersama dengan Y.M. Phra Thep Bodhivithet, ketua duta dhamma bhikkhu Inda-Nepal dari Provinsi Korath.
Biografi singkat
Y.M. Phra Maha Phong Samaleuk walaupun merupakan Sangharaja Laos, beliau dilahirkan di Thailand pada 10 April 1916 di Desa Kungnoi, sebuah desa di Provinsi Ubon Ratchathani, Thailand, dari ayah bernama Siha dan ibu bernama Vanna. Beliau merupakan anak ke-6 dari sembilan bersaudara (5 putra dan 4 putri).
Pada usia 10 tahun, beliau masuk sekolah dasar di sub-distrik Kusakorn. Beliau menyelesaian sekolah dasar selama 3 tahun kemudian saat berusia 14 tahun beliau pindah ke Distrik Phonthong, Provinsi Champasak, Laos.
Saat berusia 15 tahun, beliau kembali ke kampung halamannya, di Desa Kungnoi, Thailand, untuk menjadi seorang samanera. Beliau tetap sebagai samanera selama 1 tahun dan 3 bulan kemudian melepas jubah karena kondisi kesehatannya yang buruk. Setelah itu beliau kembali ke ke Distrik Phonthong, Provinsi Champasak, Laos.
Pada usia 20, beliau kembali pindah ke kampung halamannya di Thailand dan mengambil penahbisan yang lebih tinggi (upasampada) sebagai bhikkhu di Vihara (Wat) Pho Si pada 1 Oktober 1936 di bawah bimbingan Upajjhãya (penahbis) Y.M. Bhikkhu Rith, Y.M. Bhikkhu Xou, Y.M. Bhikkhu Suan, dan Y.M. Bhikkhu Phoun sebagai Kammavãcãriya (guru penahbisan), serta 41 bhikkhu lainnya yang ikut berpartisipasi.
Ketika ia baru ditahbiskan, beliau tinggal di Vihara Si Pho Thong, Desa Kungnoi selama 6 bulan. Kemudian, pada 8 April 1937, beliau pindah ke Bangkok untuk pendidikan lebih lanjutnya. Di sana, beliau tinggal di Vihara Chana Songkhram Rachawora hingga tahun 1952. Beliau lulus studi Dhamma tertinggi dan lulus pendidikan bahasa Pali tingkat enam. Pada tahun yang sama, beliau pindah ke Laos dan mengajar di Sekolah Tinggi Sangha Pakse selama tiga tahun.
Pada tahun 1955 beliau pindah ke Maha Vihara Ong Teu di Vientiane dan mengajar di Istitut Pali. Tahun 1957 hingga 1970 beliau menjadi ketua bhikkhu di Distrik Phonthong. Dan pada tahun 1970 hingga 1996 menjadi ketua bhikkhu Provinsi Champasak, Laos.
Mendiang Y.M. Phra Maha Phong Samaleuk mulai berkiprah dalam Organisasi Persaudaraan Buddhis Laos (LBFO) saat diundang ke Vientiane saat ditunjuk sebagai komite tetap organisasi tersebut dan disusul penunjukkannya sebagai Wakil Presiden bidang politik, Kepala Riset Filsafat Buddhis, Ketua Komite Eksekutif proyek restorasi Stupa That Luang sejak 1979, dan Direktur Sekolah Pelatihan Guru (sekarang Perguruan Tinggi Sangha Vientiane).
Beliau menjadi Wakil Presiden LBFO selama 4 tahun secara berturut-turut dan terpilih menjadi Presiden LBFO pada 17 Januari 2011.
Dalam dunia pendidikan, mendiang Y.M. Phra Maha Phong Samaleuk mendapat gelar Honoris Causa dari 4 Universitas, antara lain oleh: Universitas Buddhis Mahachulalongkorn untuk bidang Administrasi Pendidikan, Universitas Buddhis Mahamakut Kampus Salaya untuk bidang studi Buddhis, Universitas Buddhis Vietnam untuk bidang sastra dan filsafat (Humane Letters), dan Universitas Pathumthani untuk bidang Manajemen Sumber Daya Manusia.
Mendiang Sangharaja Laos mendapatkan gelar “Aggamahāsaddhama Jotikadhaja” dari Pemerintah Myanmar pada tahun 2001, dan mendapatkan Medali Perdamaian Dunia dari Presiden Sri Lanka pada tahun 2012.
Semasa hidupnya, Sangharaja Laos memberikan beragam sumbangsih untuk negara dan agama. Pada tahun 1975, beliau pernah membantu mendirikan pemerintah sementara Provinsi Champasak saat terjadi gerakan revolusi di sana. Beliau menggerakan dan mempersatuan para bhikkhu yang berkonflik karena dampak “kebijakan” rezim saat itu.
Pada tahun 1977beliau pergi ke Provinsi Bokeo untuk membangun Sekolah Menengah Sangha. Pada tahun 1997 hingga 2013 beliau memimpin resorasi Maha Vihara Ong Teu dan membangun beberapa sekolah dasar, sekolah tinggi untuk anak-anak di Distrik Phonthong, Provinsi Champasak.
Dalam bidang kepustakaan, Sangharaja Laos menulis banyak buku di antaranya: Biografi Somdet Phra Loukeo Khoun Manivong, Interpretasi 16 Mimpi Raja Pasenadi, dan Analogi 20 Bagian Dhammadesana.
Sebelum mangkat, Y.M. Phra Maha Phong Samaleuk yang baru-baru ini mengunjungi Indonesia atas undangan untuk penggalangan dana pembangunan Sekolah Sangha di Champasak, Laos dan menghadiri perayaan ulang tahunnya yang ke-100 pada 6 Juni 2015 lalu, sempat mengucapkan terima kasih banyak khususnya kepada umat Buddha Indonesia atas penghormatan yang telah diberikan pada acara ulang tahun ke-100 juga dan juga atas penyerahan dana untuk pembangunan sekolah tersebut.
Misi terakhir beliau adalah berpartisipasi dalam Konferensi Internasional tentang “Buddhisme Mempersatukan Suvannabhumi” di Siem Reap, Kamboja. Setelah kembali dari Kamboja, beliau dirawat di Rumah Sakit Mahosot selama hampir 3 minggu karena kanker usus kronis dan akhirnya beliau mangkat.[Bhagavant, 12/10/15, Sum]
Kategori: Asia Tenggara,Laos,Tokoh
Kata kunci: bhikkhu, Sangharaja, Wartamerta
Penulis: